Chapter 6

3 0 0
                                    

Malam puncak acara yang akhirnya ditunggu oleh para junior adalah MaPensi (Malam Pentas seni). Kegiatan seperti itu pastinya akan berkesan di hati para junior.

Jreng... Suara petikan gitar berbunyi di atas pentas.

Hadirnya dirimu berikan suasana baru
Kau mampu tenangkan aku disaat risau dalam hatiku.
Lembutnya sikapmu
Meluluhkan hati ini
Terbuai aku terlena
Oleh dirimu
Oleh dirimu

Setelah lirik itu selesai dinyanyikan dengan merdunya oleh salah satu junior cewek, seketika pula para penonton atau yang mendengarkannya ikut menikmati itu.
Dan ternyata yang nyanyi adalah Yessi.

Jantungku bergetar
Saat engkau ada di dekatku
Mungkin kah diriku telah jatuh cinta
Pada dirimu

Sebisa diriku
Mencoba untuk melupakan mu
Namun ku tak bisa engkau selalu ada
Dalam hidupku

Setelah itu dinyanyika oleh Yessi, sontak semua orang yang menyaksikan itu langsung memberikan tepukan yang meriah kepada Yessi.
Memang Yessi mempunyai bakat menyanyi dan bermain gitar sejak ia duduk dibangku kelas 2 SMP.

"Bagus banget suara Lu dek, salut gue." Ucap Raka ketika Yessi duduk di sebelah Yessa.

"Ya iya dong, YESSI PUTRI AZELLA gitu." Ucapnya sambil sedikit membanggakan dirinya.

"Yaelah songong Lu tong! Suara kayak piring pecah aja bangga Lu. Dasar curut!" Ucap Yessa sambil memberikan tatapan tajam kepada Yessi.

"Bagusan gue kali kak! Ish! Bilang aja Lu sirik liat gue kan?" Dengan begitu, Yessi tertawa lepas.

Raka melihat kelakuan Yessi dan Yessa hanya tersenyum tipis, sangat tipis sekali.

***
Di akhir acara MaPensi para panitia memberikan sebuah lagu terakhir yang mungkin bagi para panitia itu menambah malam keakraban bagi para junior maupun senior.

"Yuk, ini adalah malam terkahir bagi kalian, dan besok kegiatan kita hanya santai-santai. Disini kami para senior ingin menyanyikan sebuah lagu yang mungkin lagu ini untuk menambah malam keakraban kita semua. Dimohon para senior bisa gabung di tengah-tengah junior sambil saling merangkul satu sama lain." Ucap Yesa.

Dan nyanyilah mereka dengan lagu Laskar Pelangi yang diiringi alunan gitar dari Yessa.

***
Setelah kegiatan semua itu selesai artinya semua kegiatan telah dilaluinya. Aktivitas mereka kembali seperti biasanya.

Kriiiinggg... Suara bel istirahat berbunyi.

"Yessi..." Ucap Rendy seraya membangunkan Yessi yang sedang tertidur menenggelamkan kepalanya dia atas tasnya.

"Emmm..." Akhirnya Yessi membuka matanya yang sedikit merah akibat ngantuk, dan wajahnya sedikit pucat.

"Lu gapapa kan Yes?" Tanya Rendy sambil menempelkan punggung tangannya untuk ngecek kondisi Yessi.

"Badan Lu panas loh Yes. Udah makan kan? Ayok gue anterin ke UKS." Ucap Rendy dengan nada khawatir.

"Udah gue gapapa kok Ren, cuman pusing aja ini. Udah kamu kesana aja ke kantin."

"Gue beliin kamu makan dulu ya. Tunggu disini." Ucapan Rendy hanya dibalas dengan anggukan. Tiba-tiba setelah Rendy keluar dari kelasnya, ia menangkap sosok pria yang sedang duduk di kursi panjang depan kelasnya Rendy.

"Kak Yessa." Ucap Rendy dengan ragu.

"Adek gue kamana? Kok ga keluar?"

"Itu kak di dalam kelas, badannya panas, ini mau aku beliin makanan."

"Serius lu?" Dengan nada khawatirnya Yessa langsung menuju kelas Yessi, mendapati ia sedang tertidur di meja dengan bantalan kedua tangannya.

Tangan Yessa langsung mengelus rambut Yessi dengan penuh kekhawatiran.

"Yess. Bangun dek, makan dulu ya" Ucap Yessa dengan menepuk pipi Yessi dengan pelan supaya dia bangun.

"Eh ada kak Yessa."

"Makan dulu ya." Sambil membuka nasi yang Rendy beli dikantin itu.

Tiba-tiba darah merah yang keluar dari hidung Yessi seketika membuat Yessa dan Rendy panik.

"Yessi, Lu gapapa kan?" Ucap Rendy dengan khawatirnya. Seketika pandangan Yessi kabur, ga jelas, dan akhirnya dia jatuh pingsan.

Next:)

YOU IN METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang