ARGANTARA~4

3.7K 98 3
                                    

1 minggu kemudian...

          Anak-anak hari ini ibu adakan ulangan harian Matematika. Kalian ibu beri waktu 15 menit untuk belajar.

"Kok dadakan sih Bu. Belum prepare nih"

"Iya bu,minggu depan aja yah? "

"Lagian waktu 15 menit apa cukup buat belajar bu"

"Minggu depan aja ya bu?"

"Diam!! SAYA TIDAK MENERIMA PENOlAKAN!!! "

Ucap Bu Ningsih membuat satu kelas kicep. Tak ada lagi yang protes meminta UH di undur.Murid XI-IPA 3 hanya bisa bernafas  pasrah.

***

        Setelah selesai UH semua murid IPA 3 bernafas lega. Bagaimana tidak, soal yang diberikan membuat kepala ingin pecah. Dan bagian terparahnya,baru aja ngerjain dua nomer Bu Ningsih udah teriak-teriak meminta lembar jawaban segera dikumpulkan. Mau menyontek ya percuma.Karena mata Bu Ningsih selalu mengawasi mereka dengan intens. Rasanya semua murid IPA 3 ingin menendang guru itu saat ini juga.

"Cha tadi lo nyantai banget ngerjainnya,kagak pecah tu otak?Gue aja rasanya pengen gigit meja.Padahal baru liat soalnya",tanya Dera.

"Iya orang gue jawabnya ngasal semua. Gue lemah sama pelajaran matematika.Makannya gue jawab ngasal",jawab Frischa.
"Yee si Dera,mau soalnya susah atau nggak. Lo bakalan tetep gigit meja, otak lo langsung konslet kalo liat soal matematika mah.Eh Cha gila ya lo,beneran lo jawab ngawur semua?",sarkas Difa.

Frischa hanya mengangguk acuh. Lagipula dia memang lansung malas jika bertemu dengan soal matematika. Karena dia benci mata pelajaran itu.

"He he he. Lo ada benernya juga sih Dif",balas Dera sambil nyengir kuda.

"Udah dari pada debat nggak jelas kek gini mending kita ke kantin sekarang",ajak Via

"Yuk, kantin kuy",ucap Dera dengan tingkah konyolnya.

Mereka berempat berjalan beriringan menuju kantin.

***

         Setelah sampai dikantin, rasanya Frischa ingin kebali ke kelas. Karna suasana kantin di sini sangat ramai, kayak antrian sembako gratis saja. Dan berbagai tatapan dari murid Angkasa yang memebuatnya tak nyaman. Banyak kakak kelas yang menatapnya sinis.

"Gue balik ke kelas aja deh"

"Lo kenapa? Tadi aja lo bilang lo laper.Lha sekarang malah mau ke kelas" tanya Via.

"Gue nggak nyaman disini Vi. Liat deh kakak kelas itu natap gue kayak buronan polisi" jawab Frischa.

"Udah cuek aja ,Cha",saran Difa.

"Yuk buruan duduk disana. Keburu ada yang nempatin",ajak Dera.

Lalu mereka duduk di tempat yang yang ditunjuk Dera tadi.

"Lo semua pesen apa? " ucap Via.

"Gue bakso sama jus jambu"

"Gue ketoprak sama es teh"

"Cha lo pesen apa? "

Frischa diam..
Frischa tak mendengar pertanyaan Via tadi. Karena sekarang ia sedang fokus memperhatikan seseorang.Orang yang menarik perhatiannya dari kemarin. Orang itu duduk dikursi paling pojok kantin.

Mukanya datar tapi ganteng.
Matanya tajam tapi memabukan.

Sepertinya Frischa kagum dengan ketampanan cowok itu. Frischa masih setia memperhatikan cowok itu,lalu detik berikutnya..

Oh shit!!

Cowok itu menatap Frischa, mata elangnya menatap mata hazel milik Frischa. Frischa ingin mengalihkan padanganya dari cowok itu namun tak bisa. Seolah matanya telah terkunci oleh mata elang miliknya.

"Eh Cha,lo liatin siapa sih?",tanya Derra.Namun Frischa tetap tak merespon.

"Woi, Cha lo liat apa? ",sentak Difa yang berada disamping Frischa. Dan tentu saja Frischa kaget bukan main. Setelah mendengar bentakan itu Frischa langsung mengalihkan pandangannya dari mata elang cowok itu.

" Pa an sih",kesal Frischa.

"Lo liatin apa ogeb, kita dari tadi manggilin lo tapi lo kagak nyaut",jelas Via.

"Gu-gue..gue..i-itu.."

"Eh,Cha sejak kapan lo gagu kek gini", Diva heran dengan perubahan Frischa.

"Ooh gue tau lo salting tatap-tatapan sama cowok yang duduk di pojokan itu kan? " goda Via sambil mencolek dagu Frischa.

Damn. Tebakan Via tepat sasaran.

"Iih, apa an sih lo gaje parah. Ngapain juga gue salting, kenal aja nggak",sarkas Frischa menutupi rasa malunya.

"Bener kata lo Vi,dari tadi Reygan sama Frischa tatap-tatapan",ucap Difa sambil terus memperhatikan Reygan.

'oh namanya Reygan. Bagus, cocok sama orangnya yang ganteng '

'Aduh gue mikir pa an sih!' batin Frischa seraya memukul kepalanya.

"Tuh bener kan. Wah tanda-tanda nih" ucap Via

"Cha lo suka ya sama Reygan? "seru Dera dengan polosnya.

"Nggak!! Gila lo kenal dia aja nggak"

"Alah ngaku aja kali,deketin aja dulu siapa tau Reygan bisa suka sama lo. Itung-itung akhirnya lo punya pacar kagak jomblo akut"

"Eh nyet, lo kira selama ini gue nggak laku apa!"

"Emang, buktinya lu jomblo mulu dari lahir sampai sekarang" kalimat Dera mampu memebuat Frischa tertohok.

'Bener juga sih' batin Frischa. Memang Frischa pernah bilang pada sahabat nya bahwa dia belum pernah pacaran.

"Jadi makan nggak?Keburu masuk nanti.Cha lo mau pesen apa nanti biar gue yang beliin"

"Gue mie ayam sama jus jeruk"

"Oke"

Via berlalu, menuju warung Mbok Siti untuk membeli makanan. Selang beberapa menit, Via kembali dengan senampan makanan.

"Ini anak-anak makanannya udah siap"

"Eh vi, lo kira kita ini bocah apa"kesal Dera.

"Ya kali aja"jawab via seadanya.

Tanpa memperdulikan ocehan kedua sahabatnya,Frischa meraih mangkuk mie ayam yang telah ia pesan tadi. Tanpa basa basi ia langsung memakan mienya.















____________________________________
Vote and comment
.
.

Thanks

ARGANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang