Part 7

4.3K 134 10
                                    

"Ihhh sebel" ucap seorang gadis dengan menghentakan kakinya sambil mengerucutkan bibirnya.

"Awas ya itu ibu-ibu kalau ketemu lagi gue tabok pake duit receh bang kevin tau rasa lo. Enak banget tuh mulutnya masa cantik kaya gini dikatain setres" dumel Keira kesal.

Saat ini dia sedang berada di taman dekat kompleknya, berdiri sendirian menengok kesana kemari seperti bocah yang kehilangan orang tuanya.

Gadis itu adalah Keira, kali ini ia sangat kesal sekali dengan seseorang yang mengajaknya ke sini dan sekarang orang itu hilang entah kemana.

Tadi saat ia baru sampai, Keira langsung berjalan mendahului seseorang yang mengajaknya kesini dan akhirnya ia yang jadi kesal sendiri. Mending tadi dia gak usah ikut aja enakan juga tidur siang, pikir Keira.

Setelah menemukan kursi Keira mendudukan dirinya karena kakinya terasa sangat pegal gara-gara berdiri tiga puluh menit lebih mencari orang itu.

Tiba-tiba dari arah samping ada seseorang menyodorkan es krim untuknya, penasaran ia menoleh dan ternyata itu orang yang Keira cari dari tadi.

Hufftttt. Menghela napas, ingin sekali ia mengeluarkan kata-kata kasarnya tapi ia urungkan. Karena memang ini adalah kesalahannya sendiri, mau mengomelpun ia simpan didalam hati.

"Ini, ko es krimnya ga di ambil? Ga suka yah?" ucap Arka, ya seseorang yang mengajak Keira kesini itu adalah Arka Arsenio lelaki tampan yang mengklaim Keira menjadi pacarnya.
Keira langsung mengambil es krim itu dengan memutar bola mata malas.

Arka memilih duduk bergabung dengan Keira, "Kenapa sih ko muka nya di tekuk gitu?" tanya Arka.

"Gapapa" jawab Keira singkat.

"Gausah bohong Kei" Arka sambil menatap Keira.

"Gapapa Arka"

"Kalau cewek bilang gapapa, pasti ada apa-apa nya nih" ucap Arka tidak percaya dengan jawaban Keira.

"Ihh gue kesel banget sama lo, ngapain coba ngajak gue kesini kalau cuma buat ditinggal. Lo tau ga gue dari tadi nyariin lo kaya bocah ilang njir, kalau mau pergi bilang-bilang dulu kek, gue malu Arka diliatin sama ibu-ibu disini katanya gue udah gawaras ngomong sendirian. Pengen jambak tuh ibu-ibu tapi dia pasukannya lebih banyak. Ihh pokonya kesel kesel kesel..........." akhirnya Keira lega juga setelah mengeluarkan emosi yang dari tadi ia pendam.

Arka hanya menatap Keira sambil menahan tawanya mendengarkan ucapan Keira yang menurutnya sangat lucu.

Emosi Keira semakin tersulut melihat Arka menahan tawanya, "Tawa aja gak usah di tahan-tahan"

Arka tidak dapat menahan tawanya lagi ia langsung tertawa tebahak-bahak sambil memegangi perutnya hingga ek krim yang dipegangnya hampir tumpah, melihat wajah Keira yang memerah karena kesal dan bibirnya yang mengerucut ditambah dengan perkataannya yang nyerocos.

"Ihh jahat banget" ucap Keira sambil memukuli bahu Arka.

"Aww aduh sakit Kei ampun gue minta maaf" sebenarnya pukulan Keira tidak terasa sakit baginya, tapi dia tidak tega melihat Keira yang sedari tadi emosi. Kata mama Arka kalau lagi kesel gak boleh lama-lama nanti cepet tua, dan Arka gak mau kalau Keira cepet tua.

"Iya suka-suka lo dah ka" ~Author
Mendengar Arka mengaduh karena kesakitan menurut Keira, ia langsung menghentikan pukulannya karena tidak tega.

"Sayang maaf ya" ucap Arka meminta maaf dengan senyum manisnya.

"Oke gue maafin, tapi gue mau es krim nya dua"

"Yaudah ini punya gue lo makan aja" Arka menyodorkan es krimnya untuk Keira dan langsung diambil dan langsung memakannya.

Arka hanya tersenyum melihat Keira dengan lahap memakan es krimnya seperti anak kecil, sambil mengusap rambut Keira sayang.

Arka suka sekali membuat Keira kesal, menunrutnya itu adalah suatu hal yang membuat dia bahagia.

"Tadi kemana?" tanya Keira setelah memakan habis es krimnya.

"Beli es krim"

"Ko gak bilang dulu"

"Kan tadi lo langsung pergi ninggalin gue"

"Oke" jawab Keira singkat.

Keira melihat jam yang melingkar di tangannya dan ternyata sudah jam 16.55, "Arka pulang yuk udah sore" ajak Keira.

"Yaudah ayo!" Arka berdiri menyetujui ucapan Keira.

Arka berjalan sambil memegang tangan Keira posesif, karena ia melihat seorang pria yang mungkin seumuran dengannya sedang menatap Keira.

Setibanya di motor kesayang Arka yang di parkirkan dipinggir jalan, ia langsung mengajak Keira menaikinya dan melajukan motornya ke rumah Keira.

Keira yang dibonceng hanya memeluk Arka dan menyembunyikan wajahnya di balik puggung Arka, karena angin yang cukup kencang sehingga membuat mata Keira terasa perih.

Sesampainya di rumah Keira, ia melihat Kevin sedang berdiri menenteng plastik belajaannya sambil memperhatikan Keira dan Arka. Keira turun dari motor Arka dan menghampiri Kevin.

Arka juga mengikuti Keira yang menghampiri Kevin setelah membuka helmnya.

"Abis dari mana lo?" tanya Kevin penasaran.

"Jalan-jalan" jawab Keira.

"Itu cowok siapa lo? Pacar?" Kevin meliat Arka dari atas sampai bawah dan menghadap ke Keira.

Arka yang melihat Kevin sedang memperhatikannya langsung memperkalkan dirinya, "Gue Arka pacarnya Keira" ucap Arka menguluran tangannya tanda perkenalan.

"Gue Kevin kakaknya Keira" ucap Kevin membalas uluran tangan Arka.

"Arka mending sekarang lo pulang, udah sore soalnya nanti takut kemaleman lagi sampe rumah lo nya" ucap Keira menyuruh Arka pulang karena ia tau pasti Kevin akan menanyakan yang aneh-aneh.

"Yaudah gue pulang dulu ya Kei, bang permisi" pamit Arka kepada Keira dan Kevin.

"Iya hati-hati, jangan ngebut bawa motornya" ucap Keira.

Arka hanya menganggukan kepalanya. Ia memakai helm dan mensater motornya, sebelum melajukan motornya ia membunyikan tlakson dan pergi meninggalkan rumah Keira.

Keira dan Kevin berjalan memasuki rumahnya, mereka langsung menuju kamarnya masing-masing.

"Kei" panggil Kevin saat Keira tiba didepan pintu kamarnya. Kamar Keira dan Kevin itu bersebelahan.

Keira hanya menengok kearah Kevin, ia tahu pasti abangnya itu kepo tentang hubungan Keira.

"Sejak kapan lo punya pacar?" ucap Kevin penasaran.

"Kepo banget si lo" ucap Keira memutar bola mata nya malas.

"Gue bukannya kepo, tapi cuma penasaran aja"

"Sama aja kali, udah ah gue mau masuk dulu. Bhayy!" Keira memasuki kamarnya dan menaruh tas selepangnya di atas nakas.

Ia masuk kemar mandi untuk membersihkan badannya yang terasa lengket.

Setelah mandi dan mamakai baju yang nyaman Keira merebahkan dirinya di kasur dan memainkan handphonenya.

Keira mencoba mengchat Arka untuk menanyakan apakah Arka sudah sampai atau belum.

Sambil menunggu balasan chat dari Arka ia membuka aplikasi instagram dan melihat postingan temannya.

Tapi beberapa menit Keira tidak menerima balasan dari Arka, mungkin Arka masih dijalan pikir Keira.

****

Haii apa kabar kalian?

Baca juga cerita NadilaAlamsyah judul cerita Arabelle.

Jangan lupa vote dan coment yah..

My Possessive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang