KTH - BOY WITH LUV

549 21 0
                                    

Sudah 3 tahun berlalu sejak pertemuan singkat di Ilsan waktu itu. Jujur aku merindukannya.

"Kim Taehyung?!" panggil seokjin hyung yang mulai kesal karena sejak tadi aku melamun.

"Ne hyung." jawabku lalu berlari menyusulnya sambil membawa beberapa gummy bear untuk simpananku dan Jungkook.

"Neo gwaenchanha? Tak biasanya kau banyak melamun." tanya seokjin hyung sambil memilih daging untuk dimasak di dorm sambil merayakan malam bujangnya hoseok hyung. eh hampir lupa. Jin hyung dan yoongi hyung sudah menikah. Hoseok hyung 3 hari lagi akan menikah.

"Kefikiran sesuatu hyung. Nan gwaenchanha." jawabku sambil terus mengikutinya sambil memperhatikan sayuran yang kulewati.

"Sebaiknya kau membeli selimut baru. Mumpung kita disini. Kan selimutmu yang kemarinkan luntur karena yoongi." saran seokjin hyung.

Aku pun mulai menyusuri area selimut. Setelah cukup lama berputar akhirnya aku pun melihat selimut bermotif garis merah dan biru yang sangat mirip dengan selimut yang dibuat luntur oleh yoongi hyung.

Dengan sigap aku pun mempercepat langkahku menuju selimut itu. Namun dari arah berlawanan seseorang tengah memegang selimut yang sama denganku.

"Aku duluan." ucapku yang kemudian menarik selimut itu.

"Naega." ucapnya yang tak mau kalah juga.

"Anio, pokoknya ini punya saya." dengan tarikan yang sedikit kuat, selimutnya pun sudah berpindah ke pelukanku.

"Ish. Curang." teriaknya sangat kesal.

Mungkin karena teriakan orang itu sangat besar, akhirnya membuat pegawai disitu pun menghampiri kami.

"Jeosonghamnida, Jeogiyo. Tolong jangan ribut disini." tegur pegawai yang mendengar keributan kami.

"Aku mau selimut itu. Tapi dia malah ambil. Padahal aku yang duluan." melasnya.

"Enak aja. Aku duluan yang liat dan pegang. Lagian cuma selimut ini cocok dengan sepraiku dirumah." belaku.

"Emang kamu beli seprai tidak ada selimutnya?" tanya orang itu kesal.

"Selimutku yang ini luntur. Kau itu yang beli seprai tidak bonus selimut apa?" jawabku kesal dan malah bertanya balik.

"Tolong mas dan mba jangan ribut. Saya ambilkan lagi di gudang. Kalau mau barang yang sama." ucap pegawai tadi lalu menuju kegudang.

5 menit kami berdua menunggu, akhirnya pegawai tadi kembali dengan membawakan kembali selimut yang sama. Namun warna yang dibawanya berbeda.

"Jeosonghamnida. Tapi untuk warna itu sudah habis. Tapi warna lain ada. Silahkan di pilih bu." ucap pegawai dengab menyodorkan selimut yang dibawanya.

"Anio. Aku mau yang itu." ucapnya tegas.

"Eh, ambil sana sisanya. Ini punyaku." ucapku juga tak mau kalah." ledekku lalu menuju kasir agar bisa jadi milikku sepenuhnya.

Namun tak disangka orang itu langsung menarik tanganku. Lalu membantingku ke lantai. Okey. Bokongku sakit karena dibanting seperti tadi. Mana besok show di Inkigayo.

"Salyeojuseyo." teriakku yang mulai kesakitan.

"Mian mba. Tapi sebaiknya kalian berdua tolong ikut ke kantor saya." ucap seseorang lain yang di nametag-nya tertulis manajer.

Alhasil kami berdua pun dibawa ke kantor manajernya. Seokjin hyung pun juga sudah bersamaku dan aku pun masih mengelus bokongku.

"Jeogiyo. Kalian berdua bisa buka maskernya." tunjuk manajer tadi kepada kami berdua.

"Tolong jangan memberitahukan keberadaan kami kepada siapa pun pak. Jika kami membuka masker." ucap seokjin hyung. Lalu membuka maskernya diikuti aku.

"BTS ya? Jin dan V?" tanya manajer tadi dengan semangat.

"Ne." jawab kami berdua yang pasrah.

"K-kim taehyung?" panggil orang yang ku ajak bertengkar sejak tadi.

Kenapa dia tahu namaku?

"Kamu tahu namaku darimana?" tanyaku heran.

"Taman Danau Ilsan, 30 Januari 2013." ucapnya.

"Haewon-ssi?" tanyaku memastikan.

"Ne. Omona Taehyung-ssi." ucapnya dengan mata berairnya.

"Mianhae. Aku tidak mengenalimu." ucapku menyesal.

"Gwaenchanha. Potongan rambutku yang sekarang memang membuat wajahku berubah." ucapnya.

"Kok kalian yang malah kangen-kangenan." ucap Seokjin hyung yang kesal karena ikutan dibawa-bawa.

"Ish hyung kau ingat cewek yang kucerita waktu awal debut kan?" tanyaku lalu dijawab anggukan olehnya.

"Ekhem. Maaf jadi masalah ini bagaimana?" tanya manajer tadi.

"Buat dia aja." ucapku.

"Anio buat kamu aja. Kan selimutmu luntur. Aku pilih yang mint ini aja. Seprai dirumah ada mint-nya kok." ucap Haewon.

"Kamu saja. Padahal tadi kamu maksa ambil selimut itu." ucapku.

"Aku cuma suka warnanya kok." kini haewon pun mengambil selimut garis navy dan mint. Sedangkan aku tetap memegang selimut yang tadi.

"Jadi sudah selesaikan masalahnya?" tanya manajer tadi.

"Ne. Gamsahamnida manajer-nim." ucap kami berdua.

Kami bertiga pun menuju kasir dan membayar selimut kami tadinya aku menawarkan untuk membayarkan selimut haewon juga tapi dia tidak mau.

"Apa sebaiknya aku pulang duluan?" tanya Seokjin hyung.

"Gwaenchanha oppa. Aku juga sudah mau balik." ucap Haewon.

"Eh? Gak mau ikut ke dorm aja. Kan lagi mau ngadain acara juga." tawarku.

"Boleh?" tanyanya.

"Ne, terbuka kok. Apalagi kan kamu kenalan Taehyung." ucap seokjin hyung.

Setelah menyanggupi ajakan kami. Haewon pun ikut balik ke dorm. Sesekali para hyung mengganggunya saat mengetahui kami pernah dekat. Dan malah menertawakan kami saat seokjin hyung menceritakan kejadian tadi.

Pokoknya, Terima Kasih Tuhan. Karena masih mempertemukanku walaupun dengan cara yang aneh. Seperti saat kami pertama kali bertemu (baca di chapter KTH : SCENERY).

Yang ku kagumi karena rasa itu ada. Lebih tepatnya masih ada.

***

Hihi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hihi. Diantara semua member. Cuma Tae kan yang udah sering mochi buat flashback. Nah udah jelaskan gimana Tae ketemu sama Haewon.

Okey. Besok terakhir ya. Udah taukan siapa?

16.30 WIB

Gomawo
-mochippiya-

BTS Daily Life After MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang