1|Pertemuan

97 13 2
                                    

"Gue sangat yakin ini pertama kalinya kita bertemu. Tapi entah kenapa melihat lo gue merasakan rindu yang teramat sangat"

***

{Dengarkan Dia~Rindu}

***

[SELAMAT MEMBACA KISAH AFRA]

***

Seorang gadis keluar dari mobil berwarna putih. Senyumnya mengembang sempurna tatkala memandang bangunan mewah yang berdiri kokoh didepannya.

SMA Cakrawala, salah satu sekolah elite di Jakarta. Dan hari ini ia resmi menjadi siswi disini. Dengan langkah pasti, Afra berjalan memasuki gerbang sekolah. Ia tak sendirian melainkan ada banyak jajaran manusia berseragam sama dengannya juga memasuki gerbang itu.

Belum sepuluh langkah ia berjalan, ponsel yang berada di saku rok nya berbunyi menandakan ada panggilan masuk.

"Daren Ganteng ❤ is calling"

Afra berdecih pelan membaca nama kontak yang menghubunginya itu. Sejak kapan "Duren Monthok" berubah menjadi "Daren Ganteng ❤". Ia yakin abang sepupunya itu sudah seenak jidatnya mengganti namanya sendiri.

"Hall.. "

"Lo dimanaaa??? "

"Ck.. Sekolah lah"

"Lo kok berangkat duluan? Kenapa nggak bangunin gue sih?"

"Udah kali bang. Lo-nya aja kalo tidur kek orang mati. Lagian ya ini tuh hari pertama gue disekolah ini. Dan kalo bareng lo udah dipastikan bakal telat."

"Yaudah deh. Ati-ati yaa. Inget kan pesen gue kemaren malem?"

"Iya-iya lagian gue juga nggak kenal dia"

"Tapi dek.."

"Udah sih. Lo pagi-pagi ngerusak mood gue. Sini cepet lo. Udah mau ditutup tuh gerbang"

Afra menutup panggilan itu secara sepihak. Akan panjang jika harus berdebat dengan abang sepupunya itu. Ia membuka aplikasi whatsapp karena baru saja mendapat pesan dari Daren.

"Jauhi orang yang namanya FAREL!! "

Afra hanya membaca pesan itu tanpa berniat membalasnya.

***

Setelah memperkenalkan diri, bu Mega selaku wali kelas kelas XI IPA 2 menyuruh Afra untuk duduk disebelah gadis bule yang duduk seorang diri di bangku dekat jendela.

Afra tersenyum lantas berjalan menghampiri tempat duduknya.

"Hai gue Freya" Ucap gadis bule itu seraya mengulurkan tangannya.

Afra menerima uluran tangan Freya dengan senang hati.
"Gue Afra" ucapnya sedikit pelan karena bu Mega masih berbicara  didepan kelas.

"Oke anak-anak ibu tinggal dulu. Jangan gaduh sampai Pak Dodi datang" Ucap bu Mega lalu meninggalkan kelas.

Setelah kepergian bu Mega beberapa murid langsung mengerubungi meja Afra. Kebanyakan dari kaum laki-laki. Ada yang cuma ingin berkenalan, tanya-tanya ini itu, sampai yang nyepik pun ada.

AfraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang