3. PENYIKSAAN

56 13 2
                                    

Semua orang yang berada di rumah ini sedang berkumpul untuk makan malam kecuali Bila tentunya.

"pah, masa tadi rambut aku di tarik sama Bila di depan banyak orang"adu Dira pada Deni papa Bila dan Dira dengan muka dramanya. Tentu saja kebalikannya yang di adukan oleh Dira terhadap Bila.

"Benarkah? Kurang ajar sekali anak itu"ucap Deni yang termakan oleh drama anak nya sendiri.

"Bila"panggil Deni lantang kepada Bila.

"i..ya pah"jawab Bila terengah-engah karena berlari dari dapur ke ruang makan.

"kamu apakan anak saya ha?"bentak Deni kepada Bila. Membuat Bila terkejut.

"aku tidak ngapa ngapain Dira pah"elak Bila takut.

"bohong itu pah"ucap Dira yang sudah mengeluatkan air mata buaya nya.

"dasar anak kurang ajar dan ga tau di untung kamu ya"ucap Lena sambil menarik rambut Bila yang dikepang satu itu.

"a..ku beneran awh ga ngapa ngapain Dira mah, pah awhh"elak Bila sambil sesekali merintih kesakitan karena tarikan Lena yang kuat.

"sini kamu"ucap Deni sambil menarik tangan Bila kasar membawa ke ruang keluarga kemudian membuka ikat pinggang nya.

'Ctar'

"awhhhh"rintih Bila saat Deni mencabuki badan Bila dengan ikat pinggangnya.

'Ctar'

'plak'

'Ctar'

'Bruk'

Deni mencabuki, menampar bahkan Deni tidak segan segan untuk mendorong tubuh Bila sampai membentur dinding.

Sedangkan Dira dan Lena yang notabe adalah adik dan ibu kandung Bila hanya memandang Bila meledek dan tersenyum sinis.

"awhh"rintih Bila saat sedang mengobati luka yang berada di badannya.

"penggung ku sakit sekali awhh"ucap Bila kesakitan.

🍃🍃🍃🍃
Di sekolah.

"masih pagi woy, udah tidur aja"ucap Rafli memukul penggung Bila pelan saat sampai dikelas dan menemukan Bila yang sedang menggelamkan kepalanya di tangan yang berada di meja.

"awhhh"rintih Bila spontan saat Rafli memukul punggung Bila walupun pelan. karena ulah papa nya semalam yang mendorong Bila hingga membentur dinding yang menimbulkan sakit di punggung nya.

"kenapa dah lu? Padahal gua mukul lu pelan deh"ucap Rafli bingung.

"ga papa. Kamu kenapa sih pagi pagi udah ngagetin aja"ucap Bila mengalihkan pembicaraan.

"ada nya lu tuh yang kenapa masih pagi udah tidur aja"ucap Rafli kemudian duduk di samping Bila.

"suka suka aku lah"ucap Bila.

"ye songong"ucap Rafli.

"bodo amat"balas Bila.

"udah deh kamu diem, aku lagi capek"lanjut Bila.

"jangan ganggu"ucap Bila lagi sambil menatap tajam Rafli.

"galak amat bu"

Saat dirumah ataupun di sekolah dia akan menjadi Bila yang lemah dan cupu. Tapi saat di dunia gelap dia akan menjadi Salsa yang tidak kenal takut dan ampun.

Kenapa begitu? Karena takdir.

Menyalahkan takdir? Tentu saja tapi dia tidak bisa melakukan apapun selain menjalankan permainan takdir.

Menyerah? Percuma bahkan itu akan memperkeruh keadaan.

Tbc.

Voment❤

SALSABILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang