"Ikhlas dan sejati akan bertemu di dalam senyuman, senyum yang sebenarnya senyum, senyum yang tidak disertai apa-apa."
🎭🎭🎭
Hari ini seperti biasanya,selepas pulang ngaji. Aku dan teman temanku tak bosan bosan ngabubuuurit lagi ke taman dekat balai desa.
Disana tempatnya bersih dan juga indah jadi kami betah berlama-lama disana sambil menunggu beduk.Jarak dari masjid ke taman balai desa itu cukup jauh. Sehingga kami harus naik sepeda untuk kesana.
Semua orang memakai sepedanya masing-masing kecuali aku. Karena aku tidak punya sepeda, yang ada hanya sepeda tua yang sudah reyot milik ibuku.Namun tak apa-apa karena aku punya kawan yang baik. Yang selalu membantu dan menghiburku.
"Lang,gilang!!!"seruku memanggil namanya sambil berlari mendekatinya.
"Ya ngga ada apa?" Gilang menengok ke arahku.
"Aku bareng kamu ya ngabuburitnya,"pintaku kepada Gilang.
"Ok,ayo lah cus, meluncuuur 🚀,"balas Gilang.
"Ayooo!!!"
Kami berkumpul terlebih dahulu, memastikan sepeda kami dalam kondisi yang baik. Lalu setelah itu kita beeeerangkat yeeeeeeeah.
Memang seru ngabuburit bersama teman. Karena dengan begini kita dapat mempererat persatuan dan tolong menolong antara teman yang satu dengan yang lain. Karena teman itu seperti berlian susah ditemukan dan dibentuk namun indah hasilnya.
"Hey teman teman,kita jalannya santai aja!!!"seru Rudi dari belakang.
"Yaaa," kami serentak menjawabnya.
Kami semua senang, sambil menunggu adzan magrib lebih baik ngabubirit seperti ini.
Di taman desa.
"Hey kawan-kawan kita parkir disini aja!"pinta Rudi.
Setelah memarkirkan sepeda dengan baik dan rapi,kita duduk terlebih dahulu. Kita nggak khawatir bakal kehilangan sepeda,karena di desaku adalah desa yang aman.
Ramai sekali orang yang datang kesini.
Ada yang hanya duduk duduk,ada yang berlarian,ada yang main hp,ada yang pacaran
😊😊,ehh tapi nggak ada yang makan karena ini kan blan ramadhan semua orang sedang berpuasa."Eh ngga-ngga liat tu ada siapa?"ujar gilang yang duduk di sebelahku sambil menunjuk seseorang.
"Apa?siapa?"tanyaku kebingungan mencari sesuatu yang ditunjuk Gilang.
"Itu loh yang pake' baju pink di sudut,"jelas Gilang.
"Siapa toh?" Tanyaku masih kebingungan.
"Senja!!!"ujar Gilang.
"Mana senja?"tanya indah setelah mendengar suara Gilang yang keras menyebut nama Senja.
"Ituuu,"jelas Gilang.
"Ayo kita kesana yo,hampiri senja,"ajak Indah.
"Ayo!!"jawab temanku yang lainnya.
Aku hanya diam saat langkah kakiku mendekati senja. Entah apa yang membuatku menjadi grogi tak karuan.
"Eaaaa,rangga grogi nieee," ujar Rudi mengejekku.
"Apa?siapa yang grogi,"jawabku sambil tersipu malu.
"Ngaku aja,rangga. Cieet cieeee,"sahut Indah.
"Eaaa,bagaikan langit disore hari....," ejek Sarah bergantian.
"Suth!!diem jangan bilang siapa-siapa,"wajahku memerah tersipu malu.
☺☺"Hay senjaaa,"sapa Indah dan Earah biasalah mereka satu geng di sd. Jadi sudah akrab sangat.
"Senja,main yuk," ajak kami.
Senja menatap ke arahku. Hatiku senang sekali matanya berbinar binar cerah.
Akupun tersenyum padanya. Dan diapun mambalas dengan senyuman yang manis.
"He Senja mau nggak?"tanya Rudi.
"Mau,tapi mau main apa?"tanya Eenja.
"Hmmmmm. Main apa nih,"Rudi bertanya kepada aku dan teman yang lainnya.
"Bagaimana kalau kita main kucing kucingan,setuju tidak,"seru Gilang.
"Setuju!!!!,"
Permainan kucing kucingan yaitu salah satu anak menjadi kucing dan yang lainnya menjadi tikus. Tugas kucing adalah menangkap tikus,tikus yang ketangkap akan berubah menjadi kucing dan menangkap tikus lainnya.
"Kita hompimpa dulu yuk"seruku.
"Hompimpa alaiyum gambreng....hah Rangga jadi kucing,"
"Yahhhh,"seruku.
"1...2...3...,meooonoong,"aku sangat senang dan bersemangat memerankan seekor kucing meski sedang berpuasa🐈🐈🐈."Lariii!!!! Ada kucing galaak!! 😀😀😃,"semua teman-temanku berlari takut ku terkam.
Ku kejar mereka, tampak senyuman di wajah mereka.
"Meeong,"
"Rangga sini kejar aku,"ujar Gilang.Ku kejar Gilang yang berlari kencang,namun ku melihat Senja sedang bersembunyi di balik pohon.
Aku berubah arah mengejar Senja diam diam.Aku berjalan pelan pelan mendekati Senja yang tak mengetahui akan kedatanganku.
"Meeong!!!!,"seruku mengagetkan Senja.
"Aaahhh ada kucing ganteng,"senja langsung berlari meninggalkanku.
Langkahku sempat terhenti mendengar apa yang diucapknja.
Ku kejar Senja dan akhirnya kudapatkan tanganya yang putih dan halus.
"Eaaaa, Senja ketangkap,"ucapku.
"Yahhh,jadi kucing deh,"ujar Senja malas.
Senjapun bertukar peran menjadi kucing dan akupun menjadi tikus.
Kini gantian Senja yang mengejar.
Namun saat aku berlari menjauh dari Senja, ku mendengar suara gadis yang berteriak kesakitan dari belakang.
"Aduuh,"
Sontak langsung kutengok kebelakang dan kutemukan senja yang terjatuh di tanah mungkin Senja tersandung batu.
Aku dan teman-teman lainnya berlari menuju Senja.
"Senja! Kau tak apa-apakan,adakah bagian yang sakit?"tanyaku cemas.
Senja hanya tersenyum sambil memegangi bagian lututnya.
"Lututmu sakit kah?"tanyaku cemas.
Senja masih tersenyum dengan senyumannya yang manis.
Sedangkan aku masih cemas memikirkan keadaannya.Teman yang lain sudah mulai mendekatiku dan Senja.
Lalu mengelilingi Senja."Yaak!!!rangga kucing!!!!"tiba-tiba senja mengagetkanku dengan menyentuh tanganku.
"Uiih,senja ngeprank,"ujar indah.
"Ayo,lari lagi kawan kawan,"ajak Gilang.
Semua teman temanku termasuk Senja berlari meninggalkanku. Aku hanya terkejut dengan prank yang dilakukan Senja.
Kulihat wajah Senja dan teman teman lainnya tertawa. Kita terus bermain hingga hari mulai petang.
"Heey teman-teman dah hampir bedug ni,pulang yok,"ajak Rudi.
"Ayo,"seruku.
Kitapun memutuskan untuk pulang.
"Eh Rangga tunggu,"seru Senja.
"Apa? kutengok Senja.
"Maaf ya aku tadi bohongin kamu,"ucap Senja sambil menjabat tanganku.
"Nggak apa-apa kok,aku pulang dulu ya,"jawabku."Daaah Senja!!"kita pergi meninggalkan Seenja.
Semua pulang dengan hati yang gembira. Senyuman terlukis indah diwajah kami.
💖💖💖
Like and coment
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Beside On You
Non-FictionHidup itu rumit dan penuh teka teki yang perlu diselesaikan dengan hati yang lapang.