Dan dia datang bersama..
Bersama seorang perempuan yang lebih cantik dariku. Oh shit, aku makin ngerasa ga percaya diri.
***
"Hai, Inge ya?" kata dia sambil menodongkan tangannya.
"Iya hehe, kamu Awan ya?" kataku sembari cengengesan.
"Oh, iya kenalin ini adikku kebetulan dia mau ngerjain power point disini. Boleh kan kalo dia gabung?"
"Oh, boleh ko hehe. Ini temenku boleh juga kan kalo gabung?"
"Its ok, tak apa Nge"Selama 5 menit aku terbujur kaku, jujur aku tidak bisa apa-apa di depannya.
"Hallo kak, ini daftar makanannya. Maaf telat" kata pelayan di Cafe.
"Belum pada pesen?" kata Nouhan.
"Iya, belum"
"Yauda nih pesen aja nanti aku yang bayar"
"Sumpah kamu yang bayar?" kata Cece dengan girang.
"Ce jangan malu-maluin Ce!" kataku sambil menginjak kakinya.
"Gapapa keles, aku kan baru bangun tidur jadi belum ada asupan. Dia juga kan nawarin Nge, udah gausah malu deh"
"Tuh bener kata temen kamu, udah gausah malu pesen aja"
"Ehehe, yauda kalo kamu maksa"Disitu aku hanya memesan kentang goreng dan strawberry milkshake. Sementara Cece mesen nya naudzubillah malu-maluin deh.
"Ini kak pesanannya"
"Oh iya, terimakasih"
"Hai, de namanya siapa? Kelas berapa?" kataku, ya itung-itung caper iya ga hahaha.
"Oh iya, kenalin aku Lepia kakak bisa panggil aku Pia atau Lia, aku kelas 10 SMA di SMA 1. Senang bisa bertemu sama kakak!" jawab Lia.
"Wah, senang juga bisa ketemu kamu!"
"Eh, Lia mending kita pindah ke bangku pojok aja biar kamu bisa fokus. Aku bantuin deh kalo kamu mau" kata Cece.
"Ayo!"
"Nge aku pindah ke bangku sana ya"
"I i i i iya udah deh, gimana kamu"Cece dan Lia adiknya Nouhan pun pindah ke bangku pojok belakang, sementara aku sebangku sama Nouhan. Huftt, disitu aku mikir 1000 kata yang harus aku pertanyakan ke dia.
"Udah kamu gausa malu biarin mereka disana biar ngga ganggu kita hehe, oh iya btw kamu udah kerja atau gimana?" kata Nouhan.
Denger kata-kata itu dari mulut Nouhan, aku mendadak panas tiris sumpah.
"Sebenernya aku masih nyari pekerjaan yang sesuai sama ahli aku sih" jawabku.
"Emang keahlian kamu di bidang apa?"
"Bidang kefarmasian, oh iya kamu udah kerja ya? Kerja apa kalo boleh tau?"
"Oh, farmasi nanti aku cariin ya. Aku kerjanya macul di hotel" katanya.
"Yang benerrr"
"Tuh kan ga percaya" kata dia sambil meledek.
"Ngga lah, masa iya di hotel kamu macul. Sudahlah lupakan, kalo kamu ga mau kasih tau"
"Bercanda doang kok, aku kerja di salah satu Bank di Jakarta"
"Nah gitu dong yang bener. Oh di Bank pantesan kamu ngejajanin"
"Ah bukan, ini mah kebetulan aja ada rezeki. Yauda lanjutin makannya"
"Ehehe, iya"Tak terasa sudah 1 jam, aku dan Nouhan ngobrol banyak tentang pekerjaannya. Dia orangnya seru sih, ngebodor mulu sampe-sampe aku lupa waktu.
"Udah sore nih, aku pulang duluan ya" kataku sembari memasukan power bank ke dalam tas.
"Oh iya, udah jam setengah 5 ya. Yaudah kamu pulang duluan aja"
"Makasih waktunya hehe. Aku duluan ya"
"Hati-hati ya, jangan ngebut"
"Siap bos hehe"Lalu aku menghampiri Cece yang sedang mengajarkan Lia membuat power point.
"Ce, ayo pulang"
"Ko udahan si ketawa ketiwi nya haha"
"Hah?! Emang kedenger sampe sini?"
"Iya lah, emang di gombalin apa Nge sampe-sampe kamu lupa waktu gini"
"Aku gombalin cinta soalnya" kata Nouhan, yang tiba-tiba ada dibelakangku.
"Ciee jadian aja jadian hahaha" sahut Lia.
"Ah apaan sih kamu" kataku dengan tersipu malu.
"Yauda lain kali dari pagi, biar kamu bisa lama ngambil hati Inge nya ya hahaha" kata Cece.
"Apaan sih, yauda aku pulang duluan ya hehe. Bye"
"Bye, kalo udah sampe chat ke WA"
"Iya"***
Sesampainya di rumah, aku langsung mengabari Nouhan atau Awan kalo aku udah sampe di rumah. Sumpah dia sweet banget, baru kali ini ada cowo segentle dia dan seganteng dia hehehe.
"P"
"Aku udah sampe dirumah, kalo kamu?"Waktu aku chat dia masih offline, mungkin dia sedang di perjalanan.
Ntah kenapa, saat itu juga aku merasa sangat semangat melangkah dan membuka hidup baru. Perlahan aku tlah membuka hati untuknya. Mungkin aku terbawa baper oleh tingkahnya, semoga aja dia sungguh.
"Ingeee!! Mandi cepet, ayah ngajak jalan-jalan malam ini. Kamu mau ikut ga?" teriak ibu dari bawah.
"Emang mau kemana buu?"
"Udah, jangan banyak tanya. Mandi aja sana"
"Iyaudah Inge mandi sekarang"Ketika ibu memberitahu kalau malam ini Ayah ngajak jalan, aku langsung bergegas bersiap-siap karena momen-momen seperti ini jarang banget. Jadi sayang kalo ditinggalin.
Tak lama kemudian setelah aku bersiap-siap, Ayah datang. Dan kita pun otw.
"Sumpah hari ini mood ku terasa menyenangkan, sore tadi aku bertemu dengannya dan malam ini waktunya family time. Terima kasih Tuhan, karena kau sudah memberi kebahagiaan padaku hari ini" kataku di dalam hati sembari tersenyum.
Setelah benak berkata, handphone ku pun berbunyi. Dan itu notif dari seorang pria yang sekarang tlah menjadi mood-ku.
"Iya? Maaf ya baru bales soalnya aku baru buka handphone"
"Oh iya ko gapapa, aku ngertiin. Btw tadi makasih banget ya hehe"
"Iya sama-sama. Kalo ada lain waktu kita main lagi ya"
"Aku sih yes, selama itu masih bersamamu" kataku.
"Jangan gombal dong, itukan tugasku untuk ngehibur kamu"
"Sesekali aku yang ngehibur kamu, boleh kan?"
"Boleh ko boleh. Oh iya aku mau ngomong sesuatu nih"*Deg!! Apa yang akan diomongkan olehnya?!
KAMU SEDANG MEMBACA
RELATIONSHIP
Teen FictionRintik hujan datang bersama rindu. Bukannya membawa ketenangan malah sebaliknya. Aku tau, kalo aku itu wanita yang tak pantas kamu miliki. Disini aku sebatas ingin bercerita tentang duniaku yang menyakitkan.