2U, me without you-Nothing- 💚Vjoy💜

897 133 10
                                    

 Langit itu tidak terbatas dan itu berarti dunia ini sangat luas, dimana aku tidak akan bisa mengelilingi seluruh dunia dalam satu hari tapi saat pertama kali aku melihat wanita itu, dia mengajarkan aku bahwa dunia yang ku tinggali ternyata mempun...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Langit itu tidak terbatas dan itu berarti dunia ini sangat luas, dimana aku tidak akan bisa mengelilingi seluruh dunia dalam satu hari tapi saat pertama kali aku melihat wanita itu, dia mengajarkan aku bahwa dunia yang ku tinggali ternyata mempunyai ujung. Dimana ujung duniaku ada bersamanya, aku ingin pergi bersamanya, kemanapun dia mau bahkan ketika dia melewati ku begitu saja rasanya setiap napas yang ku hirup terengut oleh wangi tubuhnya. Ku tatap punggung nya yang terasa sangat menarik dan tanpa bisa ku cegah diriku, aku mendekati sosoknya. Sosok gadis berkepang dua dengan rambut yang berwarna kehijauan di ujung rambutnya. Aku mengenalnya, mungkin juga tidak. Aku hanya tahu bahwa dia adalah grup rookie yang baru debut dan aku sebagai sunbaenimnya ingin menyapanya.

"Annyeonghaseyo" kataku dengan gugup dan dia berbalik menatapku dengan pandangan ingin tahu tapi dengan cepat dia membungkuk 180 derajat kearahku. Ah, rasanya dia sangat curang. Kenapa dia begitu cute dan mengambil semua udara untuk dirinya sendiri tanpa berniat membaginya denganku?! Hari ini, aku mulai berjanji pada diriku sendiri bahwa aku ingin melindungi dan menyukai park sooyoung. Bukannya apa, aku berjanji begini karena tidak ada janji yang tidak bisa aku jaga.

"Annyeonghaseyo sunbaenim, mianhamnida. Harusnya saya yang menyapa V sunbaenim duluan" dia terlihat takut saat ini dan aku sebaliknya, aku malah menahan detak jantungku juga tanganku yang sejak tadi ingin menyentuh pipinya. Saat ini aku datang padanya dengan berani, untuk menguji apakah perasaan aneh ini adalah sesuatu hal yang salah atau tidak tapi nyatanya tidak ada yang salah.

"Ah, gwenchana joy'ssi. Aku hanya ingin menyapa dan menyemangatimu. Lain kali kalo bertemu denganku cukup panggil oppa saja, tidak perlu memanggilku sunbaenim" aku mengusap rambutnya dan berlalu pergi, tangan sialan! Kenapa tidak bisa menahan dirimu sendiri.

💚❤️💜

Aku tersenyum menginggat waktu pertama kali aku bertemu dengan sosoknya, dia membuatku jatuh cinta, bukan hanya jatuh cinta tapi juga ingin memilikinya. Aku ingin membagi hidupku, duniaku dan juga hatiku dengannya bahkan sampai ketahap dimana aku ingin bangun dari kasur saat pagi hari dan wajah yang pertama kali aku lihat adalah dia.

"Oppa, kenapa diam?" Aku menggeleng sebagai jawaban, ku lihat dia yang semakin hari, semakin bersinar dan wajah cantiknya terlihat semakin indah di mataku.

"Oppa, kenapa diam?"  Aku menggeleng sebagai jawaban, ku lihat dia yang semakin hari, semakin bersinar dan wajah cantiknya terlihat semakin indah di mataku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lagi-lagi oppa diam" dia kembali mengomel. Park sooyoung atau joy red velvet hanya satu dari sekian wanita di dunia ini yang mampu membuat seorang kim taehyung begitu tergila-gila. Kami sedang makan di restaurant yang berada di dekat SM'ent dan joy duduk dengan tenang di hadapanku sebagai seorang teman. Aku hanya berani berkedok sebagai teman dengannya karena takut dia kabur saat aku menyatakan perasaan ku.

"Bagaimana harimu?" Dengan tenang aku mengambil piringnya yang berisi steak dan aku memotong steaknya lalu menyerahkan padanya. Ini bukan karena aku ingin bertingkah keren didepannya, aku hanya ingin memotongkan steak untuknya tanpa dia perlu kerepotan memotongnya.

"Seperti biasa, aku latihan untuk comback nanti" joy terlihat cemberut dan meraih tanganku dimeja, dia sangat manis dengan semua tingkahnya dan aku menyukai bagaimana dia ketergantungan padaku. Dia menaruh tanganku di pipinya dan joy menutup matanya sambil tersenyum tenang, sesuatu yang selalu membuatku merasa terpesona oleh wanita ini.

"Kamu pasti sangat lelah" dia hanya mengangguk sebagai jawaban dan ketika dia membuka matanya untuk menatap kearahku, aku tersenyum lembut lalu mengusap rambutnya yang sekarang sudah berganti warna lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu pasti sangat lelah" dia hanya mengangguk sebagai jawaban dan ketika dia membuka matanya untuk menatap kearahku, aku tersenyum lembut lalu mengusap rambutnya yang sekarang sudah berganti warna lagi. Dia terlalu sering menganti warna rambutnya dan itu membuatku marah walaupun semua warna cocok untuknya tapi tetap saja, itu mengangguku.

"Iya, tadinya aku sangat lelah tapi melihat oppa membuatku tidak lelah lagi. Oppa itu adalah obat paling manjur untuk mengobati rasa lelahku" aku tersenyum dan dia juga tersenyum. Aku tidak berkata apa-apa karena aku malu dengan kata-kata joy yang aku tahu jelas kalo dia sedang bercanda. Dia sering mengatakan ini makanya aku tidak mengambil hati kata-katanya.

"Aku harap kita bisa bersama selamanya" joy yang mengenggam tanganku buka suara, kami sedang berjalan ke SM'ent yang tidak jauh dari tempat kami makan. Dia memakai masker dan aku juga, lagipula ketahuan pun tidak masalah karena penggemarku tidak akan marah.

"Aku juga, dulu aku selalu mengatakan. Kamu harus menungguku datang padamu saat aku sudah sukses" aku berhenti berjalan dan berbalik menghadapnya. Tingga badannya yang hanya sebatas daguku membuatku leluasa untuk memeluknya. Dulu, aku mempunyai janji padanya untuk datang dan berani mengatakan perasaan ku yang sebenarnya saat aku sudah sukses. Sekarang aku sudah berada di tempat dimana aku pantas di sebut sukses dan meraih sesuatu yang tidak pernah aku sangka-sangka sebelumnya bersama bts.

"Sekarang, aku sudah bisa disebut sukses bukan?" Aku mengedipkan sebelah mataku kearahnya yang sekarang memainkan kedua tanganku. Dia tidak menatapku sedikitpun.

"Mungkin" balasnya singkat.

"Park sooyoung" aku menyebut namanya dengan lirih dan dia mengangkat kepalanya untuk menatap mataku. Aku tidak bisa mengetahui bagaimana ekspresi nya makanya aku melepaskan maskernya setelah itu melepaskan maskerku juga. Aku memang sudah tidak waras dan malahan aku tidak masalah jika dispatch mengambil fotoku dengan joy.

"Dengarkan aku, saat ini aku ingin mengatakan isi hatiku. Park sooyoung, aku ingin kamu berbagi cerita denganku. Aku ingin kamu datang padaku saat kamu sedih dan memeluk aku. Aku ingin membagi hidupku denganmu dan aku juga ingin memberikan segenap jiwaku untuk kamu. Sooyoungie, maukah kamu merubah margamu menjadi kim dan menikah denganku?" Aku berlutut di depan joy dan meraih kotak cincin yang memang sudah lama aku siapkan untuknya. Tidak perlu bunga ataupun lamaran istimewa karena kami tidak menyukainya. Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku sungguh-sungguh padanya tanpa perlu menjalin hubungan pacaran.

"Jadi apa jawabanmu sooyoung?" Aku bertanya dengan penuh harap dan sooyoung hanya menatapku sambil tersenyum manis.

"Aku mau" balasnya dan aku segera memakaikan cincin di jari manisnya. Ku raih sooyoung kepelukanku sampai beberapa orang yang lewat menatap kami dengan pandangan ingin tahu tapi aku memilih abai karena hari ini, aku adalah pria paling bahagia di jagat raya.

"Aku mencintaimu park sooyoung" kataku dan detik selanjutnya, sooyoung menarik leherku lalu mencium bibirku dengan lembut. Aku memakai jasku untuk menutupi apa yang kami lakukan. Park sooyoung yang cuek, yang keras kepala, yang ambisius, yang mempunyai banyak tingkah aneh, tidak banyak bicara di depan orang-orang dan juga sangat percaya diri. Dia adalah calon istriku dan aku mencintai dia, seumur hidupku.

******END******

Def 💚

About Love {Park sooyoung}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang