25

4.6K 280 3
                                    



"Stand up!"

"Sit down!"

"Stand up!"

"Sit down!"

"Sit!!!"

Pria tampan yang tak lain adalah salah satu model ternama itu terlihat begitu menggemaskan dimata Daisy, seperti biasa mainan Daisy adalah pria latin yang tentunya sudah sangat matang. Dimata dunia Nick dikenal dengan sejuta pesonanya, namun lihatlah dia saat ini, duduk bagai binatang peliharaan dihadapan Daisy, menunggu perintah dari sang majikan yang akan memberinya kepuasan malam ini.

"Such a good boy" bisik Daisy, ia menarik collar berwarna putih yang melingkar indah dileher pria itu.

Bibir dengan lipstik merah menyala itu menyentuh pipi Nick dan sesekali menjilatnya. Kedua mata Nick tertutup rapat oleh sebuah kain, namun Daisy dapat merasakan pria itu begitu menikmati permainannya.

Daisy membuka lebar kedua paha mulusnya yang tidak tertutup sehelai benangpun, menarik tengkuk Nick lalu mengecup leher pria itu dan meninggalkan bekas salivanya disana. Terdengar Nick mendesah dan Daisy tersenyum senang mendengarnya.

"What do you want me to do, huh?"

"...playing with your body? Or with your gun?" Tanya Daisy seraya mendesah ringan, membuat gairah Nick kian bertambah hanya dengan mendengar desahan wanita itu.

"Do anything you want, baby!"

"I want an Answer, you're f*cking idiot! Dan jangan pernah memerintahku!" Bentak Daisy, mencengkram leher Nick dengan kuku jarinya yang panjang menekan kulit lehernya.

"Punish me Daisy, hukum aku karena kesalahanku!"

Plak!!!

"That's your punishment..."

Plak!!!

"You want more, huh?"

Plak!!!

Nick mengangguk, meskipun wajahnya terlempar beberapa kali karena tamparan Daisy. Dan kini pipi dengan rahang tegas tersebut mulai memerah, Daisy ternyata lebih kuat dari yang ia duga.

"Answer me, d*mn you!"

"Yes... yes Daisy, i want more..." ujar Nick ketika Daisy masih menampar wajahnya.

"Then say it, louder!" Titahnya.

"Please Daisy, punish me!" Suara Nick memohon, Daisy menyeringai senang. Nick bagai binatang peliharaan yang meminta untuk dipuaskan, haus akan gairah yang ditimbulkan karena kekerasan. Dengan senang hati Daisy akan memberikannya malam ini, dengan senang hati pula Daisy akan menularkan kegilaannya kepada pria yang dikagumi oleh seluruh wanita dimuka bumi ini karena kesempurnaannya.

Namun sayang, kesempurnaan milik Nick berakhir dibawah kakinya pada malam hari ini. Ia tak lebih dari binatang rendahan yang akan ia mainkan bagian tubuhnya.

Oh... such a good fantasy!

Plak!!!

Tamparan terakhir begitu keras, tapi Nick masih sanggup menerimanya. Daisy cukup kagum, tidak hanya tubuh kekarnya tapi pria itu cukup kuat untuknya. Well, malam ini ia ingin mengetahui seberapa kuat pria yang telah mengencani beberapa seleberiti dunia itu.

Daisy mengacak rambut ikal Nick, membuka lebar kedua pahanya dan menyandarkan kedua kakinya disamping meja dan kursi. Tanpa perduli benda yang ada diatasnya berjatuhan, wanita itu kini dalam keadaan setengah naked. Bagian bawah tanpa sehelai penutup, namun dibagian atas masih mengenakan black lingerie yang sangat pas ditubuh seksinya.

"Lick it, Nick! That's your punishment..." ujar Daisy mengarahkan kepala pria itu kemiliknya.

"With my pleasure, ma'am."

Daisy sedikit mendesah, ketika bibir tebal pria itu mengecup miliknya. Dengan kedua tangan Nick terikat kebelakang dan berlutut didepan kemaluannya, ahh shit! Daisy memiliki segala fantasi yang dimiliki oleh semua wanita perkasa didunia ini. And it's just the beginning, sama seperti yang ia lakukan terhadap Mr. Osborn malam itu.

Lidah hangat Nick menjalar disekitar miliknya, memainkan sesuatu bagian yang sangat sensitif yang dimiliki semua wanita. Nick ternyata sangat pandai memanjakan wanita, terutama wanita dengan fantasi tinggi seperti Daisy.

Daisy bahkan tidak sadar jika ia memejamkan kedua matanya seraya mendongakan kepala, terus menekan kepala Nick agar bermain dengan miliknya, dan Nick memiliki lidah yang sangat lincah dibawah sana.

"Shit Nick, you're so goddamn hot!" Racau Daisy, miliknya berkedut menandakan sesuatu. Ia terus mengumpat kearah Nick selagi lidah dan bibir pria itu berada dimiliknya. Membuat Daisy kian menggila dan sesuatu dari dalam tubuhnya ingin keluar.

"Ough f*ck!!!" Daisy menggeram, menarik rambut Nick agar menjauh darinya. Daisy memasukan jari tengah dan manisnya, menggerakannya keluar masuk sementara Nick bersedia mengeluarkan lidahnya dibawah sana.

"You wanna taste mine, huh?"

"Yes baby..." jawab Nick.

"Then say it!" Titah Daisy.

"Please Daisy...."

Kepala Daisy mendongak keatas, kegilaan itu bertambah ketika seseorang pria menyebutkan namanya. Jarinya bergerak dengan cepat, lidah Nick masih terjulur indah menunggu sesuatu.

"Oh... My god..." suara bagai percikan air menguar seiring geraman Daisy, jemarinya kian cepat ketika ia mencapai klimaksnya. Cairan bening keluar dari milik Daisy, dan Nick begitu bersemangat ingin merasakan cairan cinta Daisy.

"Yes... taste it! Taste it, you're a f*cking dog! Taste it.....!" Racau Daisy, cairan miliknya membasahi wajah Nick, sebagian berjatuhan dileher dan lantai. Sungguh malam ini Daisy memberikan sesuatu yang berbeda pada Nick, tak salah jika ia memilih Daisy diantara wanita lain yang pernah ia kencani.

Daisy mendesah panjang, khayalannnya terbang entah kemana. Namun ia sempat menyebutkan satu nama disela pelepasannya barusan.

"Andrew...."

DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang