Ketahuan

472K 4.1K 62
                                    

Author POV

Hari ini hari Sabtu. Meskipun hari libur Risya tetap bangun pagi dan langsung membersihkan diri. Setelah selesai Risya keluar dari kamar mandi dan mendengar ponselnya berdenting, dengan cepat Risya mengambil ponselnya dan melihat siapa yang mengirim pesan pagi-pagi sekali.

Sofeea :
Risya sayang, ikut kumpulan yaa hari ini, kita mau reuni.

Risya mengernyit, reuni? Tumben si sofee tidak memberitahunya lebih dulu. Kenapa dadakan sekali? Tak lama Risya pun membalas pesan sofeea.

Risya :
Kok gue baru dikasih tau sih, gue kan belom siap siap. Jahat lo pada.

Send

Tring

Sofeea :
Maaf yaa sayang, gue lupa. Kemaren kemaren gue sibuk banget. Gausah pake persiapan kali lo udah cantik lahir batin, percaya deh.

Risya terkekeh sekaligus tersanjung membaca balasan dari temannya.

Risya:
Ah elo, tau aja kalo gue cantik lahir batin. Wkwk ...

Risya membalas chatnya sambil tersenyum sombong.

Risya :
Oke deh, gue ke salon dulu ya. Eh, btw dimana reuninya?

Send.

Tring

Sofeea :
Eh, ngga usah ke salon dulu. Langsung aja kali ke rumah gue. Kita ini acaranya diluar kota dan sebentar lagi mau berangkat. Jangan lupa bawa baju ganti. Awas lo kalo telat!

Balasan sofeea lagi.

'Sial kenapa harus pagi ini sih aku kan belum minta izin.' Batin Risya menggerutu.

Risya tidak membalas lagi pesan dari sahabatnya itu, ia langsung bergegas menyiapkan barang-barang yang hendak dia bawa. Setelah semua, Risya membangunkan sang suami yang masih terlelap dalam tidurnya.

"Mas ... Bangun mas ... Udah siang lho ini." Risya menepuk-nepuk bahu Ardi pelan.

Ardi bangun, segera ia mengernyitkan matanya karena silau melihat cahaya matahari yang menerobos ke sela-sela jendela kamarnya. 

"Mas jangan tidur lagi doang!" Seru Risya tak sabar. Dia sudah di buru waktu.

"Hmm ... Inikan hari libur, Ris," Ardi berucap malas-malasan dan kembali tidur, kebiasaan.

"Mas, teman-teman modeling dulu ngajakin aku reuni hari ini, tapi di luar kota." jelas Risya cepat. Mumpung kesadaran Ardi sudah separuh kumpul.

"Ya sudah," gumamnya lagi.

"Mas ih ... diizinin ngga?" tanyanya tak sabaran. Risya gemas sekali dengan kelakuan suaminya itu saat bangun tidur.

"Hmmm."

"Iihhh diizinin ngga mas?!" kali ini Risya sedikit meninggikan suaranya karena Ardi masih tidak bereaksi.

"Iya- iyaa bawel. Aku mau tidur, udah sana pergi aja."

"Hh ... Sabaarr!" Gerutu Risya, tangannya mengusap-usap dada untuk menenangkan hatinya agar tidak kesal karena jawaban suaminya itu.

Setelah memastikan semua telah siap, Risya pun keluar dari kamarnya menuju ruang makan untuk sarapan terlebih dahulu.
Ponsel Risya kembali berdenting, ternyata ada pesan dari sahabatnya.

Sofeea :
Woyy gue jemput ke rumah lo deh, kelamaan kalo harus nunggu lo ke rumah gue.

Risya tersenyum puas, itulah kalimat yang sedari tadi Risya tunggu-tunggu. Jadi, dia tidak perlu repot-repot lagi ke rumah sofeea. Risya tak membalas pesan Sofeea, dia yakin Sofeea tidak perlu jawaban darinya lagi.

Kakak Iparku Si Brengsekku(PUBLISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang