8|Makam

27 2 0
                                    

|Marsha Zulkarnain~Hati Terlatih|

"Lo itu cuma orang baru dikisah ini. Jadi, sadar diri aja sama batasan lo."

SELAMAT MEMBACA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SELAMAT MEMBACA

Hal terbangsat dalam cinta adalah ketika DIA terlanjur pergi sebelum KITA sempat memiliki.

Derra pergi tanpa tau jika perasaannya terbalas. Selama hidupnya ia mengira jika ia hanya jatuh cinta sendirian.

Farel terlalu pengecut untuk mengatakan perasaannya. Ia takut jika hubungannya dengan Derra akan hancur jika mereka berpacaran. Farel menganggap perasaannya kepada Derra saat itu hanyalah cinta monyet semata.

Afra terus memperhatikan Farel yang tengah mengemudi disampingnya. Tumben sekali laki-laki disampingnya ini diam dan tak berulah.

Farel terlihat fokus mengemudi. Pandangannya lurus kedepan tetapi terlihat kosong. Apa Farel sedang melamun?

"Perempatan belok kiri!!" Teriak Afra tiba-tiba.

Farel yang melamun pun dibuat kaget. Ia kalang kabut. Tetapi itu hanya sebentar. Mobil Farel belok kekiri diperempatan sesuai pentunjuk dari Afra.

Hari ini mereka akan pergi ke suatu tempat yang diinginkan Afra. Gadis itu tak memberitahu nama tempatnya. Ia hanya menunjukkan jalan menuju tempat itu.

Awalnya Farel memang tidak tahu kemana Afra akan membawanya. Tetapi sejak dari perempatan itu tadi Farel sangat yakin jika Afra membawanya ke tempat pemakaman.

Farel sangat hafal jalan ini. Ia sering melewatinya saat ingin menemui Derra. Namun Farel tak pernah ke kuburan Derra. Farel hanya akan menitipkan bunga kepada pak Sapri si penjaga makam dan menyuruhnya membersihkan makam Derra.

Farel menghentikan mobilnya ditepi jalan. Dadanya sudah bergemuruh. Tangannya sedikit bergetar. Jangan sampai Afra membawanya ke kuburan Derra.

"Ngapain bengong? Ayo turun.." Ajak Afra lalu turun dari mobil.

Afra membeli bunga mawar putih kesukaan Derra ditoko bunga dekat makam. Saat Afra berbalik ia tak menemukan siapapun. Hanya satu pertanyaan dalam benaknya. 'Dimana Farel?'

Afra mengetuk kaca pintu mobil Farel.

"Ayo turun!!!" Ajak Afra saat Farel sudah menurunkan kaca pintu mobilnya.

Farel turun dari mobil. Tubuhnya sedikit bergetar dan mengeluarkan keringat dingin. Persis seperti orang yang sedang ketakutan. Dan tentu saja Afra tak mengetahuinya. Gadis itu sudah berjalan terlebih dahulu.

Saat sudah hampir sampai dimakam Derra, Farel tak bisa menahannya lagi. Ia takkan mampu menyaksikan kuburan orang yang sangat disayanginya. Kepalanya pusing. Tubuhnya bergetar hebat. Ia mencari-cari obat penenang miliknya di saku celana. Tetapi nihil. Ia tak menemukan apapun kecuali uang seratus ribu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AfraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang