Nama di Dalam Doa 1

119 16 0
                                    

Bismillah

Allah adalah pengatur skenario terbaik

❇️❇️❇️
Kesalahanku terbesar ketika bisa menasihati orang lain tetapi susah menasihati diri sendiri

"Eliza, mampir toko buku dulu ya. Bunda nitip buku resep makanan."

"Hem." Jawab Eliza sekenanya.

Akhirnya Farhan menepi di sebuah toko buku sederhana dan interiornya sangat menarik. Yang utama harga miring bagi para pelajar.

"Kamu nggak perlu ikut masuk. Tungguin lion jangan kabur. Awas kalau kabur." Tintah Farhan.

Tidak sengaja matanya berpapasan dengan seseorang yang telah mencuri hatinya sejak dua tahun yang lalu.

Deg.
Dengan gaya cool, Ikhsan turun dari motor hitam var*io. Ya tampak gagah dan sederhana. Itulah ciri khas Ikhsan tidak ingin dipandang waw hanya karena kelebihannya. Lebih memilih dipandang biasa saja di dunia tapi namanya terkenal di penduduk langit.
Tanpa menoleh ke arah wanita yang sedang berdiri di samping motor ve*pa merah, Ikhsan langsung masuk dengan langkah jenjangnya.


"Ehh pak ketos kesasar ya sampai sini?" Tanya Farhan tiba-tiba.

"Astagfirullah kok ada demit ya disini," jawab Ikhsan sekenanya.

"Hahaha maaf deh bang. Gimana kabarnya bang Tama, ternyata seorang ketos ya?"

"Dih apaan udah tau juga masih nanya. Kamu sekolah di SMA Nusa Dua ternyata, sepupu paling aneh bin ajaib."

"Iya gara-gara dipaksa bunda. Kalau enggak udah nikah aja gue."

"Tuh mulut ya. Emang ada yang mau sama Lo, tampangnya masih gesrek gini. "

"Bercanda bang, kalau gue nikah makan apa anak istri nantinya. Ya udah gue bayar dulu ya. Main ke rumah yuk sekalian bantu buat kue sama Eliza." Ucap Farhan sambil berjalan ke arah kasir.

"Kapan-kapan aja deh Fan. Kalau gue udah nggak sibuk."

✳️✳️✳️

"Woyy tuan putri jangan melamun terus dong."

"Tau deh, dikasih tahu sampai mulut kayak emak-emak juga nggak bakal diperhatikan." Jawab Eliza dengan bibir mengerucut.

"Wah payah kalo udah marah. Harus siap hati dan telinga sampai bunda tau." Gerutu Farhan dalam hati.

Det det det.
"Ehh kenapa ini motornya Han?" Tanya Eliza panik seketika loncat dari motor.

"Kamu jangan tiba-tiba loncat Za kalau jatuh aku yang disalahin bunda."

"Ya gimana motornya tiba-tiba mati, menakutkan tau."

"Sabar bentar aku lihat. Maklum motor tua." Ucap Farhan sambil memperhatikan motornya.

"Ganti dong motornya. Beli yang baru ayah pasti beliin kalau motor. Masa udah tua gitu masih dipakai."

"Ih bukannya gitu tapi aku nggak mau minta mulu ke ayah. Pengen beli sendiri aku bukan kayak anak yang lain camkan itu." Jawab Farhan membentak dan terkesan ketus
karena tersinggung dengan ucapan Eliza.

Eliza terdiam merenung dengan jawab Farhan yang ketus.

"Kok jadi marah. Kan aku cuma ngomong." Ucap Eliza dengan pipi chubby dan mata berkaca-kaca.

Nama di Dalam DoaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang