Part 9

1.7K 55 8
                                    

BoSENIN, hari yang menyebalkan bagi Keira mungkin juga bagi seluruh pelajar yang enggan mengikuti upacara wajib sekolah.

Baris paling belakang adalah tempat yang paling sering Keira dan teman-temannya tempati ketika upacara, dekat dengan pohon, tidak kelihatan oleh guru didepan bila sedang berbicara.

"Njir panas banget cuy, ini pohon kenapa ademnya di sebelah sono lagi" Ujar Intan menunjuk pohon yang ada dibelakangnya.

"Huaaa! Gua gak pake sunblock lagi" rengek Fia sambil menutupi wajahnya.

"Hahahaaa mampus lo gosong-gosong dah tuh kulit" Keira hanya menertawakan Fia yang sedang gelisah.

"Aaaaa gak mauuuuuu!" Teriak Fia.

Tiba-tiba ada guru yang menghampiri mereka karena mendengar teriakan Fia. Otomatis mereka langsung berakting seperti tidak terjadi apa apa.

Jantung mereka berdegup kencang bukan karena ada doi, melainkan takut dengan kehadiran Buk Nada guru killer yang selalu memarahi siswi mamakai make up padahal dirinya sendiri memakai make up yang super menor dan juga memiliki suara yang cempreng.

Tapi anehnya Buk Nada hanya marah-marah ke murid perempuan saja, kalau ke murid laki-laki ia akan bersikap manis. Dasar genit!

"Jangan berisik! Lagi upacara aja masih teriak-teriak" ujar Buk Nada sambil mencubit kecil tangan tangan Fia.

"Aduh buk sakit banget" ringis Fia memegangi tangannya yang memerah.

"Kalau ribut lagi maju ke depan aja!"

"Iya bu maaf"

Huftt mereka bernapas legas setelah Buk Nada pergi tempat lain untuk memeriksa murid yang ribut lagi.

****

"YANG!" panggil Arka.

Keira yang sedang menyalin catatan pun menolehkan kepala ke arah seseorang yang memanggilnya dengan menaikkan alis sebagai tanda tanya.

"YANG HAUS YANG HAUS YANG HAUS"

Sialand!

Gak ada akhlak!

Udah ge'er nengok malah dikerjain. Langsung Keira melempar pulpen yang ia pegang dan tepat mengenai hidung mancung Arka.

"Buset perih banget" Ringis Arka memegangi hidungnya sambil menggosokannya.

"Mampus lo"

"Jahat banget sama pacar sendiri, kaga gue anter shoping lagi lo"

"Yeuu bodo amat! Nanti gua minta anterin abangnya si Yanti. Wleee" Ujar Keira, pacar laknat emang minta dijitak nih.

"Pulang lewat mana tuh cowo?" tanya Arka yang sudah agak marah karena Keira menyebut cowo lain.

"Yaelah mana gue tau dia pulang mana" Ucap Keira sambil mendelikan mata.

"WOY PACARAN MOLOO" Nah kan dateng penggangu siapa lagi kalau bukan Dirga dan Iqbal si biang rusuh kelas.

"Berisik banget lo"

"Ampun nyai" Dirga langsung sungkem ke Keira karena dia agak ngeri dengan pelototan matanya.

Arka hanya mesem-mesem melihat teman laknatnya di pelototi oleh pacar cantiknya.

"Kei bolos yok" ajak Arka yang langsung mendapatkan jitakan maut dari Dirga.

"Bego pacarnya doang yang di ajak, gue juga dong!"

"Yee lo siapa emang?" nah kan Dirga itu selalu tidak dianggap kalau teman-temannya pada punya pacar. Sabarrr

"Ayo gabut banget ntar juga freeclass tapi ajak yang lain juga biar seru" ucap Keira sambil memasukan buku ke dalam tasnya.

Saat ini mereka berada di parkiran menunggu Dirga dan Fia yang sedang membujuk satpam yang jaga gerbang untuk membuka gerbang dengan alasan Fia sedang sakit.

Setelah menerima pesan dari Dirga mereka langsung ngebut keluar dari sekolah yang membuat satpam itu heran, kan yang di izinin keluar sekolah cuma berdua orang kok yg keluar banyak pikir satpam.

Auto besok dipanggil keruang BK tapi mereka tidak memusingkan itu yang penting sekarang mereka bolos dan berhappy ria di mall.

Di fikiran Keira ia akan nonton bioskop, beli skincare, beli baju, sepatu, tas. Ia akan kuras isi ATM pacarnya itu.




****

Selamat menjalankan ibada puasa dan selalu jaga kesehatan.

My Possessive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang