Selamat membaca
.
.
.
.》Yuju POV《
Membawaku berkunjung ke pantai sampai langit senja datang saja sudah cukup membuatku senang, dan ku pikir setelahnya kami berdua akan kembali pulang.
Ternyata tidak, Jimin oppa justru membawaku berkunjung ke rumahnya yang ada di Busan, aku benar-benar tak menyangka.
Untuk pertama kali aku bertemu dengan kedua orang tuanya.
Karna selama ini aku hanya sempat menyapa lewat telepon bila Jimin oppa kebetulan tengah menghubungi orang tuanya.
Aku sangat senang, sekaligus gugup juga, lantaran takut jika tanpa sengaja ada sikapku yang terkesan salah atau tak sopan yang akan mencoreng nama baikku sebagai calon menantu, aku tak ingin hal itu terjadi.
Dan sejauh ini keliatannya tak ada masalah, kedua orang tua Jimin oppa bahkan sering mengutarakan kalimat pujian yang membuatku merasa malu dan salah tingkah.
Aku hanya sanggup tersenyum kaku di depan meja makan, karna kini kami tengah menikmati makan malam bersama.
Menu makanan sederhana tapi rasanya luar biasa, aku jadi rindu masakan eomma ku sendiri.
"hya singkirkan dulu bukumu, makanlah dengan benar Yeonjun-ah"
Jika kedua orang tuanya fokus padaku, tapi Jimin oppa justru fokus memperhatikan adik satu-satunya.
Jimin oppa terkadang suka bercerita tentang adik prianya itu, adiknya yang tengah sibuk belajar di tahun terakhir SMA.
Setelah melihatnya secara langsung, mereka terlihat berbeda sifatnya, Jimin oppa yang sopan dan ramah, berkebalikan dengan Yeonjun yang ekspresinya datar sekali, bahkan Yeonjun tadi hanya sekali menyapaku dengan membungkukan badan tanpa ada basa-basi kata ataupun sedikit saja senyuman, sungguh kakak-beradik yang tak terlihat seperti saudara, mungkin saja karna efek mereka jarang bertemu mengingat sejak SMA Jimin oppa memutuskan hidup mandiri di Seoul, SMA khusus pria yang menyediakan asrama, ketiga oppa ku dulunya juga sekolah disana.
"karna sudah malam, Yuna tidur di sini saja bagaimana?"
"ye?" jawabku bingung karna baru saja sadar dari lamunan yang akan semakin panjang jika saja eomonim tidak bertanya.
"biar Yeonjun tidur dengan hyung nya, Yuna bisa tidur di kamar Jimin"
Ku lirikan ekor mataku sekilas yang menangkap Jimin oppa mengangguk setuju hingga aku pun ikut mengangguk dan tersenyum "nde, saya jadi merepotkan, juseong haeyo"
"tak perlu sungkan, anggap saja berlatih sebelum Yuna sah menjadi anggota keluarga kami"
Sanjungan abeonim membuatku lagi-lagi hanya bisa merespon dengan senyuman.
Memang kami semua kini sudah selesai makan, jadi akupun ikut bangkit berdiri membantu eomeonim yang mulai membereskan piring-piring kotor di meja dan segera membawanya ke dapur.
"biar eomonim saja yang mencucinya, Yuna pasti capek jauh-jauh dari Seoul, lebih baik segeralah membersihkan badan agar bisa istirahat"
Awalnya aku merasa tak enak bila harus hengkang pergi dari dapur tanpa ikut membantu, namun melihat senyuman tulus eomonim di akhir kalimatnya membuatku luluh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dating VS Married✔ [TaeRin&YuMin]
Fanfiction"Ini beneran suami atau patung?diam aja tidur seranjang sama istri sendiri"JY Efek nikah lewat perjodohan. "hampir sewindu kita pacaran lantas kapan nikah nya eoh?"CY Efek pacaran kelamaan. Milih pacaran sama orang yang dicintai tapi gak nikah-nikah...