Chapter 8

2 0 0
                                    

Entah apa yang saat ini dirasakan oleh Raka ketika melihat Yessi tersenyum lebar dan menunjukkan kebahagiaannya.

***
Pagi hari seorang cewek turun dari tangga lantai 2 dari kamarnya itu. Memakai seragam sekolah, terlihat mempolesi wajahnya dengan bedak bayi, menggunakan liptin supaya tidak pucat pada bibirnya, dan kemudian menggendong tasnya di pundak dia. Ia adalah Yessi.

Setalah itu, Yessi sarapan terlebih dahulu kemudian berpamitan kepada orangtuanya yang hendak pergi ke sekolah. Sesampainya Disekolah, Yessi melewati koridor sekolah dengan santai, melihat kelasnya yang sepi karena ini masih pagi jadi Yessi duduk di kursinya sambil bermain ponsel.

"Hay Yesiiiiii!! Gue kangen lu Yes! Aelaah! Lama ga liat senyum Lo sampe kebawa mimpi tau gak?." Celetuk Rara sambil memeluk Yessi.

"Apaan sih! Lebay deh Lo!" Ucap Yessi sambil memutar bola matanya dengan malas.

"Eh yes! Sukurlah kalo Lo udah sembuh yes. Gue kangen Lo tau." Ucap Rendy.

"Emm... Apaan sih kalian ini! Lebay banget deh." Kata Yessi sambil berdecak sebal.

Kriiiinggg......
Bel istirahat berbunyi. Melihat siswa/siswi sedang berhamburan kelas untuk pergi ke kantin atau pergi hanya sekedar refreshing saja.

"Yuk ke kantin." Ajakan Rara kepada Yessi

"Engga ah! Males gue. Lo aja yang kesana." Ucapnya sambil menelungkupkan kepalanya ke meja dengan  di sangga oleh kedua tangannya.

Kini Yessi hanya ingin di dalam kelasnya, Karena ia merasa tubuhnya yang tiba-tiba lemas dan kepalanya juga pusing entah kenapa?. Sedangkan Rara dan Rendy sudah berangkat ke kantin untuk makan.

"Yessi.." ucap cowok itu sambil menggoyangkan tubuh mungil dari Yessi.

"Hemm? Eh iya ada apa Njul?."

"Lo sakit? Kok tumben ga ke kantin?." Tanya Panjul yang tengah duduk di samping Yessi.

"Engga kok cuman ga tau tiba-tiba badan gue lemes gitu, terus sedikit pusing sih." Ucapnya sambil memijat pelipisnya itu.

"Yaudah Lo istirahat aja ya."

"Iya Njul, thanks ya perhatiannya." Ucap Yessi sambil memperkihatkan senyumannya itu.

"Sama sama Yes." Ucap Panjul yang langsung beranjak dari kursi disebelah Yessi itu.

***
Suasana malam yang begitu bersahabat dengan hati Yessi. Sampai-sampai ia duduk santai di teras balkon kamarnya.

Drrrtttt....Drrtttt... Suara ponsel Mili Yessi berbunyi menandakan ada motif yang masuk di dalam hpnya.

WhatsApp
Rendy

Hai
Yessi!

Iya hai juga Rendy.
Tumben ngechat gue? Ada yang bisa saya bantu dari bapak Rendy? :)

Ish! Apaan sih Yes. Gj amat lu.

Biarin wleee!!

Lo udah makan?

Udah

Udah minum obat?

Udah

Udah mandi?

Udah.

Yaudah sih cuman nanya doang:)))

Wodelaah! Bacot amat Lo ya. Ish!!

Next besok yak:)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YOU IN METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang