Chapter 3

1.4K 88 0
                                    

Alexa menangis sejadi jadi nya ,ia tidak ingin menahan kesedihan nya lagi dan berlagak sok kuat ,biarkan ini keluar fikir nya.

Hari menjelang pagi ,Alexa bangkit dari kasur kesayangan nya ,Alexa menatap wajah nya pada pantulan cermin di kamar nya , mata bengkak bibir dan wajah yang pucat serta hidung yang merah ,gambaran diri Alexa layak nya mayat hidup pagi ini,Alexa jalan menuju kamar mandi sebagai langkah untuk mengawali hari ni pagi ini.

Alexa mengikat rambut panjang nya dan menggendong tas punggung nya ,dia berjalan menuju garasi menaiki motor nya dan pergi meninggalkan pekarangan rumah nya.

Alexa memarkir kan motor nya pada parkiran kampus ,Alexa sangat malas ke kampus hari ini tapi dia tidak ingin  ada palang pada absen nya,Alexa berjalan menuju kelas nya layak nya mayat hidup berjalan.

Alexa mendudukan diri nya pada bangku paling belakang tidak biasa nya dia seperti ini ,Clarissa merasa bingung  melihat tingkah aneh sahabat nya hari ini tanpa menunggu lama Clarissa langsung menghampiri Alexa.

" lo kenapa? Muka lo pucat gitu mata lo bengkak lagi "

"Enggak, gue gapapa santai santai abis nonton drakor semalem sedih banget sumpah " Alexa mengusap hidung nya

"lo bisa bohongin orang lain tapi gak dengan gue oke ,kita berteman gak satu dua hari ,sekarang cerita ada apa"

Alexa bukan pembohong yang handal ada saja tingkah nya seolah olah memperlihatkan bahwa dia bohong.

Alexa menghela nafas mendengar jawaban dari sahabat nya ini , Alexa hanya diam tak menyahut lagi menunduk kan kepala nya dan memain kan jari nya .

"Gue bakalan nunggu sampai lo siap untuk cerita "  Clarissa meninggal kan sahabat nya itu dan kembali ke bangku nya.

Kelas hari ini selesai ,Alexa tidak fokus dengan pelajatan hari ini dia hanya memainkan ponsel nya dan bermain game, Alexa seperti orang yang tidak mempunyai semangat hidup hari ini,sudah lama sekali ia tidak seperti ini.

Alexa membereskan buku dan alat tulis nya dan jalan ke parkiran di ikuti dengan Clarissa .

" Udah siap untuk cerita?" suara Clarissa membuat langkah kaki Alexa berhenti .

Alexa memandang sahabat nya itu dan menghela nafas nya lagi .

"Dia nge hubungi gue ,kemarin sore " sahutan Alexa berhasil membuat Clarissa tegang.

" Dia? Kevin? mengapa bisa " Clarissa tidak percaya dengan apa yang di katakan sahabat nya ,tetapi tatapan mata Alexa menunjukan bahwa diia sangat serius dengan ucapan nya .

Alexa memeluk Clarissa berusaha menahan air mata yang kapan saja bisa mengalir.

" Clarissa you know what? Gue bersyukur atas kejadian itu , yang membuat gue sadar siapa gue dab gue harus bersanding dengan siapa atau pria seperti apa yang pantas bersanding dengan gue " Air mata mengalir pada pipi chubby Alexa .

" Dan ,setelah kejadian itu gue mulai berhenti menghayal tentang pria idaman yang gue harapkan " Alexa melepas pelukan nya mengusap air mata nya dan menatap sahabat nya dengan senyum indah pada wajah nya.

"Gue bangga punya sahabat sekuat lo"  Clarissa menepuk bahu Alexa dan ikut tersenyum.

"Timezone enak nih " Sahutan Clarissa membangkit kan semangat Alexa lagi.

Mereka meninggalka kampus dan pergi menuju pusat permainan di kota itu ,kekanakan memang tetapi hanya cara seperti ini mereka melupakan masalah mereka dan menenangkan diri mereka sejenak.

Alexa memarkir kan motor nya pada garasi rumah, memasuki rumah dan langsung menuju dapur ,Alexa mengambil mengambil air dan meminum nya ,deringan telfon dari ponsel nya memberhentikan kegiatan nya .

" Siapa sih " Alexa mengambil ponsel pada kantung celana nya dan menatap layar ponsel nya tidak ada nama si penelfon di hanya sederet 12 angka yang tertera di sana ,Alexa menekan tombol Answer .

" Halo "

"Alexa ini aku "

Sahutan dari sebrang sana berhasil membuat tubuh Alexa lemas seketika.

" Ha-halo ini si-siapa? " sahut Alexa dengan suara terbata bata.

"Kamu besok ada kelas pagi kan? Aku temui kamu di kampus besok ya? "

Alexa mematikan panggilan itu ,air mata kembali mengalir dari mata indah nya ,Alexa terduduk lemas pada lantai dapur , Mama Alexa jalan ke dapur karena terusik dengan suara .

" Alex? kamu kenapa nak? " Tanya mama dengan panik

Yang di tanya semakin nangis sesegukan,mama memeluk Alexa dengan erat mengusap kepala nya ,mama melakukan itu  terus menerus . Sampai Alexa berhenti menangis dan mulai agak tenang .

Mama mengajak Alexa masuk ke kamar dan menyuruh Alexa membersihkan diri nya.
Alexa menuju kamar mandi dan membersihkan diri nya.

Alexa mendudukan diri nya pada kasur kamar orang tua nya ,dia akan di sidang fikir nya.

" Jadi, kamu kenapa nangis? " suara papa menyadarkan Alexa dari lamunan nya.

" Gapapa pa , Alexa cuma sedih aj- "

" Papa dan mama tidak menerima kebohongan kamu, Mengerti?" papa menegaskan suara nya

Alexa menatap papa dan mama nua bergantian kemudian menundukan kepala nya

" Siap salah pa! "

"  Mas , jangan terlalu keras ah sama Alexa dia perempuan, Coba kamu ceritain kamu kenapa nak " Suara lembut mama mencairkan suasana tegang di ruangan itu .

"Alexa hmm Alexa , Ta-tadi mantan Alexa telfon ma da-dan Alexa sedih karena Alexa tidak bisa bohong "

" Hahahah" Suara tawa keras dari mama dan papa membuat Alexa bingung apa yang salah fikir nya mengapa mereka tertawa.

" Oalah alah anak mama udah gede ya udah mulai pacaran ,mama fikir kamu gak pacaran nak " Alexa hanya tersenyum menanggapi omongan mama.

Sidang yang di lakukan kedua orang tua Alexa sudah selesai ,seperti itulah didikan yang di terapkan di rumah ini dan Alexa yakin semua anak dari Prajurit pasti merasakan nya ,Alexa memasuki kamar nya dan membaringkan diri nya pada kasur.

Niat untuk menceritakan kepada sahabat nya muncul karena perkataan dari penelfon itu terus ter ngiang ngiang pada kepala nya.

" Halo sa "

"Halo ,tumbenan nelfon gue ,kesambet ap-"

"Dia kembali sa "

Dada Alexa mulai sesak lagi
Tak ada jawaban dari sebrang sana.

" Dia nelfon gue sa hiks....hiks.... Dia nelfon gue , kevin nelfon gue sa ! " suara Alexa meninggi di ikuti suara tangisan.

Masih tidak ada sahutan .

" Di-dia bilang bakalan nemuin gue besok siang di kampus hiks...hiks gue harus apa sa ,dinding yang gue bangun udah bener bener runtuh sekarang hiks.. Dia pergi sudah lama sekali dan kenapa dia kembali lagi! "

Alexa menangis lagi , dia berfikir semua pada diri nya kuat ,ternyata hati nya tak sekuat fisik nya .

" Gue bakalan temani lo besok " sahutan singkat dan terkesan sederhana berhasil menenangkan Alexa

" Be-bener sa? "

"Iyalah ,lo kenapa dah berubah jadi gagap lo heleh , udah selaw besok gua temanin "

Alexa merasa sedikit tenang sekarang , Alexa melanjutkan telfon dengan Clarisaa dengan pembahasan favorit mereka , gossip!

TBC

Kritik dan saran pada kolom komentar ya teman teman

Kadar Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang