Dream - 2

8.7K 1K 223
                                    

Katanya

JENO X RENJUN

Kehaluan Canon!

Dream OT7 dan beberapa member NCT lainnya

Agak ooc, dan tidak ketinggalan typo

- ° ° ° ° ° ° -

"Katanya kalian berdua adalah tertua diantara para member di asrama, akurlah dan berhenti membuat para adik bingung!" - sebuah nasihat sekaligus ultimatum dari leader yang tidak tinggal satu asrama tetapi mendapatkan imbas dari kekacauan.

.

Mark mendengus lelah saat ponselnya sekali lagi menunjukkan nama salah satu member Dream.

For god sake, jarum jam baru menunjukkan pukul dua belas lewat dua puluh menit tetapi sudah ada tujuh kali panggilan masuk dari member Dream yang berbeda sejak pagi tadi.

Padahal Mark sudah berencana menghabiskan waktu liburnya dengan menemui seorang direktur produksi musik SM untuk mendiskusikan beberapa baris lirik yang belakangan tengah ia kerjakan.

Namun sayang, persoalan enam remaja tanggung di bawah kepemimpinannya lebih menunggu untuk diselesaikan.

Sebelum asrama para Dreamies hancur lebur berantakan.

Benar-benar mereka itu....

"Ada apa Chenle-ya?" sapa Mark pada si pemanggil di seberang sambungan.

"Kenapa lagi dengan Jeno dan Renjun?" Dahinya mengernyit mendengar pengaduan si nyaris maknae unit mereka.

"Apa!? Kenapa tidak melapor kepada manajer hyung saja kalau begitu? Untuk kali ini mereka, sudah benar-benar keterlaluan." Refleks ia mengacak rambutnya, merasakan frustasi tiba-tiba bersarang di kepalanya.

Jeno dan Renjun, apakah mereka berdua tidak bisa akur untuk sehari saja? Batin Mark kesal.

Sebenarnya bukan berarti sepasang mantan roommate ini selalu bertengkar tanpa jeda sepanjang tahun. Mereka cukup akur untuk tidak saling membunuh dalam tidur selama tinggal di kamar yang sama hampir dua tahun lamanya.

Intensitas pertengkaran mereka selama menjadi roommate bisa dihitung dengan satu tangan, itupun tidak semua jari habis digunakan.

Tapi akhir-akhir ini keduanya sering sekali terlibat cekcok dan tidak jarang mengharuskan salah satu member Dreamie melapor kepada salah satu member yang lebih tua atau manajer hyung.

Dan di minggu ini sudah kedua kalinya ia ditempatkan pada situasi yang sama.

"Kalian menyela pembicaraan mereka tapi malah mendapat bentakan balik?"

"Memangnya apa yang Jeno dan Renjun bicarakan?" Bukannya segera pergi mendatangi para biang onar kali ini, Mark giliran dibuat penasaran oleh sedikit cerita dari sudut pandang si pemuda kelahiran Shanghai.

"Yang aku tidak mengerti kenapa setelah itu mereka justru bertengkar hebat sampai kalian mengadu padaku. Terus terang aku benar-benar bingung," balas Mark lagi setelah hampir lima menit mendengarkan kesaksian Chenle.

"Baiklah-baiklah, lima menit lagi aku sampai. Tetap disitu dan pastikan dua pembuat onar itu tidak semakin membabi buta.

"Oke kututup teleponnya."

Entah kebetulan atau hari ini memang hari keberuntungan Jeno dan Renjun untuk membuat keributan, Mark tidak menjumpai seorang pun di asrama unit Seoul. Ia menepuk dahi cukup keras ketika sadar usahanya mengendap-endap keluar ternyata sama sekali tidak diperlukan.

Katanya ; NorenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang