Pagi itu jadi pagi yang cerah bagi Aksa karna dia akan melaksanakan wisuda S2 yang dia ambil.
entah kenapa hari ini aku tidak merasa sangat senang padahal hari ini adalah hari dimana harusnya aku bahagia, gelar master, dan segera melamar Ivana. aneh.
"Aksa. haii selamat ya nak. om sangat bangga melihatmu" kata seorang bapak bapak yang mengagetkan lamunan Aksa
"Om Rudy? selamat pagi Om apa kabar?" jawab Aksa sembari berjabat tangan dengan orang itu. ayah Ivana.
"baik, kemana ayah sama ibu kamu? "
pertanyaan itu seketika membuat hening keadaan
Aksa seperti bingung akan menjawab apa karna kedua orang tuanya samasama tidak bisa hadir dalam acara yang penting itu
"oh ayah sama ibu, dia tidak bisa hadir mereka ada acara yang sangat penting om" melihat jawaban Aksa, Om Rudy sepertinya paham apa yang sedang terjadi lalu dia dengan cepat membalas pernyataan Aksa
"oh seperti itu tidak apa, mungkin mereka sedang sangat sibuk. tapi tenang disini ada Om, Tante, dan Ivana yang selalu ada untukmu. kalo begitu Om tunggu didalam ya"
"iya om terimakasih banyak" jawab Aksa sambil tersenyumSaat Om Rudy masuk ke gedung pandangan Aksa tak sengaja menatap kesamping gedung. Dia melihat gadis itu lagi.
berjaket hitam dengan rambut pendek yang keliatan sedikit dan menutupi wajahnya.
Aksa ingat bahwa gadis itu adalah gadis yang tidak tau cara berterimakasih padanya.gadis itu? iya. benar. dia adalah gadis yang nampar aku terus pergi gitu aja. liat aja ya.
Aksa melihat dia lari kesamping gedung dan Aksa mengikuti pelan pelan dari belakang saat Aksa akan mendekatinya. Dia melihat gadis itu memandang kesatu arah. ketempat orang yang sangat Aksa kenal. Om Rudy.
Aksa bingung sepertinya gadis itu mencurigakan, dan terlihat jahat. dia bukan hanya menampar Aksa tapi dia tidak sopan diam diam seperti penjahat memandang Om Rudy seperti itu.
Saat Aksa akan menghampiri gadis itu
"hey sa! ngapain sih kamu? ayo kedalam acara udah mau mulai. mahasiswa harus udah ada di tempat duduknya masing-masing" suara temannya mengagetkan Aksa
"ah apaan sih Don! aku tu lagi mo nangkep penjahat!"
"penjahat? mana? "
"itu... " "loh kemana dia? " saat Aksa melihat kearah dimana gadis itu berdiri gadis itu sudah tidak ada.sial! lolos lagi dia!
===
Hari itu adalah hari yang seharusnya hari terbaik Aksa. dia kembali mendapat gelar lulusan Terbaik di kampusnya. namu pagi yang cerah itu tidak secerah dengan keadaan Aksa sekarang ini.
Ayah dan Ibu aksa. mereka tidak datang bahkan hanya untuk melihat sebentar saja tidak ada tanda tanda mereka berdua.
Siapapun orang itu, ketika dia mencapai suatu pencapaian, tidak akan lengkap tanpa kehadiran orang yang paling mereka sayangi, yaitu orang tuanya
Tidak tau alasan kenapa mereka tidak datang. yang Aksa tau adalah sebelum hari itu Aksa melihat ayah dan Ibu Aksa saling membentak satu sama lain. Aksa tidak terlalu mendengarnya karna Aksa sangat tidak suka melihat orang yang dia sayangi saling bertengkar. Aksa lalu masuk kekamarnya malam itu.
Paginya Aksa tidak melihat Ayahnya dirumah, dan Aksa melihat Ibunya sedang tidur terlelap sehingga Aksa tidak tau ga untuk membangunkannya dia hanya pesan kepada pembatunya agar memasakkan sarapan untuk Ibu Aksa.
"sayang selamat ya aku bangga sama kamu" ucap Ivana dengan bangga sambil memeluk kekasihnya itu
"makasih sayang"bertubi tubi ucapan selamat yang Aksa terima, tapi Aksa merasa kosong dan seperti tidak mendapat apa apa
Ivana mengetahui pacarnya sangat diam lalu dia memulai pembicaraan
"sayang tau ga tadi aku pas mau kesini habis dari kamar mandi disamping gedung itu, ga sengaja nabrak perempuang jaket hitam terus pas aku lihat wajahnya dia pakai masker gitu, tapi matanya aneh. aku seperti melihat itu seperti mataku"seketika Aksa yang tadinya sedih mengingat orang tuanya. menjadi tertarik dengan pembicaraan Ivana
"gadis jaket hitam?" tanya Aksa
"em.. iya sayang, kamu kenal? "
"oh engga aku ga kenal, cuman kamu inget ga waktu kita berhenti di toko roti sehabis nonton minggu yang lalu? "
"oh iya aku inget, kenapa sayang? "
"dia, dia yang nampar aku terus pergi gitu aja padahal aku berniat membantu dia"
"dia nampar kamu? "
"iya aku gasuka sama dia jadi tadi aku juga lihat dia sedang disini, eh tapi si Doni ngagetin aku"
"emang kamu ngapain dia sampai kamu ditampar? cewe gamungkin nampar orang sembarang kalo ga salah sayang. udah udah itu gapenting yang penting besok kalo ketemu dia lagi, kamu jangan marah ya, diomongin baik baik apapun yang dia lakukan pasti ada maksutnya sayang"mendengar jawaban Ivana lagi-lagi membuat Aksa kagum atas kelembutan hati Ivana dia sangat senang bisa memiliki Ivana.
"makasih ya sayang kamu udah buat aku tenang" ucap Aksa sambil tersenyum "habis ini aku mau traktir kamu, Om Rudy, Tante buat makan malam"
hari ini hari yang cukup melelahkan untukku, aku dibuat bingung dengan keadaan ayah dan ibuku dan juga penasaran dengan gadis itu
to be continued..
terimakasih sudah membaca Chapter 02
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMANTHA
Teen FictionKehidupan Aksa berubah setelah mengalami kecelakaan dan mengenal Samantha, perempuan misterius yang dia liat saat inseden kecelakaan waktu itu. Aksa berasa ingin terus masuk dalam kehidupan Samantha yang aneh. dia merasa kehidupannya seperti ditant...