five years letter

43 1 0
                                    

Author POV

Kali ini Nabila hanya menatap langit-langit kantor nya dia bimbang Karna saat ini dia memiliki seorang kekasih tapi entah kenapa hati nya tetap milik kai.
Nabila gusar dengan keadaan ini karena umurnya yang tidak lagi muda saat ini seharusnya dia tidak lagi labil.
Jauh dari keluarga dan teman-teman nya saat ini adalah keadaan yang sangat menyiksa dirinya,pasal nya disini dia hanya memikirkan kantor, kantor dan kantor.
"Huuuufffttttttt" menghela nafas panjang
"Gua butuh liburan deh kaya nya, tapiiii...."
"Arrrggghhhhhhh" gumam nya
Mengambil cuti disaat genting kaya gini bukan lah menjadi solusi, disaat saham kantor yang dia punya turun drastis membuat Nabila berfikir dua kali untuk mengambil cuti.

"Tok tok tok" suara ketukan pintu
Nabila hanya menoleh kearah pintu sebentar lalu...
"Yakk! Masukk"
Seorang karyawan memasuki ruangan nya,
"Ada apa?"
"Maaf bu, seorang CEO asal Indonesia ingin menaruh separuh saham nya di perusahaan ini"
"Bawa orang nya kehadapan saya"
"Baik Buu"
Seorang karyawan itu kembali meninggalkan ruangan nya,kemudian seorang pria muda tampan memasuki ruangan nya.
Kini nabila terduduk membelakangi orang tersebut,seperti bicara tanpa melihat orang nya.
"Niat  anda benar ingin bekerja sama dengan perusahaan ini? Atas dasar apaa?"
"Atas dasar rindu"
"Saya tidak pernah main main soal pekerjaan ini, jika ingin bermain-main silahkan tinggalkan ruangan ini"
"Saya juga tidak pernah main main soal perasaan ini, mungkin anda terlalu kecewa dengan sikap saya sehingga anda harus pergi sejauh ini dari saya"
Nabila terdiam sejenak dan berfikir sebenarnya siapa yang ada di belakang nya saat ini, kemudian Nabila memutarkan badan nya.
"K-kaiii...."
"Biil"
Kemudian pria itu hanya menunjukkan senyum tipisnya
"Sejak kapan kamu disini?"
"Sejak perasaan aku terpanggil bahwa hati aku cuma buat kamu,sejak aku kacau tanpa kamu, sejak aku terlalu ceroboh ninggalin kamu tanpa kepastian demi wanita jalang"
Mata kai memerah dan mengeluarkan cairan putih bening,sementara Nabila terdiam kaku melihat kai yang sekarang sangat amat beda dengan kai yang dulu, jujur ingin sekali dia peluk kai cuma masih terngiang di pikirannya  gimana kai dengan tega nya ninggalin Nabila tanpa kepastian dan pergi dengan wanita lain.
"Kenapa kamu terdiam kaku? Bukankah lelaki yang di hadapan ini sangat amat kamu benci?"
Kini air mata Sudah membanjiri pipi Nabila melihat ini kai coba mendekati nya.
"Ja-jangan mendekat"
Nabila nangis  tersedu sedu,Kemudian kai berhenti sejenak.
"Kenapa? Aku cuma mau usap air mata kamu, aku gamau kamu nangis gara gara lelaki brengsek kaya aku"
"Aku bisa mangusap nya sendiri"
"Baiklah"
Kini kedua nya hanya saling tatap, kedua nya tidak saling berkedipan mata, kedua nya hanya terpaku diam dan mengeluarkan air mata.
Kai  bersimpuh di hadapan nabila jarak Nabila dan kai saat ini sekitar dua langkah
"Ma-maafin aku bil, aku ini terlalu bodoh, aku udah ninggalin kamu demi nafsu aku"
Kai Nangis penuh isakan
"Bukan kah wanita itu sudah lebih dari aku ? Kamu bisa dapetin didia atas apa  yang ga bisa kamu dapetin diaku"
"Ya itu emang bener,aku bisa dapetin di dia atas apa yang ga bisa aku dapetin di kamu dia memang segala nya dia bisa ngasih lebih di banding kamu"

PLAK!!!

Satu tamparan mendarat mulus dipipi nya kai, kai hanya menunjukkan smirk nya.
"Ini yang aku maau,tampar aku sepuas kamu"
"Jika hanya ingin membanggakan wanita itu di depan ku silahkan keluar"
"Huuuufffttttttt"
Kai menghela nafas panjang
"Dia emang segala nya dia bisa ngasih apa aja ke aku tapi dia juga bisa ngasih sejuta luka ke aku"
"Alasan kamu apa? Bilang kaya gini di depan aku? Bukan nya dulu kamu bangga banggain wanita itu?
"dia hamil"
Nabila kaget dan membelalakkan mata nya.
"Setelah dia hamil, kamu udah puas sama nafsu kamu,kamu ninggalin dia pas dia lagi ngandung darah daging kamm......"
Kai memotong pembicaraan Nabila kemudian...
"Ga dia bukan anak aku, dia anak laki laki lain kita emang berbuat seperti itu, tapi sebelum aku udah ada laki laki lain terlebih dahulu"
"Maksut kamu ke sini mau minta balik? Setelah hal menjijikan yang kamu udah lakuin?"
Kai menunjukkan smirk nya
"Semenjijikan itu kah aku di mata kamu? Walau bekas tetap nikmat ko"
Kai tertawa kecil kemudian Nabila hanya menggelengkan kepalanya tidak bisa di pungkiri bahwa otak mesum nya kai ga bisa ilang sampai kapanpun.





My Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang