Me after you 💜VJoy💚

584 87 6
                                    

Pernikahan adalah hal terindah dan hanya terjadi satu kali seumur hidup, tidak terkecuali untukku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pernikahan adalah hal terindah dan hanya terjadi satu kali seumur hidup, tidak terkecuali untukku. Aku menatap jalan setapak yang tampak sepi dan penuh dengan kenangan usang antara aku dengan dia. Aku tersenyum penuh arti saat aku menginggat pertemuan pertama ku dengannya, aku masih muda saat itu. Aku senang dengan perubahan kecil. Sudah beberapa tahun sejak waktu pertama kali kami bertemu dan sudah berkali-kali musim berganti, hari ini musim dingin pagi ini salju turun dengan beraturan.

"Bagaimana hari mu?" Suaramu yang lembut terdengar di telingaku. Sudah berhari-hari aku menginggatmu seperti orang bodoh, bahkan botol soju yang berada di atas meja dibelakang rumah masih berada di tempatnya seperti terakhir kali kita bersama.

"Aku baik-baik saja" aku menjawab dengan penuh senyuman. Berusaha merasakan kehangatanmu di pagi hari yang terasa dingin menusuk ku. Kakiku melangkah menelusuri jalanan bersalju. Aku merindukanmu, berusaha mencari sisa kenangan yang mungkin tertinggal di ingatanku.

"Taehyung, aku mencintaimu" Aku tersenyum, tanganku meraih tanganmu yang hangat. Sore itu kamu terlihat cantik dengan rambut yang di ikat ekor kuda. Aku mengatakan bahwa rambutmu lebih cantik saat di gerai tapi sekarang kalimat itu berubah, aku suka ketika rambutmu di ikat, itu membuatku bebas mencium leher jenjangmu yang harum.

Wangi masakanmu yang tampak mengiurkan dan suaramu yang mengomel ketika aku tidak bisa membantumu memasak membuat rumah kita tampak ramai. Kamu salah satu hal terhebat di hidupku, kamu membuatku terkejut ketika aku bisa membantu mu. Aku sangat mencintaimu.

"Tae, aku ingin abadi, aku ingin melihatmu untuk selamanya. Aku merasa tenang karena hanya ada kamu disini" Suara terdengar bergetar hari itu. Aku tentu bahagia mendengarnya, kalimat mu terdengar berarti banyak untukku.

"Aku juga sooyoung, terima kasih sudah mencintaiku. Aku sangat senang bertemu denganmu, seseorang yang sangat aku cintai" balasku. Hari itu aku masih sama seperti yang kamu kenal, masih bodoh dan berpikiran pendek. Aku berusaha menenangkan diri dengan pemahaman yang sederhana.

Kakiku melangkah semakin jauh menelusuri jalan yang tersisa jejak kakimu. Aku kembali menginggat kenangan tentang hari dimana kita bertengkar, wajahmu yang terlihat terluka. Foto pernikahan yang sudah berada di lantai dan barang-barang yang jatuh kemudian hancur tidak berbentuk. Aku hanya memikirkan diriku sendiri, tidak berusaha menahan kata-kata ku waktu itu.

"Aku juga lelah denganmu" aku bergumam, aku merasa sakit hati dan di bohongi. Suasana rumah yang biasanya hangat menjadi dingin, dingin sekali.

"Maafkan aku" kalimat maafmu yang terdengar menyedihkan tidak menghentikan aku untuk menyalahkanmu atas semuanya. Aku tidak membencimu, aku ingin bersamamu selamanya, aku ingin melihat kamu selama yang aku bisa, aku senang kamu disini dan aku membutuhkanmu tapi saat itu, emosiku sedang tidak stabil.

"Aku tidak butuh kata maafmu, aku harap kamu mati saja!" Kalimat yang seharusnya tidak aku ucapkan dan tatapan matamu yang membulat karena terkejut. Matahari terlihat terik diluar rumah tapi tidak bisa membuat hatiku menghangat malahan bertambah kecewa. Kamu pergi hari itu dan meninggalkan aku dengan perasaan bersalah. Satu musim telah berlalu digantikan musim hujan yang membuat kemarahanku ikut laruh di dalamnya, kamu tidak kembali selama satu musim.

Aku menginggat kencan pertama kita, wajahmu yang malu dan wajahku yang terlihat memerah. Aku punya banyak ide bagaimana cara kita menghabiskan kencan pertama kita atau apa saja yang akan kita lakukan untuk menghabiskan hari itu. Kita berjalan beriringan saat malam sudah larut menuju rumahmu, tanganku yang bersisian dengan tanganmu tidak berani mengenggam malahan kamu yang duluan menautkan kelingkingmu ke jariku. Perasaan cangung dan bahagia itu membuat hatiku meledak kegirangan bahkan saat perpisahan tiba aku mencium kedua matamu dengan penuh perasaan.

"Selamat malam" lirihku tapi kamu menahan ku ketika aku ingin berbalik pergi, kakimu berjinjit untuk mencium pipiku.

"Aku senang bertemu kamu hari ini kim taehyung-ssi" kamu menunduk malu, memainkan kakimu dan aku tersenyum salah tingkah.

"Aku minta maaf karena tidak bisa berbuat banyak untuk hari ini, aku harap kita bisa berkencan lagi sooyoung-ssi" kataku sebelum aku benar-benar pergi. Kamu terlihat imut hari itu, sangat imut dan lucu dan aku tergila-gila padamu.

Aku menghela napas panjang, menghapus semua kenangan yang dengan nakal terputar. Aku akhirnya sampai, aku menatap rumah yang sudah dua bulan ini tidak berani, aku datangi. Kakiku berjalan memasuki pekarangan rumah yang penuh dengan salju yang berwarna putih seperti permen kapas. Aku berusaha menahan air mataku ketika menuju kesini untuk menemuimu. Aku sangat egois tapi aku ingin menjadi lebih baik dan aku berjanji akan memperlakukanmu dengan istimewa. Aku sudah menunggu lama untuk hari ini. Awalnya kupikir aku sempurna tapi aku salah, kamulah yang menyempurnakan aku. Kamu membantuku dan menangkapku setiap kali aku jatuh.

"Hei, apa kabar?" wajahmu terlihat cerah menyapaku dan tanpa bisa aku cegah, aku memelukmu penuh penghargaan. Aku ingin mengatakan banyak hal tapi pertemuan kita penuh dengan perjuangan.

Dan akhirnya aku disini, aku menemuimu..

The end 💜

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

About Love {Park sooyoung}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang