Disisi lain seorang cowok sedang memperhatikan cewek yang sedang menikmati semangkuk mie ayam. Dia merasa aneh,cewek itu selalu memperhatikannya.
Ya..menurutnya wajar saja orang dia most wanted sekolah yang banyak di incar para kaum hawa. Bahkan mereka rela untuk melakukan apa pun demi menarik perhatiannya. Namun semua itu selalu ia acuhkan,karna ia tak mau berurusan dengan perempuan.
"Woi bro, diem-diem bae lo" tegur Dutra
"Berisik" ucap Reygan sambil melirik Dutra tajam.
"Santai bro matanya,makin unyu deh kalo lo kek gitu" ucap Dutra manja.
"Sarap lo tra" hardik Akbar.
"Sarap gitu juga temen lo bar" Nando angkat bicara.
"Dih, ogah gue punya temen kayak dia"
"Mas Akbar kok gitu sama dedek. Sakit hati dedek mas" sambil bergelayut manja di lengan Akbar.
"Minggir lo,jijik gue njir"
Sedangkan Nando yang mendengar kalimat Dutra hanya terkekeh geli. Lain hanya dengan Reygan,dia hanya menatap datar sahabat gilanya. Merasa muak dengan tingkah sahabat absurdnya itu, ia memutuskan untuk memperhatikan cewek tadi.
"Napa lo Rey?" tanya Nando yang tak dihiraukan Reygan.
"Oh lagi liatin anak baru rupanya" tebak Nando saat mengetauhi arah pandangan Reygan. "Cantik ya,katanya dia pindahan dari Kediri" sambungnya menjelaskan.
"Bodo!" jawab reygan acuh. Lalu kembali fokus memakan baksonya.
"Dari tadi cewek itu perhatiin lo mulu tuh. Suka kali,udah embat aja bro. Kalo lo nggak mau buat gue juga nggak papa" ucap Akbar sambil menaik turunkan alisnya.
"Bacot"
Setelah mengatakan kalimat itu, Reygan segera pergi dari kantin. Sebelum pergi ia meletakkan uang berwarna biru di atas meja.
"Yee kebiasaan tu bocah, kagak ada sopan-sopannya" ucap Nando sambil menggelengkan kepala.
***
Frischa telah selesai memakan makanannya. Sepertinya ia yang paling awal menghabiskan semangkuk mie ayam itu. Sahabat-sahabatnya masih memakan makanan mereka. Bagaimana tidak, mereka makan sambil bergosip.Kakak kelas dandanya menor lah, adik kelas ngelunjak sama kakak kelas dan banyak lagi. Merasa jengah dengan sahabatnya yang tak kunjung selesai makan dia pun memutuskan pergi.
"Gue duluan,ntar keburu masuk kalo nungguin kalian.Nih vi uangnya" sambil menyodorkan uang.
"Oke.Hati-hati"
Frischa hanya mengangguk sebagai balasan. Lalu ia berjalan keluar dari kantin.
Ditengah perjalanan perutnya terasa mulas. Mungkin ini efek makan mie ayam tadi, karena ia menambahkan sambal sangat banyak. Frischa memang tergolong orang yang suka makan makanan pedas.Perutnya semakin sakit,sampai ia sendiri tak bisa menahannya. Ia memutuskan untuk berlari karena jarak antara kantin dan toilet lumayan jauh.
Bruuk!
"Aaw kaki gue" rintih Frischa.
Saat Frischa mencoba melihat siapa yang telah menabraknya.
Deg, ternyata orang yang menabraknya adalah Reygan.
Reygan hanya menatapnya datar, ia tak bergeming.
"Tolong bantuin dong" pinta Frischa lembut.
Reygan tetap menatapnya datar. Bahkan ia tak berniat membantu Frischa.
"Kalo jalan pake mata" setelah mengatakan kalimat itu Reygan kembali berjalan meninggalkan Frischa.
Frischa menatap Reygan melongo. Orang yang selama ini ia kagumi ternyata seperti ini. Cowok dingin,cuek bebek,nggak berbelas kasihan.
Benar kata pepatah,jika menilai orang jangan hanya melihat covernya saja."Dasar cowok nggak punya hati, nggak punya belas kasian.Awas lo! " teriak Frischa yang menggema sampai ujung lorong. Untung disini sepi, jadi Frischa tak perlu malu karena jatuh tersungkur ke lantai.
"Cowok sialan, kok masih ada sih cowok kayak dia. Udah dingin gak punya hati lagi",dumel Frischa.
"Duh, perut gue tambah sakit lagi"
Frischa ingin berdiri, namun sepertinya kakinya terkilir. Ia mencoba berkali-kali namun tetap tak bisa.Tiba-tiba ada seseorang yang menggangkat tubuhnya.
____________________________________
Vote and commentThanks😊
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGANTARA
Teen Fiction"Jika kau memutuskan untuk singgah" "Maka kau tak akan bisa pergi" ~REYGAN ARGANTARA