PJM - USG

966 27 0
                                    

Rumah sakit nasional Seoul

4 April 2019

Saat ini aku sedang menemani Eunha untuk USG. Sembari menunggu giliran, aku mau menceritakan sedikit pengalaman burukku soal Eunha. Morning sick-nya sudah berkurang. Ngidamnya juga sudah jarang. Tapi yang buat aku khawatir untuk meninggalkannya lagi, karena kejadian saat aku baru saja pulang dari Hongkong. Dia ku temukan tengah bersandar kesakitan dan tidak berdaya di pinggiran sofa.

Aku yang panikan langsung meminta tolong pada Seokjin hyung untuk diantarkan. Yang entah secara kebetulan tengah membopong Hwayoung noona beserta Jungkook yang membopong Minyoung juga dengan panik yang sama denganku.

Saat sampai kami pun langsung membawa masuk ketiga istri kami sambil tergopoh-gopoh. Masing-masing kami pun masuk di tiga kamar yang berbeda dan...

"JEON EUNHA-ssi." panggil suster yang membuatku berhenti bercerita.

"Jiminie. Tenang aku sudah gak papa kok." Eunha yang sudah berdiri disampingku mengulurkan tangannya di depan mukaku  sambil tersenyum seperti biasanya.

Aku pun berdiri sambil tersenyum miris membantu Eunha berjalan menuju ruang USG.

"Park Jimin!" panggil dokter yang selama ini menangani Eunha, yaitu Choi Seokho.

"Mwo? Mau menggodaku lagi?" tanyaku yang memang sedang  malas berdebat.

"Anio, santai, Ayo Eunha berbaring dulu disini. Bagaimana perkembangannya sekarang? Masih mual?" tanya Seokho.

"Jogeum seonbae. Tapi udah jarang sih." jawab Eunha yang sudah berbaring.

"Ayo kita lihat perkembangan Samdongie." Seokho pun memulai USG-nya.

"Ohiya seonbae, tapi akhir-akhir ini aku sering kram perut. Apa tidak apa-apa?" tanya Eunha.

"Wajar sih, apalagi bobot anak-anakmu ini bisa di katakan besar. Dan anak kedua kalian terhimpit dengan anak pertama dan ketiga. Bisa jadi proses persalinannya sesar."

"Anio seonbae. Aku maunya normal." bantah eunha yang memang mau melahirkan normal.

"Ne, kasian Eunha kalau sesar." timpalku yang memegang tangan eunha yang semakin kencang mencengkram tanganku.

"Kita lihat saja sampai tanggal persalinannya. Karena jika dipaksa juga. Bisa-bisa Eunha yang dalam bahaya, atau anak kedua dan ketiga kalian yang tidak selamat." ucap Seokho dengan raut menyesalnya.

"Jimin-ah." isak Eunha.

"Gwaenchanha." ucapku menenangkannya.

"Aku tahu ini berat. Tapi aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan mereka berempat." ucap seokho dengan wajah optimisnya.

"Deowajwo seokho-ya." ucap Jimin yang setengah putus asa.

"Untuk sementara, kalau bisa Eunha ada yang jaga. Kau besok ke Thailand kan?" tanya Seokho.

"Ne, aku ada tour besok. Hari senin aku sudah balik kok." ucapku.

"Kalau begitu. Kita pamit dulu seonbae." ucap Eunha lalu kami berdua pun pergi dari ruang USG.

***

Dorm

"Oh Jiminie." tegur Yoongi hyung yang sedang berada di koridor dengan anaknya.

"Hyung/oppa, yoonsung-ah." panggil kami berdua.

"Eunha bulan depan sudah lahiran kan?" tanya yoongi hyung.

BTS Daily Life After MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang