Days without you [Joyniel]

552 75 1
                                    

 Ku tatap kedua pasang mata yang terlihat penuh dengan luka itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ku tatap kedua pasang mata yang terlihat penuh dengan luka itu. Dia menceritakan banyak hal menyakitkan dan rasanya hatiku ikut hancur berkeping-keping bersamanya, sesaat aku bisa merasakan hatiku mati rasa dan terasa sakit menusukku. Tidak ada lagi senyuman hangat bahkan kata-kata yang dingin dan singkat darinya menambah luka dihatiku.

"Apa kabar?" Hanya kalimat singkat itu yang keluar dari bibirnya. Wajahnya yang biasanya terlihat bersahabat dan bersinar menjadi datar. Aku ingin bertanya mengapa? Tapi kalimat itu terhenti di ujung bibirku. Aku tidak bisa mengatakan nya, itu sudah tidak penting sekarang bahkan bertanya alasan kenapa kami berakhir pun, aku sudah tidak pantas lagi karena tidak akan ada yang berubah.

"Baik, kamu apa kabar?" Kalimat tanya canggung itu meluncur dengan tidak tahu diri dari bibirku. Aku memainkan gelas yang berada di meja dan mataku menatap kearah jendela. Sudah hampir dua tahun perpisahan kami dan waktu itu, hampir setiap saat aku lewati dengan perasaan terpuruk. Aku tidak bisa hidup dengan baik tanpa park sooyoung. Dulu, aku tidak berani mendengar tentang dia karena itu membuat ku terluka bahkan hampir setiap saat aku lewati tanpa mau mendengar kabarnya. Dia seperti sebuah penyakit yang akan membunuhku.

"Aku baik-baik saja, ku dengar kamu akan segera pergi" dia tersenyum lembut membuatku ikut tersenyum. Ku lihat matanya yang masih menatapku dengan penuh penghargaan, selama ini dia selalu menjadi yang terbaik di hidupku. Dia adalah wanita yang luar biasa karena mampu membuatku seterpesona ini padanya. Aku merindukannya sangat banyak sampai aku tidak tahan lagi.

"Iya, bagaimana dia?" Aku menanyakan tentang pria itu, pria yang berani memasuki kehidupannya dan merubahnya cukup banyak. Sebenarnya, hatiku berbisik tidak tahu diri. Dia ingin meraih sooyoung lagi lalu menyakitinya. Aku ingin dia merasakan rasa sakit lebih dari yang aku rasakan atau setidaknya dia harus tau bagaimana rasanya berjuang untuk mendapatkan seseorang, lebih dari yang aku perjuangkan. Aku ingin park sooyoung meraskaan semua itu.

"Dia baik-baik saja, putra kami juga. Kami memiliki dua anak yang sehat" ekspresi nya berubah lagi. Dia terlihat bersinar ketika membicarakan tentang kedua jagoannya kemudian ekspresi berubah menjadi canggung karena tidak mendapat respon dariku. Mungkin dia merasa buruk atau mungkin saja dia kasihan karena tahu aku masih sangat mencintainya.

"Maaf.." aku tersenyum singkat. Aku membayangkan pertemuan yang baik, dan aku ingin menanyakan banyak hal ataupun menjawab pertanyaannya dengan bahagia tapi setiap detik, menit dan jam yang aku lewati bersamanya menjadi berantakan. Aku membencinya. Aku benci karena menghancurkan semuanya seperti ini. Sangat tidak pantas mengharapkan istri orang lain.

"Tidak apa-apa. Aku yang harusnya minta maaf" aku tidak suka dengan diriku yang bertingkah baik-baik saja lalu sedetik kemudian aku merasa terpuruk.

"Apakah taehyung tahu, kita bertemu?" Aku ingin tahu tentang pria itu. Waktu itu, aku hanya menemukan sebuah foto, fotonya yang tersenyum untuk orang lain. Sebuah foto yang membuat kami berpisah dan saling melukai.

About Love {Park sooyoung}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang