"Bu 2 hari lagi aku berangkat ke Yogya..
kataku dengan lemas.-
-
-Ntah kenapa setelah bercerita, pikiranku mendadak memikirkan sosok lelaki yang sekarang selalu ada untukku walaupun terhalang oleh jarak.
"Sebentar lagi dong! Tapi ko dari raut wajah kamu kaya yang ga semangat gitu?" jawab Ibuku.
"Ngga ko bu, Inge semangat. Yauda Inge masuk kamar dulu ya! Cape mau istirahat hehe"
"Oh kecapean toh, yauda sana"*Tring
*Tring
*Tring
Notif handphoneku.Aku sudah tau itu notif dari dia makanya aku langsung membuka dan membalasnya dengan cepat.
Nouhan : P
Nouhan : Maaf baru bisa ngabarinMau sore atau tengah malem. Aku selalu menantimu meskipun kamu tak tau.
Inge : Iya gapapa, gimana kerjanya?
Setelah itu, aku chat seperti biasa dengannya. Berbagi cerita suka maupun duka.
Tak lupa aku juga memberi tau dia kalau 2 hari lagi aku mau berangkat ke Yogyakarta.
Inge : Oh iya, aku mau ngasih kabar gembira nih hehe
Nouhan : Kabar apa? Kamu hamil? Kita kan belum sah hehehe🙈
Inge : Iiii apaan sih, ko mikirnya aneh
Nouhan : Terus apaan dong?
Inge : Aku udah dapet pekerjaan
Nouhan : Ya bagus dong, emang dimana?
Inge : YogyakartaNtah berapa menit lamanya dia hanya melihat (read) pesan dariku.
Nouhan : Oh emang kapan berangkatnya? Maaf aku ga bisa nganterin
Inge : 2 hari lagi. Iya ko gapapa! Kamu tetep semangat ya kerjanya. Awal puasa nanti aku pulang ko
Nouhan : Jangan lupain aku ya!
Inge : Tak akan pernahSingkat cerita, di chat kami hanya mengobrol seperti biasa dan berujung Video Call sebelum tidur.
***
Hangatnya mentari, menyorot pada jendela kamarku yang kusam tetapi masih saja terasa kehangatannya seperti kisah ku walaupun dia jauh tetapi masih terasa kalau dia ada didekat ku.
Morning world! Morning Nouhan semoga harimu menyenangkan! 'kataku di dalam hati.
***
10.12 pagi aku meminta Cece untuk menemani ku pergi ke Toserba untuk membeli beberapa barang yang perlu aku bawa esok.
"Nge kamu ga boong kan?" kata Cece dengan tiba-tiba.
"Boong apa?" kebingungan.
"Masalah kamu pergi ke Yogya"
"Yaiya lah Cece masa aku bohong sama kamu"
"Aku belum siap Nge kehilangan kamu. Suwer deh"
"Tenang! Lagian kan bulan depan puasa, awal puasa aku pulang kok" kataku.
"Bener ya kamu pulang! Awas loh kalo ngga!" kata Cece sambil mengancam.
"Iya Ce janji!"Hari itu pun, aku menghabiskan waktu seharian bersama Cece. Shopping bareng dan apapun itu yang sering kita lakukan mendadak hari itu juga kita lakukan.
"Cape juga ya Ce"
"Iya nih cape, aku lelah butuh dia deh hahaha"
"Cece ko bucin sih. Hayo lagi deket sama cowo ya? Cerita dong"
"Ih ngga, aku cuma bercanda doang kok. Mmm sebenernya aku beliin sesuatu buat kamu Nge supaya kamu inget terus sama aku"
"Aaaaaah so sweet banget sih temenku satu ini, jadi tambah sayang" kataku sambil memeluknya.
"Nih, jangan lihat dari harganya ya! Soalnya aku lagi boke, semoga barang itu berharga"
"Kamu kaya yang ga tau aku aja sih, aku kan ga suka nge-ngejudge sesuatu. Apalagi dikasih sama orang spesial"
"Aduch jadi aku spesial nich" kata Cece dengan nada alay.
"Ih geli deh hahahahaha"13.42 sore kita berdua sampai di rumah masing-masing, terlempar lemas di kasur dan akhirnya memejamkan mata.
Nouhan : Inge?
Nouhan : P
Nouhan : Inge? Kamu dimana?
Nouhan : P
Nouhan : PTerlalu lelah sampai-sampai notif yang nyaring pun tak terdengar.
*Ngreeek* suara pintu kamar.
"Astaghfirullahaladzim, pantesan dari tadi gak kedenger suaranya ternyata tidur" kata Ibuku.Ibu : INGEEEEEEE BANGUN UDAH JAM 4 SOREE!!!!!!
Teriak Ibu yang membuatku gemetar ketakutan aku menyangka ada kebakaran atau banjir atau bahkan gempa.
"Astaga ibu, ngapain teriak-teriak? Inge cape tau. Tuh liat tangan Inge jadi gemetar" kataku dengan nada kesal.
"Kamu itu perempuan! Gak pantes kalo males-malesan. Bantuin ibu kek di bawah masak atau beres-beres ini malah tidur"
"Tapi kan..
"Udah jangan tapi-tapi, cepet ke bawah bantuin ibu masak. Kalo sampe ngga ibu sita Handphone mu"
"I i i i ya deh, Inge ntar ke bawah"Tuh kan kebiasaan deh, apa-apa ngancem nya ke Handphone padahalkan Handphone ga salah apa-apa. Huft, yauda deh aku turutin kemauan Ibu.
Beberapa jam kemudian...
"Akhirnya beres juga bantuin my mom"
Dan aku pun membersihkan diri di kamar mandi.
Malam itu juga, aku hanya merasakan pegal lutut yang sangaaaat luar byazah. Kaki yang biasanya aku manjakan di kasur menjadi kaki yang aktif di dapur. My mom maha benar deh pokonya.
"Hah anjir Nouhan nge chat"
"Ada apa ya, ko nge-spam"
"Penting kali ya, aduuuhh maapin" berkata di hati.Inge : Iya? Maaf ya baru bales, tadi sore aku ketiduran.
Rupanya dia telah off. Tapi pas aku mau keluar dari WA status Nouhan "typing".
Nouhan : Oh iya, gapapa ko. Aku mau ngomong sama kamu
Inge : Tentang apa? Ada masalah?
Nouhan : Mungkin ini adalah waktu yang tepat
Inge : Apaansi Han? To the point aja...
Nouhan : Kamu mau ga?
Inge : Mau apa?Jujur disitu aku memikirkan hal-hal aneh yang mungkin bisa membuat kita berpisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
RELATIONSHIP
Teen FictionRintik hujan datang bersama rindu. Bukannya membawa ketenangan malah sebaliknya. Aku tau, kalo aku itu wanita yang tak pantas kamu miliki. Disini aku sebatas ingin bercerita tentang duniaku yang menyakitkan.