Beri satu alasan

24 2 0
                                    

Baru beberapa bulan aku sahabatan dengan Cole dia nembak aku.Aku kaget dan sempat nggak percaya, kalo dia bakal suka sama aku.

"Sey kamu mau nggak diantara kita ada nama spesial?"kata Cole menatapku

"Hmm... terserah kamu ajalah,"kataku

"Gimana kalo aku panggil kamu Cinta terus kamu panggil aku Love?"katanya menanyakan.

"Terlalu lebay kali,yang biasa aja kenapa si,"kataku menolak.

"Kamu marah??ya udah dech biasa aja,"katanya dengan nada rendah.

"Hha cie yang kena tipu,nggak aku mau kok aku manggil kamu love dan kamu manggil aku cinta ,"kataku jujur

Dari situlah hubunganku dengan Cole semakin dekat,hingga teman-teman menyarankan untuk mengenalkan kepada orang tuanya.Tapi aku selalu saja berkata belum siap,karena aku dulu pernah berkata kepada mama'aku nggak akan suka sama sahabatku sendiri ma'aku belum pernah berkata kepada orangtuaku tentang hubungan ini.

"Gimana kalo cinta love kenalkan kepada orang tua love,"kata Cole menawarkan.

"Gimana ya, cinta belum siap untuk dikenalkan,"kataku menolak.

"Yaudah love nunggu cinta siap aja dech,"katanya membebaskanku.

"Maaf ya love meski nunggu cinta siap,"

"Nggak papa kok, love sabar kok,"katanya baik

Cole orang yang aku anggap gila karena dia mencintai orang yang tidak seharusnya mendampinginya.Tapi dia selalu menyangkal saat aku berkata 'kau salah pilihan Cole'.

"Huft...aku bingung,kenapa kamu mau pacaran sama orang kaya aku?"aku bertanya padanya

"Mmm...jujur aku nggak pernah berfikir dengan fisik atau ekonomi,aku hanya melihat dari hati dan kekakuannya,aku nggak mandang kamu dari fisik kok Cin,"katanya yang selalu membuat aku terbang melayang.

Kenapa Tak TerasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang