Heart Beat

39 5 14
                                    

Ha Neul benar-benar kesal sekarang seharusnya dia sudah pulang, tetapi tadi Hosoek memberitahunya bahwa ia dipanggil oleh Pak Suho. Namun dari tadi yang dilakukan oleh Pak Suho adalah mendengus. Apa ia dipanggil kesini hanya untuk melihat Pak Suho melakukan itu dan akhirnya Pak Suho pun mengeluarkan suara.

"Hah.. bagaimana ini?, apa kau benar-benar tak ingin naik kelas?", Pak Suho langsung memberi kertas yang tadi berada ditangannya pada Ha Neul lalu memijat tulang hidungnya.

Ha Neul langsung mengambil kertas itu dan sekarang ia segera menundukkan kepalanya. Itu adalah hasil laporan nilai per mata pelajaran,dan hasilnya tidak ada yang bagus sama sekali. Pak Suho adalah wali kelasnya tentu dirinya memantau hasil dari anak-anaknya, namun mau  bagaimana lagi? ia memang tidak ada waktu untuk belajar.

Setelah pulang sekolah ia akan pergi ke club tari lalu setelahnya ia akan pergi untuk kerja part time di kedai makanan, ya ia harus bekerja untuk memenuhi keperluannya. Ha Neul akan sampai rumah pukul 11 malam dan sesampainya dirumah ia tidak sanggup lagi untuk belajar. Sebenarnya ibu Ha Neul telah melarang dirinya untuk bekerja, tetapi tentu saja Ha Neul menolaknya karena bagaimana bisa ia membiarkan ibunya bekerja sendiri. Ibunya akan pulang pukul 2 dini hari dan pada pukul 6 pagi ibunya harus kembali bekerja, ya ibunya tidak memiliki pekerjaan tetap jadi segala macam pekerjaan akan ia cari sampai tak mengenal waktu.

Lalu bagaimana dirinya bisa memasuki sekolah elit ini?, ayah Eun Ae yang membantunya. Ayah Eun Ae selalu membantu keluarganya mulai dari membawakan makanan, membiayai sekolah dia dan adiknya dan sebagainya. Sampai akhirnya ibu Eun Ae menuduh ibunya berselingkuh dengan ayah Eun Ae, tentu dirinya tak terima. Setelah itu  ia selalu menolak jika ayah Eun Ae membantunya, meski tak enak hati ia tetap melakukannya. Memang mau bagaimana lagi? ia tak ingin keluarga dan dirinya dihina dan akhirnya ayah Eun Ae pun mengetahui apa yang dilakukan istrinya sehingga ia tidak pernah menemui Ha Neul dan keluarganya, meskipun begitu ia dan Eun Ae masih berteman baik.

tok tok tok

"Permisi pak, ini ditaruh dimana?", tanya jimin yang sedang membawa tumpukan buku. Ia juga sempat melirik pada Ha Neul yang sedang menunduk, lalu ia mengarahkan pandangannya pada kertas yang sedang di pegang Ha Neul.

"Ahh.. taruh saja disana.", Jimin segera menaruhnya.

"Baik pak ,saya permisi untuk pergi.". Baru saja ia melangkahkan kakinya, ia harus membalikkan badannya.

"Jimin, bukankah kau belum mengumpulkan tugas kelompok untuk pelajaran saya?"

"Ahh.. itu, saya tidak mendapatkan kelompok pak dan  mereka juga sudah mengerjakan tugasnya."

"Baiklah, kau tidak usah mengerjakan tugasnya. Tugasnya diganti saja, bantu Ha Neul saja untuk mengejar semua materi pelajaran.", mendengar perkataan itu Ha Neul dan Jimin sama-sama terkejut.

"Hah? Pak tapi-", ucapan Haneul terputus.

"Turuti saja apa kata bapak, kau harus mengejar keterlambatanmu itu karena sebentar lagi akan diadakan ujian dan untuk nilai ini bapak akan mencoba untuk membujuk guru-guru agar menambahkan nilaimu, bisa dengan tugas mungkin? dan kau Jimin bantu Ha Neul."

****

"Hahhhh... apa ini aku tak mengerti?", ucap Ha Neul sambil menutup buku yang dari tadi ia baca.

"Yaa! yang benar saja, masa kau tidak bisa. Itukan materi yang baru dibahas kemarin.", ucap Jimin dengan kesal.

"Sini, biarku jelaskan lagi. Jadi teori biogenesis adalah teori yang mengemukakan bahwa makhluk hidup berasal dari....", Ha Neul tak dapat mendengar suara Jimin dengan jelas karena matanya sudah sangat berat sekali dan suara Jimin terdengar samar-samar ditelinganya, sampai akhirnya ia menidurkan kepalanya pada meja.

Hello PurpleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang