10

2.4K 135 5
                                    

Hai semua
.
.

Typo bertebaran
.
.

🤗🤗🤗

Haera sedikit terusik dengan seseorang yang memeluknya.

Ia membuka matanya perlahan.

"Oppa" ucap haera pelan dan lirih.

"Maaf oppa, haera tak bermaksud untuk membentak oppa kemarin, haera lelah oppa dan haera tidak mau merasakan sakit hati yang lebih dalam. Itu sangat menyakitkan oppa" batin haera tanpa terasa setetes air matanya telah jatuh.
Jika kalian bertanya siapa orang itu ia adalah jimin. Saat pulang dari rumah sakit malam itu jimin tidak membiarkan haera pulang sendiri walaupun harus diam-diam ia tidak tega melihat wajah pucat adik ya apalagi dia tau bahwa kondisi adiknya sedang tidak baik.

"Kau sudah bangun haera, kenapa kau menangis haera? Apa ada yang sakit?" Ucap jimin panik.

"Aishh kenapa jimin oppa harus melihatnya, menyebalkan"batin haera.

"Tak apa, kenapa kau tidur disini jimin-ssi? Bukankah kau ada dirumah sakit tadi malam untuk menjaga adik kesayanganmu itu" ucap haera dingin.

"Bisakah kau berhenti memanggil oppa dengan embel-embel ssi di belakangnya haera" ucap jimin dengan mata berkaca-kaca menatap haera.

"Ini mulutku jadi terserah pada ku kenapa kau harus mengaturnya" ucap haera ketus.

Jimin menghela nafas lelah.

"Ini masih jam 4 pagi haera. Lebih baik kau istirahat biar oppa yang membersihkan rumah"

"Tak perlu biar aku saja membersihkannya, biasanya juga aku membersihkan sendiri jadi jangan sok peduli padaku"

"Tapi haera kau masih demam" ucap jimin sambil menyentuh kening haera tapi langsung dihempas kasar oleh haera.

"Sudah aku bilang tak usah sok peduli padaku, kemana saja kau selama ini? Disaat penyakit sialan ini kambuh kau dan yang lain tetap menyiksaku dan kau lebih perhatian dengan adik kesayanganmu itu.... walaupun sekarang kau mulai menyayangiku tetap saja penyiksaan itu masih berlanjut mereka masih membenciku dan Mereka lebih perhatian ke Hannie" sindir haera.

"haera maafkan oppa" ucap jimin lirih sambil menunduk.

Sebenarnya haera tidak tega untuk berbicara seperti itu tapi otak dan mulutnya sedang tidak bisa diajak kerjasama.

"Sekarang kau keluar dari kamar ini tuan jimin yang terhormat. Kenapa kau mau tidur dikamar seperti ini? Lihat tidak ada penghangat ruangan disini kasurnya pun kecil tidak sebanding dengan kamar mewahmu itu tuan jimin" ucap haera yang membuat hati jimin makin sakit.

"Sudah haera oppa minta maaf, oppa tau oppa salah,oppa tidak tau penderitaan kau selama ini, maafkan oppa haera" ucap jimin lirih haera tau kau oppa nya saat ini sedang rapuh tapi itu tidak sebanding dengan rusak dan sakitnya hati haera saat ini.

"Sekarang kau keluar Tuan jimin" usir haera.

"Baiklah oppa keluar sekarang, jika butuh sesuatu panggil oppa saja ya" ucap jimin sambil keluar dari kamar haera.

MIANHE HAERA (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang