Si Sahabat Kecil

525K 4.2K 44
                                    

Kejadian hari Jumat kemarin membuatku takut jika sewaktu waktu aku bertemu dengan kakak iparku. Akhirnya sekarang aku membatasi diri agar tidak sering keluar rumah.

Aku patut bersyukur karena sampai sekarang mas Ardi tidak mencurigai apapun. Seperti biasa mas Ardi sangat sibuk sekali dengan pekerjaannya, sebagai direktur di perusahaan keluarganya. Aku tidak mempermasalahkan kesibukannya, karena mas Ardi bekerja untuk aku sebagai istrinya. Tapi terkadang aku juga kesepian, aku ingin memiliki seorang buah hati yang lucu-lucu meskipun aku harus mengorbankan tubuh indahku, tapi tak apa aku rela.

Akhir-akhir ini mas Ardi menjadi dua kali lebih sibuk dari biasanya, mas Ardi sering pulang larut malam. Bahkan kemarin malam mas Ardi tidak pulang. Aneh sih tapi aku tidak curiga soalnya perusahaannya akan merilis produk baru. Aku jadi bete sering ditinggal mas Ardi sendiri. Pada awalnya sebelum menikah aku berprofesi sebagai model, tapi setelah menikah aku memutuskan untuk resign karena ingin fokus mengurus keluarga kecilku. Namun, sekarang aku malah jenuh dengan rutinitas ku yang itu-itu setiap hari. Makan, tidur, shopping, sungguh sangat membosankan.

Aku beranjak dari balkon tempatku melamun tadi, dan akan bersiap untuk pergi. Aku ingin merefresh otakku dengan perawatan di salon.

Hari ini aku memakai celana pendek sebatas paha serta memakai tangtop putih yang dibalut cardigan sepaha.

Oke, aku sudah siap. Saatnya bersenang senang dan membahagiakan diri sendiri.

Aku membawa mobil sendiri karena lebih leluasa juga.
Setelah satu jam terjebak macet, akhirnya aku sampai juga. Saat ini pukul setengah dua belas, sebentar lagi jam makan siang setelah dipikir-pikir aku memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu di restoran Jepang.

Aku lebih suka memilih meja di tempat paling sudut, menurutku lebih nyaman saja mengamati semua orang secara keseluruhan.

Setelah memesan menu, aku menunggu sambil bermain ponsel untuk Selfi dan mempostingnya aplikasi sosmed ku.

Baru saja di post sudah banyak sekali yang mengomentari fotoku, ada yang bilang cantik, gombal, namun kebanyakan mereka mengomentari pakaianku yang seksi. Aku terkekeh memperhatikan komentar mereka, aku sangat suka sekali jika dibilang seksi. Aku pun heran dengan diriku sendiri.

Akhirnya pesananku pun tiba. Baru saja aku akan memakannya, tiba-tiba aku melihat mas Ardi memasuki restoran. kemudian duduk di dekat pintu masuk. Mungkin mas Ardi akan makan siang sambil meeting seperti kebiasaannya. Kepalaku masih berpikir positif pada suamiku itu. Sepuluh menit kemudian, datang seorang perempuan yang memakai pakaian seksi dan sangat ketat. Setelah kulihat lebih teliti ternyata itu adalah sahabat kecilnya suamiku, yaitu si Sahira.
Aku mengamati dari kejauhan, kulihat mereka berbincang sebentar dan tak lama pesanannya datang.

Aku membuka ponsel lalu segera mengirim chat pada suamiku itu.

Risya :
Sayang makan siang bareng yuk, aku ke kantor kamu yaa ...

Coba kita lihat apa balasan dari dia, aku hanya penasaran apa ia akan berbohong atau jujur.
Kulihat ia membuka ponselnya dan mengetikan sesuatu di ponselnya.

Suamiku :
Maaf sayang gak bisa, soalnya aku lagi makan siang sama klienku. Maaf yaa sayang lain kali oke.

Beberapa emoticon cium juga live dia kirimkan.
Hmmm... Mungkin mereka mau me time pikirku masih positif thinking.
Kuketikan kembali balasan dari ku.

Risya :
Oke sayang gpp, love You.

Kulihat dia hanya membuka chatku tanpa membalasnya. Aku tidak terlalu curiga karena suamiku sering begitu.

Makananku sudah habis setengahnya dan aku sudah kenyang. Aku kembali mengamati dimana meja suamiku berada.
Setelah membayar billnya mereka pun pergi dari restoran.

Kakak Iparku Si Brengsekku(PUBLISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang