[Maaf atas pengucapan kata kasar dalam bagian ini]
Angel terbangun dari bangunnya dan melihat ada pramugari yang membangunkannya. Ia berdiri dan meregangkan lengannya, setelah perjalanan yang cukup jauh dari New York, Brooklyn ke Jakarta. Sekitar kurang lebih 23 jam.Ia melihat keluar jendela bahwa ia telah sampai di negara kelahirannya. Indonesia.
Ia keluar dari pesawat lalu pergi mengambil kopernya. Setelah ia mendapatkan barangnya, ia memutuskan untuk membeli kopi di toko kecil di bandara.
Namun tak disengaja seseorang menabraknya dan kopi yang berada ditangannya tertumpah ke pakaian seseorang.
"Im so sorry!" ujar Angel panik.
"No,it's okay. Im fine. Untungnya kopi mu dingin. Jadi tak akan melukaiku." ucap seorang perempuan dengan lembut.
"Tapi pakaian mu kotor karena ketumpahan kopi milikku. Aku sangat menyesal dan minta maaf."
Perempuan itu tersenyum. Senyumnya manis, membuat perempuan itu lebih cantik dengan rambutnya yang blonde. Tak lupa dengan matanya yang biru. Seperti seseorang.
"Sudah kubilang aku tak apa-apa, aku memaafkanmu." ucapnya dengan logat bule.
"Ya baiklah. Terima kasih. Apa kau seorang blasteran? Tapi kau fasih juga berbahasa indonesia." ujar Angel kagum.
"Ya, aku blasteran. Ehm apa kau penduduk asli disini? Kau tahu aku tak tahu tempat-tempat disini dan aku juga sendiri bahkan pertama kalinya aku ke kota ini. Bisakah kau menjadi pemanduku?"
Angel mengangguk kepalanya. "Ya,aku bisa. Kau juga boleh tinggal dirumahku sementara aku menghilangkan noda dipakaianmu. Kau juga boleh beristirahat dulu."
"Baiklah aku setuju." ujar perempuan bak model itu.
———
"Rumahmu bagus. Kau seperti nya bukan orang biasa." ujar perempuan bak model itu,membuat Angel terkekeh kecil.
"Tidak, aku memang orang biasa dan rumah ini adalah peninggalan ibuku jadi aku tetaplah orang biasa."
Perempuan berambut blonde itu tertawa. "Baiklah, aku percaya." ucapnya.
"Aku serius Sere. Aku hanyalah orang biasa." ucap Angel lalu berhenti didepan pintu besar.
Pintu untuk memasuki rumah penuh dengan kenangan hidup seorang Angel. Kenangan yang sudah berlalu namun masih membekas diingatan Angel. Dirumah itu tempat dimana ia pertama kali merasa bahagia dan kasih sayang dari Papa dan Almh. Mamanya. Namun, di tempat itu juga pertama kali ia merasa duka yang teramat dalam.
Baru saja dia akan mengetuk. Tiba-tiba ia mendengar suara yang menjijikkan karena pintu yang tidak tertutup sempurn. Emosi Angel pun langsung naik seketika ketika ia tahu suara apa itu.
Brakk!!
"DASAR KAU PEREMPUAN M*RAHAN! Dimana sopan santunmu hah?! Seenaknya membawa laki-laki dan bercumbu mesra dirumah ini?! Pergi kau!" ucap Angel dengan mengebu-gebu dan membuat laki-laki itu bangkit dan keluar rumah dengan panik.
"DASAR KAU SAMPAH?! APA YANG KAU LAKUKAN HAH?! MENGAPA KAU KEMBALI KESINI?! APA KAU MERINDUKAN RUMAH JELEKMU INI HM?!" balas perempuan yang sangat Angel benci.
"Apa bedanya dengan dirimu yang bahkan tak layak disebut sampah sekalipun!! Terima kasih banyak sudah bilang bahwa rumah ini jelek! Karena itu tandanya kau siap untuk keluar dari rumah ini." ujar Angel dengan nada yang mematikan.
Perempuan yang sangat Angel benci adalah adik tirinya. Namanya Lidia. Perempuan itu sangat tidak tahu diri ketika mamanya menikahi papa Angel. Hanya karena harta. Begitulah ketika menjadi kaya mendadak!
Angel tak tahu mengapa papanya menikahi wanita yang mempunyai anak perempuan yang perilakunya tidak baik. Jauh dari baik dan lebih buruk dari buruk.
Ok Angel sangat berdosa sekarang karena ia sudah mengata-ngatain orang. Terkutuklah mereka yang membuatnya begini!
"INI BUKAN RUMAHMU! INI RUMAH IBUKU!" ucap Lidia tak kalah emosi.
Plak!
"KAUU! DASAR TAK TAHU DIRI! INI RUMAH IBUKU DAN KAU DENGAN SEENAK JIDAT BILANG INI ADALAH RUMAH IBUMU?! PERSETAN DENGAN SEMUANYAAA! KAU PERGI DARI SINI! ATAU KAU TAK AKAN KELUAR DARI RUMAH INI MASIH HIDUP!" ancam Angel. Benar-benar diluar Angel untuk berkata begitu. Perempuan itu benar-benar memancing emosi Angel yang sudah ia lama pendam.
Ternyata perempuan itu memiliki takut. Perempuan itu akhirnya pergi dengan perasaan marah. Dan malu ketika di pintu ia melihat Serena, perempuan berambut blonde.
Sesaat Lidia pergi, Angel langsung pingsan dan jatuh ke lantai yang dingin.
———
"...masalah. Cukup berat sampai ia emosi seperti orang kesetanan. Maaf, tapi itu yang kulihat. Angel benar-benar..."
"Hmm" Serena mematikan panggilannya dengan tiba-tiba ketika mendengar erangan dari Angel. Ia sudah sadar.
"Angel? Kau baik-baik saja? Syukurlah kau sudah bangun."
"Aku dimana?" tanya Angel lalu memegang kepalanya yang sangat pusing.
"Hey? Kepalamu sakit?" tanya Serena lalu menyodorkan obat. "Ini obat pereda nyeri. Minumlah."
Angel meminum obat itu lalu ia mencoba untuk duduk dan Serena langsung membantunya. "Terima kasih."
"Maaf,aku tadi mendengar perkelahian kalian." ucap Serena dengan sedih.
Angel menggelengkan kepalanya. "Tidak. Aku seharusnya yang meminta maaf padamu karena ucapan selamat datang yang sangat buruk."
"Tak apa. Anggap saja aku tidak mendengar dan aku janji tidak akan membocorkan ini pada orang lain."
Angel tersenyum. "Maaf untuk semuanya. Aku merepotimu selama aku pingsan."
Serena hanya tersenyum sembari berkata. "Aku senang bisa ada disaat kau membutuhi seseorang disampingmu!"
Lagi-lagi Angel tersenyum.
"Apa kau lapar? Aku akan memesan food delivery saja karena pasti tak ada ada bahan makanan didapur." tanya Angel pada Serena dan dibalas dengan anggukan.
———
Disaat yang lain, seorang Perempuan sedang menatap rumah putih dan besar dihadapannya dengan amarah. Ia benar-benar merasa diinjak-injak dan ia memastikan bahwa ia akan membalas dendam secepatnya.
Just wait!
6/5/19
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mysterious Man | Beyond Our Hands
RomanceAngeline Johnson; perempuan yang memiliki hidup yang 'sempurna', sebelum ia menyadari bahwa ia terbangun bukan dikamar miliknya. WAIT! Ada tangan seseorang yang memeluknya dari belakang. PARAHNYA LAGI ia menyadari bahwa tubuhnya tidak tertutup sehe...