Hidup hanya sekali. Jangan menua tanpa arti.*
"Jangan bersikap seperti itu. Kau pulanglah. Aunty pasti menunggumu."
"Aku sudah bilang Mom aku ke sini."
"Tidak seharusnya. Yang seharusnya itu kau menemui orangtuamu terlebih dulu. Mereka pasti merindukanmu."
"Kau tidak?"
"Apa maksudmu bilang seperti itu? Sana. Pulang."
Callia mendorong Orlando hingga keluar dari ruang tamu. Mereka berdiri di teras dengan tatapan berbeda.
"Baiklah."
Callia menarik napas lega. Dia mengangguk perlahan dan menunduk. Kakinya bergerak-gerak gelisah.
"Aku menunggumu di apartemen."
Gerakan kaki Callia terhenti. Dia terpaku dan tetap menunduk. Orlando sudah berdiri begitu dekat dengannya dan membisikkan sesuatu yang membuatnya merinding seketika.
"Well...kita perlu bicara bukan? Di sini kita tidak bisa bicara banyak tanpa kau merasa khawatir."
"Kau tidak?'
"Tidak. Kau adalah pihak yang tidak menyetujui apapun tentang memberi tahu kedua orangtua kita, tentang semuanya. Jadi kau selalu khawatir. Tidak denganku."
"Kau gila."
"Katakan apapun yang kau mau, Cal. Aku hanya pria yang tidak berdaya pada kekuatan cinta."
Lalu sebuah ciuman di pipi yang membuat pipi Callia bersemu merah. Callia sedikit mendongak dan menemukan Orlando yang berjalan ke arah mobilnya. Callia menelengkan kepalanya. Dia seakan dapat merasakan, tangannya yang terkepal kuat sekalipun tidak mempunyai arti apapun ketika harus membentur tubuh Orlando.
Deru mobil Orlando dan tatapannya dari balik kaca spion membuat Callia membeku. Mengapa dia tidak jatuh cinta saja pada pria lain? Mengapa harus pada sepupunya itu?
Callia mengusap hidungnya keras.
Sungguh pertanyaan yang hanya dia saja yang tahu jawabannya.
Pintu pagar tertutup. Dan Callia masih membeku di teras. Dan berbalik. Memilih untuk masuk dengan sungging senyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER THE RAIN ( SUDAH TERBIT)
RomanceCalia Grace Leandro selalu mengalah untuk kembarannya, Calista Grace Leandro --yang sakit-sakitan--, dalam segala hal. Termasuk dalam urusan cinta. Calia memiliki segudang maklum bahkan ketika kedua orangtuanya memiliki perhatian lebih pada Calista...