3. Makar Mereka dan Makar Allah

14 0 0
                                    

Ketika Quraisy melihat para sahabat Rasulullah Shallalahu'alaihiwasallam telah beriman dengan aman di bumi Habasyah dan mendapat rumah yang nyaman. Maka mereka bersepakat mengutus 2 orang dari Quraisy untuk diutus ke Najasy dalam hal membujuknya. Agar kaum Muslimin ditolak dan kembali ke agama mereka dan keluar dari tempat yang membuat mereka nyaman denganya. Maka Quraisy mengutus Abdullah ibn 'Abi Rabi'ah dan 'Umar ibn 'Ash ibn Wa'il. Dan mereka juga memberikan hadiah kepada Najasy dan para penasihatnya(Uskup).

Menghadaplah mereka berdua ke hadapan Najasy kemudian berkata "Wahai Sang Raja. Sesungguhnya telah masuk ke negaramu anak-anak muda yg tolol. Dan mereka menyelisihi agama kaum mereka, dan tidak pula mereka masuk ke agamamu. Dan mereka datang dengan agama baru yg kami asing dengannya begitu pula engkau. Dan kami adalah utusan kepadamu untuk membawa mereka kembali ke kaum mereka ke nenek moyang mereka ke paman-paman mereka dan ke suku-suku mereka. Yang mana mereka lebih berhak darinya dan lebih mengetahui kesalahan mereka dan akan memperingatkan mereka."

Berkata (Ummu Salamah): "Ketika Najasy mendengar perkataan Abdullah Ibn Rabi'ah dan 'Amr Ibn 'Ash dia tidak langsung murka karenanya." Berkata(Ummu Salamah): 'Kemudian para penasihat(Uskup) Najasy menyeru: "Benar wahai Raja, sesungguhnya kaum mereka lebih berhak atas mereka. Dan lebih mengetahui kesalahan mereka. Maka biarkanlah mereka berdua untuk membawa kaum muslimin ke kaum mereka.

Berkata (Ummu Salamah): "Najasy marah mendengar perkataan mereka. Kemudian mengatakan "Tidak demi Allah, tidak akan kubiarkan!!. Tidak pantas suatu kaum yg meminta keadilan dariku dan mereka masuk kenegaraku, lalu mereka memilihku dan aku membebaskan(menelantarkan) mereka. Tidak, sampai aku memanggil mereka. Dan aku akan bertanya kepada mereka tentang apa yg di beritakan oleh dua orang ini. Jika apa yang mereka katakan benar, maka aku akan menyerahkan mereka kepada kalian berdua. Dan mengembalikan mereka ke kaumnya. Namun jika tidak, aku melarang kalian berdua untuk membawa mereka. Dan aku akan melindungi mereka.

Berkata(Ummu Salamah): Kemudian diutus salah seorang dari sahabat Rasulullah Shallalahu'alaihiwasallam untuk memanggil mereka.

Kemudian datanglah utusan dari kaum muslimin, kemudian sebagian mereka berkata ke sebagian yang lainnya "Apa yang kalian katakan kepada seseorang jika kalian mendatanginya?" mereka berkata " Kami akan mengatakan Allah mengajarkan kami, dan Nabi kami yg memperintahkan atas apa yang ada." Kemudian Najasy memanggil salah seorang Uskup. Kemudian dia membuka kitab.

Kemudian Najasy bertanya kepada mereka " Agama apakah ini? Yang telah memecah kalian dengan kaum kalian? Dan tidak pula termasuk dari agamaku, bahkan tidak termasuk salah satu agama dari agama-agama yang ada?

Berkata (Ummu Salamah) "Maka Ja'far Ibn Abi Thalib Radhiyallahu'anhu menjawab pertanyaan dari Najasy.

Dia berkata "Wahai Raja, dahulu kami adalah kaum yg bodoh, kami menyembah berhala, kami memakan bangkai, dan kami berbuat keji, kami memutus tali silaturahmi, kami berlaku buruk dengan tetangga, yang kuat menindas yang lemah, kemudian Allah mengutus kepada kami seorang Rasul dari kalangan kami. Kami mengetahui nasabnya, kejujurannya, amanahnya dalam menjalankan sesuatu, juga kebaikannya. Kemudian dia mengajak kami untuk mengesakan Allah dan menyembahnya. Dan meninggalkan apa yg dulunya kami sembah seperti halnya nenek moyang kami yang telah menyesatkan kami dari jalan Allah seperti batu dan berhala-berhala. Dan memerintahkan kami untuk berkata jujur, menunaikan amanah, menyambung tali kekeluargaan, bersikap baik terhadap tetangga, menahan diri dari hal-hal yg diharamkan. Kemudian melarang kami dari perbuatan keji, berdusta, memakan harta anak yatim, dan memfitnah wanita yang tidak bersalah. Dan memerintahkan kami untuk menyembah Allah dan tidak menyekutukan Dia dengan apapun. Dan memerintahkan kami untuk Sholat, Zakat, dan Puasa.

Berkata (Ummu Salamah) "Kemudian dia menyebutkan satu persatu tentang islam dan kami membenarkannya dan beriman kepadanya. Lalu kami mengikuti apa yang datang kepadanya dari Allah. Dan kami hanya menyembah Allah semata, tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun, lalu kami mengharamkan apa yg diharamkan atas kami, dan kami menghalalkan apa yg dihalalkan atas kami. Namun kaum kami datang kepada kami, menyiksa kami, memfitnah kami atas agama kami, memaksa kami untuk menyembah berhala seperti kami menyembah Allah, dan menganggap halal apa yang dahulu kami halalkan dari perbuatan yang tercela. Kemudian memaksa kami, mendzolimi kami, membuat kami menderita, dan menghalangi kami dari agama kami. Lalu kami pergi keluar ke negaramu, kemudian kami memilihmu untuk melindungi kami, dan kami ingin menjadi tetanggamu, kami memohon memintamu untuk tidak mendzolimi kami wahai sang Raja."

Berkata (Ummu Salamah) : Maka Najasy bertanya "Apakah ada yang lain yang Allah datangkan?"

Berkata (Ummu Salamah) : Ja'far menjawab"Ada." Lalu Najasy bertanya "Bacakan kepadaku" Berkata (Ummu Salamah) maka Ja'far menyampaikan dari كهيعص

Berkata (Ummu Salamah) : "Demi Allah Najasy menangis sampai janggutnya basah. Bergitu pula para uskup. Mereka menangis sampai membasahi kitab mereka. Ketika mendengar apa yang dibacakan kepada mereka. Kemudian Najasy merngatakan "Sesungguhnya ini sama persis seperti apa yang datang kepada 'Isa 'Alaihissalam dari sumber yang satu. Pergilah!!!(kepada utusan Quraisy). Aku tidak akan menyerahkan mereka kepada kalian berdua."

Kemudian Najasy menyatakan ke islamannya. Dan orang mu'min hidup dengan aman dan tenang di negeri Habasyah dengan seorang raja muslim yang adil yg mana iman telah menyentuh hatinya.

Ummu Habibah - Seorang Bidadari Yang Dipersunting Dari JauhWhere stories live. Discover now