Akupun kembali menyapa banyak pengunjung yang mau melakukan penerbangan, aku menyapa pengunjung bersama nicolas, aku masih tidak mengerti akan sikap Peter tadi, mungkinkah dia cemburu ?
" Nic, tadi Peter kenapa ya ? " tanyaku kepada nicolas, karena aku merasa sikap peter tak seperti biasanya.
" Gak tau sil, aku juga gak tau, mungkin pak peter sedang lelah " Nicolas menutup tangga pesawat, sekarang pikiranku hanya satu yaitu Peter.
***
Penerbangan pun dilaksanakan, aku cuma duduk termenung sambil melihat-lihat awan dari pesawat, akupun pergi ke tempat dapur, yaitu tempat inop bekerja.
" Hai nop " aku tersenyum manis kepada inop.
" Hai sil " inop tak melihat kearah ku karena dia terfokus kepada masakannya.
" Hari ini buat apa nop ? " Aku melihat masakan inop yang menggiurkan itu, dan aroma masakannya yang enak, masakan inop tak ada duanya di pesawat ini.
" Buat masakan dari bahan seafood sil, kayak kepiting, udang dan ikan " ujar inop menjelaskan.
Aku hanya menatap masakannya sambil mengeluarkan air liur.
" Awas ya, kalau kamu curi-curi makanannya " inop tertawa setelah mengatakan itu.
" Yah ketahuan deh alasan aku kesini " ujarku dan tertawa juga setelah itu.
" Hahaha " aku dan inop tertawa bersama, tak ada yang lebih menyenangkan daripada tertawa bersama teman-teman mu yang mengerti tentang dirimu.
" Aku harus jadi orang pertama yang nyicipin masakan kamu ya nop " ujarku setelah tertawa.
" Ashiaaaaaap " ujar inop.
" Jangan bercanda lagi sakit perut aku nih "
" Okok "
Setelah itu aku keluar dari dapur sebentar dan pergi ketempat Elda, dia tampak gelisah.
" Hei Elda " aku menepuk pundaknya.
" Hai sil "
" Ngapain kamu sil ? " Elda bertanya dengan ekspresi yang tampak seperti orang sedang gelisah.
" Gak, aku cuma lihatin kamu kayak gelisah "
" Oh ini karena aku melihat awan-awan hitam disana aku jadi gelisah, tapi untungnya jalur kita gak kesana jadi yah aku udah gak gelisah lagi " ujarnya menjelaskan.
Aku cuma bisa menganga mendengarkan penjelasan panjang dan terinci dari elda.
" Oh gitu "
" Perjalanan ini juga gak sesuai dengan ekspektasi ku sil " kata Elda agak murung.
" Kenapa ? "
" rencananya teman aku akan berangkat juga dipesawat ini hari ini, tapi dia men cancel penerbangannya jadi aku yah agak kecewa sih "
" Teman apa teman " tanyaku menanyakan pertanyaan retorik.
" Teman lah aku kan gak punya pacar " Elda seperti malu-malu kucing.
" Hei gak usah salting, aku cuma mau menggoda kamu kok " aku tertawa melihat ekspresi elda.
" Iih "
***
Aku mau kembali ketempat inop, untuk melihat apakah dia sudah selesai memasak atau tidak, tapi saat itu aku berselisih dengan Sarah, dia menatapku dengan penuh kebencian.
" Hai sarah " aku mencoba untuk berperilaku baik kepadanya tapi dia cuma mendiamkan aku.
" Apa sih nyapa-nyapa sok-sok an baik juga " ujar sarah dalam hatinya saat aku menyapanya
" Lihat aja, apapun yang aku inginkan harus aku miliki walaupun dengan cara apapun " ujar sarah dalam hati.
Setelah itu aku juga berselisih dengan dian.
" hai Dian " aku tersenyum kepadanya.
" Hai sil "
" Apa ada kendala sejauh ini Dian ? " Aku bertanya kepadanya.
" Gak ada sil, sejauh ini aman-aman aja "
" Oh, ok, aku mau kedapur dulu ya "
" Ya, dah "
" Dah "
Saat aku mau mendorong pintu dapur aku dikejutkan oleh suara Mike.
" Sil, tunggu "
" Ada apa Mike ? " Aku berbalik dan menatapnya.
" Gak aku cuma mau nyala kamu doang "
" Aku mau kedapur nih, mau makan "
" Dasar ratu food " ejek Mike dan tertawa.
" Dasar, king of humoristic "
" Apa artinya tuh ? "
" Gak tau " aku tertawa bersama dengan Mike.
" Ya udah kamu pergi kedapur sana "
" Kamu ngusir aku yah "
" Gak lah "
Aku membuka pintu dan takjub karena masakan sudah siap.
" Nop, aku mau yang seafood dulu dong "
" Yah udah makan nih " inop memberikan piring kepadaku, aku makan dengan lahap, masakan ini benar-benar lezat.
" Very-very good " pujiku.
" Thanks sil " inop senang dengan pujian ku.
***
Tak terasa aku sudah mengudara selama 1 jam, suara Peter dan Indyra pun terdengar.
" Oke semuanya, pesawat akan segera turun landas "
Ujar peter." okay people, the plane will take off soon "
Ujar Indyra yang mengikuti suara Peter.***
5 menit kemudian......
" Pesawat telah turun, harap lepas sabuk anda dan berdiri dan keluar dari pesawat setelah pesawat berhenti seutuhnya "
Ujar peter." The plane has come down, please take off your belt and stand up and get out of the plane after the plane has stopped completely "
Ujar Indyra.Aku dan Nicolas segera menuju tangga pesawat, setelah pesawat berhenti sempurna, para penumpangpun segera berdiri.
" Terimakasih telah menaiki pesawat kami, semoga kita akan bertemu dan mengudara bersama lagi "
Ujar peter." Thank you for riding our plane, I hope we will meet and air together again "
Ujar Indyra.Para penumpangpun berjalan menuju tangga pesawat, aku dan Nicolas tersenyum kepada para penumpang dan mengucapkan terimakasih.
" Terimakasih telah menaiki pesawat kami dan mengudara bersama kami "
Ujarku tersenyum.Tak lama setelah itu, semua penumpang turun dari pesawat, aku mau turun untuk menghirup udara segar sampai, tiba-tiba Peter mendatangiku.
" Sil, bisa bicara berdua saja sebentar "
" Oke Peter "
Aku dan Peter bicara berdua.
" Ada apa ? " Tanyaku.
" Aku mau ngomong sesuatu sama kamu, tapi kamu harus janji, misalkan kamu tak menyukai perkataanku jangan pernah berhenti berteman denganku ya "
" Ya, mana mungkin aku berhenti berteman denganmu "
" Apa yang mau kamu bilang ? " Aku melihat mukanya memerah.
" Aku sebenarnya ............. "
Mungkin perkataan Peter ini akan jadi keputusan tersulit bagiku apa aku akan menerima ucapannya itu atau tidak.
Bersambung........
Like and comment ya 😀😀😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story On An Airplane
RomanceKisah cinta Silfia atau yang biasa dipanggil isil yang berprofesi sebagai pramugari dengan seorang pria tampan bernama Peter sang pilot, bagaimanakah kisah cinta isil akankah berakhir bahagia atau sedih semata saja.