Kim Haein

6 0 0
                                    

"Sebenarnya gadis itu benar-benar Gila atau tidak?" Tanya jungkook penasaran
"Tidak" jawab hyeun
"Lalu?" Tanya jungkook lagi
"Apa aku perlu menceritakannya dari awal pada mu?"
"Tidak perlu. Cukup intinya saja" ucap jungkook. Hyeun memutar bola matanya malas dengan apa yang di ucapkan jungkook
"Dengarkan! Aku akan menceritakan nya dari awal. Toh, kita akan fokus untuk menjaganya!"
Jungkook tidak mengindahkan ucapan hyeun, ia hanya mengangguk, sebagai tanda, bahwa ia telah menyetujuinya
"Begini.. semuanya berawal pada malam dimana perayaan ulang tahun nona Haein yang ke-19 tahun._"
"19 tahun?" Potong jungkook
"Jangan memotong ucapan ku, tuan Big boss!!"
"Aku hanya terkejut. Dia masih 19 tahun?" Tanya nya lagi
"Ye. Apa kurang jelas aku mengucapkan 19 tahun? Dia benar-benar masih berumur 19 tahun!!" Ucap hyeun mulai emosi. Jungkook tampak berpikir sejenak
"Baiklah, bisa ku terima. Lanjutkan!" Perintahnya. Hyeun menarik nafas, berusaha sabar
"Pada malam itu, nyonya sohye.. istri dari tuan seokjin dan Eomma dari nona haein meninggal dunia. Sangat tiba-tiba. Nona haein bahkan tak bisa menerima kenyataan tersebut. Di tambah lagi, seminggu setelah kematian nyonya sohye, tuan seokjin malam menikah dengan seorang wanita janda dari Desa. Namanya Jung Hana. Ia memiliki satu putri yang seumuran dengan nona haein!"
"19 tahun?" Tanya jungkook.
"Big boss.. kenapa kau sangat mempermasalahkan umur 19 tahun?" Ucap hyeun balik bertanya
"Tidak. Tidak kenapa-kenapa. Lanjutkan! Tidak usah pedulikan aku!" Ujarnya
"Lalu, apa yang terjadi setelah itu?" Lanjut jungkook, kembali bertanya
"Tentu saja nona muda haein tidak bisa menerimanya. Eomma nya baru saja meninggal seminggu yang lalu, kemudian Appa nya tiba-tiba saja mejikahi wanita lain yang tidak pernah ia ketahui keberadaannya. Nona muda memberontak, ia tak ingin wanita itu beserta dengan putri nya berada di rumah ini. Tuan seokjin merasa di permalukan, ia lalu mengirim haein ke Rumah sakit jiwa."
"Hanya karena, haein memberontak?"
"Kau tidak tau apa yang terjadi saat itu. Ah, aku benar-benar kasihan pada nona muda. Benar juga, sangat aneh rasanya.. tuan hyuk tiba-tiba menikah dengan wanita lain sedangkan istrinya baru saja meninggal seminggu sebelum pernikahan. Kecuali, mereka memang ada hubungan sebelumnya" tebak hyeun.
"Kau benar. Mungkin saja mereka memiliki hubungan sebelum nyonya sohye meninggal! Kalau tidak, bagaimana bisa, mereka menikah dalam waktu yang sangat cepat?" Ucap jungkook dan hanya di angguki oleh hyeun.
"Kau tau? Dan jika tidak, kau harus tau sekarang!" Ucap hyeun terdengar sedikit memaksa
"Apa yang harus ku tau?" Tanya jungkook
"Nyonya Sohye mencantum kan nama Nona muda Haein sebagai pemilik sah TQ group. Kau tidak mungkin tidak tau TQ group. Kau tau kan?"
"Ye, aku tau. TQ group, perusahaan terbesar di korea yang di pimpin oleh seorang CEO bernama Lee Sohye. Apa kurang jelas?" Ucap jungkook
"Sudah sangat jelas, Pak."
"Lalu kenapa? Jika dia pemilik sah nya, memang nya kenapa?" Tanya jungkook, terlihat tak peduli
"Eiii..  kau ini. Dengar... semenjak kematian nyonya sohye, pemegang perusahaan adalah tuan Seokjin. Nona muda bisa saja mengambil alih perusahaan, namun..  apakah ia sanggup menghadapi tuan Seokjin? Lagi pula, umurnya sekarang masih sangat muda!"
"Lalu apa bedanya? Jika kau menjelaskan tentang nya juga, akan terdengar sama saja di telinga ku. Sama-sama tidak penting!!" Ucap jungkook, membuat hyeun naik darah
"Yak..  Tuan Big boss! Sebagai kepala pengawal yang akan melindungi nona muda, kau harus peduli dan tau semua tentang dia. Bagaiman caranya kau melindungi nona muda, jika kau seperti ini? Eoh?"
Jungkook terdiam mendengar omelan hyeun. Lihatlah, betapa beraninya gadis itu ketika jungkook sedang dalam mode seperti saat ini.
Hening.. jungkook mengabaikan hyeun dan hyeun mengabaikan jungkook. Jadi keduanya saling mengabaikan.
Jungkook dan hyeun berdiri dari duduk nya saat dengan tiba-tiba melihat haein berlari menuruni tangga.
"Nona muda, ada apa?" Tanya hyeun. Haein tak merespon, ia masih dalam perjalanan menuruni tangga
"Berhenti di situ, Haein-ah!!!!"
Dengan serempak hyeun dan jungkook melirik ke arah sumber suara. Haein yang sudah berada di ujung kaki tangga itu menghentikan langkah nya saat namja yang ingin ia temui tiba-tiba menyuruhnya berhenti.
"Tuan Seokjin!" Ucap hyeun kecil, namun masih bisa di dengar oleh jungkook
"Appa..." panggil haein.
Seokjin dengan tatapan mata yang sudah siap menerkam mangsanya itu berjalan ke arah haein.
Tap..  Tap... Tap..  Tap.. 
PLAKKKK....
Haein memegang pipi kanannya yang terasa berdenyut akibat tamparan seokjin. Tubuhnya tiba-tiba saja bergetar begitu hebat.
"A-appa.. " lirihnya. Haein memberanikan diri untuk, menatap manik milik seokjin. Matanya sudah memerah akibat menahan air mata. Rasa sakitnya bertambah, bukan hanya di pipinya, namun juga di hati nya. Sungguh, ini adalah kali pertama seokjin menamparnya.
"Apa yang kau lakukan? Apa kau pikir yang kau lakukan ini benar? Aku menyuruh mu untuk tinggal di Rumah sakit Jiwa_"
"AKU TIDAK GILA, APPA" potong haein. Tak lagi berteriak, namun ucapannya penuh dengan penekanan.
Seokjin mengangguk-angguk kan kepalanya tanpa melepaskan tatapannya pada haein
"Ya, kau tidak gila. Tapi kau membuat Appa kecewa!"
Mendengar hal itu, haein mengeraskan tatapannyabpada seokjin. Ia benar-benar tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Ayah kandung nya itu
"Katakan pada ku, pada bagian apa aku membuat mu kecewa, appa! Katakan!!!"
Haein menekan, menegaskan rasa kekecewaannya terhadap seokjin
"Kau, harus nya sudah tau! Untuk apa bertanya lagi?" Ucap seokjin. Ia melangkah kan kaki nya pergi,hendak meninggalkan Haein
"Apa karena aku tidak bisa Menerima kehadiran Hana dan yeoyun?" Ucap haein, berhasil membuat langkah seokjin terhenti. Seokjin membalikkan tubuhnya, kembali mempertemukan manik mereka
"Ya. Kau sudah tau!"
"Jadi selama ini, kau hanya memanfaatkan Eomma? Kau menikahinya hanya karena, kau menginginkan kekuasaannya? Tidak dengan cinta? Kau mencintai wanita lain saat kau sedang bersama Eomma. Kau keterlaluan Appa... KAU MENGHIANATI EOMMA!!!"
"Terserah apa kata mu!" Ucap seokjin benar-benar tak peduli lalu pergi meninggalkan tempat itu
"APPA.....ARGHHH" teriak haein frustasi dengan keadaan ini.
Hyeun dan jungkook hanya diam menatap haein. Sungguh, pemandangan yang sangat langkah.

"Seokjin-ah..  sudah berapa kali ku katakan pada mu? Biarkan saja dia. Aku tidak peduli dengan apa yang dia pikirkan tentang ku dan juga yeoyun. Aku tidak apa-apa. Jadi, biarkan dia tinggal bersama kita. Jangan mengirimnya kembali ke rumah sakit, eoh? Lagi pula.. rumah ini juga rumah Eommanya!"
Haein mengintip dari balik pintu kamar nya. Ia menggigit bibir dalam nya saat melihat pemandangan itu
"Seokjin..  kumohon! Biarkan diantinggal bersama kita!" Bujuk hana
"Palsu!" Haein membatin.
"Tapi Hana-ya_"
"Jangan katakan apa-apa lagi! Jika kau mengirim dia kembali ke rumah sakit. Maka aku akan pergi! Aku akan kembali ke desa!" Ancam Hana
"TIDAK!!!!" Ucap seokjin tiba-tiba.
"Kau tidak boleh pergi, hana!!"
"Aku akan tetap pergi jika kau mengembalikannya ke tempat yg seharusnya tidak pernah ia lihat!" Hana kembali mengancam
"Baiklah-baiklah..  aku tidak akan mengirimnya kembali ke Rumah sakit jiwa. Kau harus tetap disini, yh? Aku sangat membutuhkan mu, jadi kumohon..  tetaplah disini. Bersama ku!" Seokjin memohon
"Seokjin-ah..  aku tidak akan pernah meninggalkan mu!"
"Aku takut hana, aku takut..  aku takut kau akan meninggalkan ku. Aku benar-benar tidak tau akan berbuat apa jika tanpa mu!"
Hana menarik tubuh seokjin untuk memeluknya. Mengelus punggung nya untuk memberikan rasa tenang pada nya
"Tenang lah, aku..  tidak akan meninggalkan mu. Aku, akan tetap berada disini!" Ucap nya.
Haein menggigit bibirnya, berusaha menahan tangis. Bagaimana bisa seokjin memohon pada wanita itu? Wanita yang tiba-tiba saja masuk ke dalam keluarga Kim?
Rasa benci haein terhadap wanita itu kini kian bertambah. Tapi apa yang bisa ia lakukan? Ia hanya bisa bersembunyi di balik pintu besar ini tanpa bisa melakukan apa-apa.

"Kenapa melamun, sayang?" Tanya hana saat mengkap basah putrinya hanya menatap makanan yang ada di piringnya tanpa menyentuhnya sama sekali
"Apa kau tidak suka dengan lauknya?" Tanya seokjin dan langsung di gelengi cepat oleh yeoyun
"Tidak appa! Aku suka..!" Jawab nya
"Kalau begitu makan lah sarapan mu!"
Yeoyun menganggukkan kepalanya. Kemudian menyantap sarapannya dengan lahap
"Aku sudah selesai! Mungkin hari ini aku akan pulang agak terlambat!" Ucap seokjin
"Hm, kalau begitu hati-hati. Jangan terlalu memaksakan dirimu!" Saran hana. Seokjin tersenyum, tak ingin lagi menambahkan, ia langsung pergi meninggalkan ruang makan itu
"Eomma!" Panggil yeoyun
"Hmm?"
"Eum, apa Haein eunni ada dikamar nya? Ku dengar kemarin dia pulang!"
"Ya, dia ada dikamarnya. Saat kau sedang di sekolah, dia kembali! Kau tidak penasaran dengan apa yang di lakukan appa seokjin pada nya kan?"
Bagi yeoyun, ketika hana sudah berkata seperti itu, itu artinya kode keras untuknya agar tidak bertanya.
Yeoyun menggelengkan kepalanya
"Hari ini, Haein eunni tidak masuk sekolah lagi?" Tanya yeoyun penasaran.
"Mungkin tidak!" Ucap hana
Yeoyun memasang raut eajah kecewa. Dan hal itu di sadari oleh hana
"Seperti nya, kau sangat ingin dekat dengan kakak mu itu, yh?" Tebak hana dan kemudian diangguki oleh yeoyun
"Eomma tau kan,sedari dulu aku sangat menginginkan seorang kakak perempuan!"
"Dan kau beruntung,karena dia sangat menginginkan seorang adik!"sambar hana.yeoyun melebarkan senyumnya
"Benarkah?"
Hana mengangguk
"Apa yang membuat mu tertarik pada nya?"tanya hana.yeoyun terdiam,ia tampak berpikir.mencari alasan mengapa ia sangat ingin mengenal Haein dalam pemikirannya
"Itu karena,saat di sekolah.. semua orang membicarakannya.tak sedikit,banyak.. yang mengaguminya. Mungkin,termasuk aku.katanya dia pintar bermain gitar dan suaranya juga bagus.Eomma tau?aku sangat iri padanya.selain cantik,kaya,banyak di kagumi oleh orang-orang,dan.. menjadi idola sekolah"
Hana tersenyum melihat raut wajah yeoyun.sepertinya,putri nya ini benar-benar iri pada kakak nya itu
"Idola sekolah?" Tanya hana mencoba untuk basa basi
"Ye. Menurut apa yang ku dengar, hanya lelaki beruntung yang bisa mendapatkannya."
"Yeoyun-ah..  dengarkan Eomma. Mungkin itulah kelebihan sesaat yang dimaksud oleh orang-orang!"
"Apa maksud eomma?" Tanya yeoyun bingung
"Saat Haein belum kehilangan Eomma nya, kebahagiaannya sangat lengkap. Mempunyai banyak bakat, cantik, pintar, idola sekolah, dan mungkin kekasihnya yang sekarang sangat tampan. Tapi, apa arti semua itu baginya saat ini? Semua itu tak lagi berarti baginya, sayang. Hanya karena kehilangan Eomma dan Appa nya, kini ia hidupnya berubah."
Yeoyun mengangguk mengerti
"Aku mngerti, eomma. Tapi tetap saja!" Ujar nya membuat hana menggeleng-gelengkan kepalanya sanbil tersenyum
"Sudah, sana berangkatlah. Kau bisa terlambat!"
"Ye eomma. Aku berangkat ke sekolah sekarang. Bye...!" Ucap nya kemudian berdiri lalu pergi meninggalkan hana.
Senyum hana menghilang saat yeoyun sudah tak lagi berada dalam jangkauan matanya
"Kau benar yeoyun-ah.. dia hebat, mempunyai banyak penggemar, berbakat, pintar, dan idola sekolah. Sama seperti Eommanya!"

#BERSAMBUNG

The BIG BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang