Chapter 4

612 25 1
                                    

Mimpi Konan

Konan berdiri di sebuah tempat yang bentuknya seperti padang rumput. Di hadapannya, ada seseorang berambut pirang berjubah putih. Orang itu memeluk Konan dengan penuh kasih sayang.
"Siapa namamu?".
"Namaku Naruto Namikaze", kata orang itu.
"Namikaze!? Berarti dia putra kandung tou-chan", batin Konan. "Kau... putra kandung tou-chan?".
Orang itu mengangguk.
"Kenapa kau meninggal?". Naruto tersenyum sedih. "Aku terkena kanker paru - paru".

"Aku sudah tahu segala penderitaanmu, imouto. Untung saja tou-chan menemukanmu. Aku ingin tou-chan tidak sedih setelah aku pergi. Imouto, tolong jaga tou-chan ya". Naruto kemudian menghilang dari hadapan Konan.

Pagi harinya, Konan bangun dan mendapati ayahnya menatapnya dengan tatapan penuh cinta.
"Bagaimana tidurnya?", tanyanya.
"Aku bertemu Naruto-nii, tou-chan. Dia ingin aku menjaga tou-chan".
Minato memeluk Konan. "Naruto, kau masih saja memikirkan tou-chan. Harusnya kau sudah tenang di sana".

Mimpi Kushina

Kushina berada di dunia yang serba putih. Di hadapannya, ada seseorang berbaju putih yang tak lain adalah putranya yang telah meninggal.
"Naruto". Kushina bergegas memeluknya. "Kaa-chan merindukanmu, nak".
"Aku juga merindukanmu, kaa-chan. Kaa-chan, aku sudah melihat segala penderitaan imouto. Tolong jaga dia, ya. Hilangkan segala luka hatinya". Kemudian, Naruto menghilang.

Pagi harinya, Kushina merasa baikan. Rupanya Naruto ingin dia menjaga putri angkatnya, Konan. "Kaa-chan akan menerima permintaanmu, Naruto. Beristirahatlah dengan tenang di sana".

Suatu ketika, Minato sedang membuatkan sarapan. Konan masih tidur di kamarnya.
"Konan, sarapan sudah siap!". Namun tak ada jawaban. Minato pergi ke kamar Konan. Ia mendapati kamarnya masih gelap. Minato membuka tirai kamar itu.
"Tolong matikan, dong". Minato mendengar erangan anaknya. Tak seperti biasanya anaknya bertingkah aneh.

"Ada apa, Konan?".
"Tolong matikan dong, tou-chan". Minato memegang kening Konan. Rasanya panas sekali.
"Leherku rasanya kaku, tou-chan". Minato kemudian membuka sedikit baju Konan. Rupanya belum ada ruam sama sekali.
"Kita ke rumah sakit sekarang".

Tokyo Hospital

Minato membaringkan Konan di tempat tidur rumah sakit. Seorang dokter datang untuk memeriksa Konan.
"Deskripsikan kondisinya, Minato-san", pinta dokter.
"Suhu tubuhnya tinggi, dia jadi sensitif pada cahaya, lehernya terasa kaku, dan belum ada ruam".

Kemudian sang dokter meminta Konan untuk mencoba berbaring miring. Konan merintih kesakitan karena lehernya yang kaku. Kemudian, sang dokter memanggil seorang perawat.
"Berikan aku infus berisi antibiotik untuk Neiserria meningitidis dan acetaminophen. Cepat!". Perawat langsung melaksanakan perintah dokter. "Konan terserang meningitis".

DEG!

Hati Minato bagaikan ditusuk pisau. Ia tak ingin kehilangan anaknya lagi. Sementara itu, Konan sudah tertidur. Minato mengambil selimut untuk menutupi tubuh Konan, berharap bisa membuatnya nyaman.
"Tou-chan berangkat kerja dulu, ya. Nanti sore tou-chan kembali ke sini lagi". Minato mencium kening Konan, lalu pergi meninggalkan rumah sakit.

TBC...

Read and Comment, Please!

New Family (Sequel dari Goodbye)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang