2. MASALAH

68 14 0
                                    

Sekarang mereka ada di tengah tengah banyak orang. Yang sangat sangat Bila hindari. Bila hanya bisa berdoa semoga tidak ada masalah.

"nah sekarang kita udah di kantin"ucap Rafli kemudian melihat sekeliling untuk menemukan tempat duduk.

"di situ kosong"ucap Rafli sambil menunjuk tempat duduk yang kosong.

"kamu aja sana"ucap Bila kesal kemudian menarik tangan nya yang masih di genggam oleh Rafli.

"ye marah,ga ada guna nya juga lu marah sekarang kali udah terlambat"ucap Rafli.

"gua traktir deh"ucap Rafli lagi.

"tau dehh"ucap Bila cemberut.

"udah yukk"ucap Rafli kemudian menggenggam tangan Bila lagi.

Saat sudah sampai di tempat duduk. Banyak yang melihat mereka dengan tatapan sinis, iri dan lainnya.

'gila sih tangan cupu di pegang!'

'ngapain sih tu cupu di situ'

'coba gua yang di situ'

'ga ada pantes pantes nya'

'di guna guna itu'

Dan masih banyak lagi perkataan yang kurang mengenakkan.

"mau pesen apa?"tanya Rafli seolah tak peduli pada bisikan atau perkataan yang di lontarkan untuk Bila.

"samain"balas Bila masih merasa kesal terhadap Rafli.

"yaudah tunggu sini gua pesenin dulu"ucap Rafli yang dibalas anggukan oleh Bila kemudian berjalan kearah penjual makanan.

Tidak lama Rafli meninggalkan tempat nya, datang seseorang kemudian menarik rambut Bila.

"ga usah sok cantik deh lo"ucap nya masih menarik rambut.

"awh..awh..sakit Dirr"rintih Bila sambil berusaha melepaskan tangan Dira dari rambut nya.

"maka nya jangan sok cantik, cantik mah kaga"kata Dira sambil memperkuat tarikannya.

"eh lo apaan sih"bentak seseorang sambil menepis tangan Dira dari rambut Bila.

"lo kenapa sih mau aja jalan bareng dia"ucap Dira tidak terima karena Bila ada yang membela.

"lo yang kenapa? Main asal tarik rambut orang"ucap orang yang membentak Dira tadi.

Orang yang membentak Dira adalah Rafli yang baru saja selesai memesan makanannya.

"dia yang kecentilan deketin lo"ucap Dira sambil menunjuk Bila.

"emang kenapa kalo dia deketin gua?siapa gua lo?"tanya Rafli yang membuat Dira membatu karena sudah di permalukan banyak orang.

"y...a karena dia anak pembantu"balas Dira terbata bata karena malu.

"mau dia anak pulung sekalipun, emang apa urusan lo?"tanya Rafli kemudian menyuruh Bila untuk duduk karena pesanan sudah datang. Dan Dira pergi meninggalkan mereka dengan perasaan kesal dan malu.

"gara gara kamu ini"ucap Bila pelan yang masih bisa di dengar oleh Rafli.

"iya dehh, gua minta maaf"ucap Rafli. "mending sekarang makan"ucap Rafli lagi.

Mereka makan dengan tenang walaupun banyak sindiran dan perkataan yang kurang mengenakkan.

Bel pulang sekolah telah berbunyi 15 menit yang lalu. Sekolah telah sepi menyisakan Bila dan Rafli yang sibuk berdebat.

"kamu pulang duluan aja"ucap Bila.

"lu ngapain masih disini?yuk pulang bareng gua aja"tawar Rafli.

"ga mau, aku bawa sepeda"tolak Bila kemudian berjalan keluar keluar.

"kalo masalah sepeda mah gampang"ucap Rafli.

"pokok nya aku ga mau"tolak Bila lagi.

"ck kenapa sih lu ga mau"ucap Rafli bingung karena Bila berusaha keras untuk menolak.

"ga papa"ucap Bila "aku duluan ya"pamit Bila sambil melambaikan tangan kemudian mengayuh sepeda nya keluar sekolah.

🍃🍃🍃🍃

Di sebuah ruangan dengan suasana yang mencengkram bagi 7 orang pria yang berada di ruangan itu.

"bagaimana ini bisa terjadi?"gertak seorang perempuan yang berda di depan mereka dengan muka merah menahan amarah.

"mu...ngkin saja ada orang dalam Miss"jawab seorang pria dengan takut mewakili teman teman nya.

"kalian memang tidak becus. Keluar sekarang."suruh Salsa. seorang perempuan yang tadi menggertak mereka.

"Baik Miss"ucap mereka bertujuh sambil menunduk kemudian pergi meninggalkan Salsa di ruangan itu sendiri.

"Aaaaaa kenapa bisa kebobolan kaya gini sih"ucap salsa sambil mengacak rambut frustasi kemudian membuka Laptop.

Salsa adalah seorang Leader Mafia yang sangat di takuti. Salsa marah karena musuh telah mengetahui keberadaan markas mereka karena tindakan ceroboh salah satu bawahannya.  Bukannya mereka tidak bisa melawan, mereka hanya takut jika rencana ataupun kelemahan Salsa di ketahui.

Salsa dan Bila adalah orang yang sama. AlterAgo? Bukan. Ini adalah permainan takdir yang mau tidak mau dia harus menjalaninya.

Salsa mengetik nomor dan menelfon seseorang "perketat penjagaannya"ucap Salsa dalam telfon.

"baik Miss"ucap orang yang di telfon Salsa tadi. Kemudian Salsa mematikan telfon secara sepihak.

"berani sekali orang itu bermain main denganku" gumam Salsa di sertai seringainya.

Tbc

Menerima komentar ataupun kritikan dari para readers😊

Voment❤

SALSABILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang