8. Flashback_On

314 34 2
                                    

Senin, 25 Mei 2009

"Kelas 3 nanti... Alfin duduknya sama Angel ya.." Alfin kecil tampak tertawa riang bersama teman perempuannya yang tadi ia panggil Angel.

"Iya.. nanti sama Angel aja Fin.." Kata Gadis itu kemudian.

"Eum.. ayo pulang.. Alfin nanti di cariin Bunda.."

"Fin.. main dulu ayo.."

"Kemana?"

"Ke sana" Angel menunjuk hutan dekat Sekolah mereka. "Sambil cari Kepompong buat Pelajaran IPA"

"Kalau kepompong mah suruh carin sama Kakak Alfin aja.. Kak Ivan pasti bantu kok Gel.."

"Tapi Fin.. kalau kita cari sendiri kan bakalan lebih bagus.. kita belajar juga kan.. Alfin gak lupa kan? Kemah Kemarin.. Pesta Siaga.."

"Iya iya.. tapi ini udah sore.."

"Kita kan barengan"

"Yaudah.. ayo.."

Mereka kemudian berjalan kearah hutan dan mulai menelusuri kedalamannya.

"Kita sampai sini aja Fin.." Angel duduk sejenak. Meminum Airnya sambil bersandar di sebuah pohon.

Alfin tersenyum cerah. Ia mendekati pohon tempat Angel bersandar. Lalu ia mengambil ranting di tanah dan mulai menulis sesuatu.

Angel hanya duduk mengamatinya. Alfin tampak serius mengerjakan pekerjaannya.

Angel mulai kepo. Ia sadar bahwa Alfin menuliskan;
2A
Angel
Alfin

Angel tersenyum. Lalu mengambil Ranting yang Alfin pegang. Alfin tampak ingin mengomel, tapi ia diam setelah membaca tulisan Angel.

"Forever? Apa?"

"Forever itu Artinya.. Selamanya"
2A
Angel
Alfin
Forever

"Tau darimana?"

"Itu Bahasa Inggris Fin.. Nama aku juga dari Bahasa Inggris kok. Angel itu artinya Malaikat"

"Kalau Alfin?"

"Eum.. nggak tahu"

"Angel kok bisa Bahasa Inggris? Alfin aja baru hafal nama-nama Hari, Alfabet, sama berhitung"

"Ada saatnya kok Fin.. Kalau Angel kan di ajarin sama Papa"

"Ajarin Alfin juga mau?"

"Iya.. tapi selesain Tugas IPA dulu"

"Oke.."

Angel tiba-tiba menjerit tertahan. Seekor kelinci melompat di depannya. Tanpa Ragu ia langsung mengejar kelinci itu, masuk kedalam hutan.

"Angell.. mau kemana?" Alfin tidak diam saja. Ia ikut mengejar.

Mengejar Angel lebih tepatnya.

Angel tidak terlihat. Alfin merasa ia hanya sendirian di area hutan. Ia bingung harus kemana, ia sudah masuk terlalu dalam ke daerah sana.

"Angell.."

"Angell kamu dimana?"

Tidak ada jawaban. Alfin mulai khawatir.

"Angel ayo pulang.. mama Kamu pasti nyariin loh.. aku gak mau di tanyain aneh-aneh lagi.."

Alfin mulai kesal. "Gel.. kamu mau main petak umpet ya? Maaf ya.. Alfin udah gede.. udah jadi cowok gagah, gak mau main petak umpet lagi"

"Gel.. Alfin tinggalin ya" Baru saja Alfin ingin melangkah, namun ia urung lagi.

"Aku cowok.. harus Jagain Angel.." Alfin mendecak frustasi. "Angell kamu dimana sih.."

Alfinpun mencari Angel sampai hampir memasuki area tengah hutan.
***

Sementara Angel;

"Huft.. Kelincinya gak ketemu Fin.. kita pulang aja ayo.." Angel kembali ketempat barusan Ia dan Alfin mengukir namanya di pohon.

"Fin? Kamu dimana?"
***

Alfin kebingungan sendiri, ia berulang-ulang datang dan keluar ke tempat yang sama. Sudah mencoba berputar ke beberapa arah tapi hasilnya tetap sama.

"Jalan sini ah.." Ada satu jalan lagi yang belum ia lalui. "Siapa tahu kan Angel kesini" Jalan ini sepertinya benar--

BRUSH!

"Arggh!"

--benar membuat Alfin tersesat.
Saat ini tubuhnyapun terjatuh ke area sumur tua dengan kedalaman yang cukup membuat siapapun Frustasi.

Beruntung, sumur itu kering.
***

Angel pulang ke kompleksnya, ia khawatir karena Alfin tidak kunjung ada.
"Alfin pulang duluan ya?" Angel mendatangi Rumah Alfin. Pada saat itu keadaannya lumayan kosong, hanya Ada Rivan yang sedang memainkan Playstation bersama temannya, Rendy.

"Kak.. Alfin udah pulang?" Tanya Angel kemudian.

"Belum kok Gel.. biasanya kan kalian barengan.."

"Eum..tadi kita ke hutan. Nyari hewan buat tugas IPA.. tapi Alfin gak pulang lagi"

Rivan langsung panik.
"Ren.. kasih tahu Ayah kamu! Aku ke hutan duluan! Minta bantuannya!" Tanpa ba bi bu lagi, Rivan langsung pergi ke arah hutan yang ditunjuk Angel.

Rendy memberi tahu Ayahnya yang berstatus sebagai Lurah di sana. Tanpa di suruh, Rendy juga memberitahu Orang Tua Alfin dan Rivan untuk pergi ke area hutan.

Masalahnya, ini sudah hampir magrib, Alfin tersesat di hutan. Kakak manapun selain Rivan pasti akan khawatir. Apalagi Alfin memiliki penglihatan yang kurang baik di malam hari.

Rivan tergesa-gesa memasuki hutan Tempat Angel dan Alfin mencari hewan tadi.

"Terus kalian kemana lagi?" Tanya Rivan setengah Frustasi.

"Aku tadi ngejar kelinci Kak.. gak tau kalau Alfin juga ikut.."

Alfin sering buta arah. Ia payah dalam mengingat tempat dan jalan pulang atau jalan kembali. Rivan semakin panik.

Mengingat, di tengah hutan sana ada sebuah sumur tua bekas kolonial Belanda. Sumur Angker dan terdapat hewan Berbisa di dalamnya.


.
Iya Rivan sayang.. adek lo masuk ke sana😑 nyari pocong buat nakuti kodok.
Author jadi Gemez ndiri dah
.
.
.

TBC

Next Flashback

Ada di Chap depan kuy :)

Vote, Comment.
Apa susahnya sih ah elah😈

Pembaca gelap, mau dikenalin sama pocong gak?😕
Apasih😂

ALFIN Life Story (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang