Chapter Four - Zayn

372 21 1
                                    

-Calantha's Pov-
Aku berjalan ke kelas seorang diri setelah mendapat makan siangku. Carol, Diana, dan Soph (teman se-SMP ku) masih berada di kantin. Dan Carol ingin pergi ke toilet setelah itu.

Aku belum menyelesaikan tugas biologi. Karna itu aku harus cepat - cepat ke kelas agar aku bisa melanjutkannya lagi.

Aku memasuki ruangan kelasku yang sepi. Kukira hanya aku seorang yang ada di kelas, ternyata bocah ketimuran itu juga ada di sini. Ia melirik ke arahku sebentar sebelum kembali terfokus dengan bukunya.

Ia bahkan tidak menyapaku sama sekali.

Sungguh, kemarin aku sudah berpikir positif bahwa ia adalah anak yang baik dan asik jika diajak mengobrol bersama, dan aku juga yakin bahwa sekarang ia mengenaliku. Tapi sampai detik ini ia belum pernah mengajakku berbicara. Menyapaku saja tidak. Tersenyum saja tidak.

Aku duduk di tempat dudukku yang berada tidak cukup jauh di belakangnya. Ia terus menunduk membaca bukunya dengan serius, entah apa yang sedang ia baca kali ini.

"Zain?" Panggilku memutuskan untuk memecahkan keheningan di kelas.

Ia menoleh ke belakang dengan ekspresi datar. Seperti biasa.

"It's Zayn." Jawabnya seraya memutar kembali lehernya, menunduk membaca bukunya dengan serius.

"Okay, Zayn. Kau sudah mengerjakan tugas biologi?"

"Belum selesai." Jawabnya singkat. Dan bibirku berubah membentuk huruf 'o' seraya mengangguk - ngangguk.

See? Sekarang ia berubah menjadi lelaki ketimuran-berekspresi datar-yang tidak peduli akan lingkungan sekitar lagi.

Aku benar - benar tidak mengerti dengan sifat aslinya.

"Ah, itu dia. Benarkan, aku sudah bilang bahwa ia akan ada di sini, Kath." Aku menoleh ke arah pintu dan mendapati Rianna dan Kathrine. Mereka salah satu anak populer di sekolah. Katherine memang berparas cantik dan anggun, ia juga pendiam. Lalu Rianna, ia cantik, tapi jika aku boleh jujur, ia memang tidak secantik Katherine, dan Rianna sangat cerewet. Ia bahkan sering berteriak akan hal - hal yang menurutku tidak harus diteriaki. Ya, jika kau tau maksudku.

Rianna dan Katherine menghampiri tempat dudukku. Kami memang agak dekat sejak Rianna mengajakku mengobrol minggu lalu. Dan kuakui, memang asik jika mengobrol dengannya. Lalu Rianna dan Katherine sudah seperti gula dan semut, dimana ada Rianna berarti ada Katherine. Karna aku dan Rianna cukup dekat, itu membuat Katherine dan diriku cukup dekat juga.

Berbicara tentang Katherine, aku ingin bercerita sedikit. Saat 3 hari pertama bersekolah di sini, saat itu guru sejarah tidak masuk dan mendadak saja ada seorang kakak kelas masuk. Ia bilang, Ia ingin mengantar kertas yang berisi soal - soal titipan dari guru sejarah tersebut. Tapi mendadak saja ia justru bertahan di kelas kami mengobrol - ngobrol sedikit dengan beberapa dari kami. Dengan alasan guru di kelasnya juga tidak masuk.

Tapi entah mengapa, aku merasa risih dengannya, karna ia terlihat sedang mencari perhatian pada Zayn. Tapi, setelah ia melirik ke arah Katherine ia berkomen bahwa ia sangat cantik. Lalu melihat ke arah Katherine dan Zayn berulang kali. Dan berkata bahwa mereka sangat cocok. Aku tertawa kecil akan hal itu. Tapi, rasanya saja ada yang menyekat tenggorokan. Dan aku merasa sedikit familiar dengan perasaan itu.

Aku memang mulai percaya dengan perkataan Carol. Tapi, tetap saja aku sedikit meragukannya.

"Tugas biologi, ya?" Tanya Rianna memecahkan lamunanku.

"Ya, apalagi?" Jawabku seraya terkekeh.

"Ah, aku tidak tau jawaban nomor 11 sampai 15, kau sudah mendapatkan jawabannya?" Kini giliran Katherine yang bertanya.

"Close Friend" (Zayn Malik Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang