" nee oppa "
"....."
" Oppa eodiga ? "
"....."
" nee , aku akan pulang sebentar lagi "
Jonghyun Pov
" nee oppa "
" Uri Nana neo eodiga ? " (Nanaku kamu dimana ?)
"Oppa eodiga ? "
" bukan kan jika ditanya kamu harus menjawab ? Cepat pulang!"
" Nee , aku akan pulang sebentar lagi "
Dia langsung menutup teleponnya .
Kim Nana Pov
" Anhjonga ? Setelah mengepel ruangan ini kita pulangkan ? " tanyaku sekmbari mengepel lantai yang penuh keringat . Entah siapa yang telah menggunakan ruangan latihan ini tapi sepertinya mereka berlatih dengan keras .
" iya . Siapa yang meneleponmu? "
" Jonghyun oppa "
" dia itu terlalu over protektif padamu "
" Eoh " aku sadar Jonghyun terlalu mengekangku . Apa masih bisa disebut pasangan jika salah satunya merasa tidak nyaman?
" Kau harus berterus terang padanya "
" aku akan membereskan ini . Kau tunggu diluar saja . " sambungnya .
Aku sebenarnya tidak tega meninggalkan Anhjong sendirian , tapi sepertinya dia mengerti dan menyuruhku menenangkan diri .
Aku berjalan menyusuri tempat tempat yang ada digedung ini . Berharap menemukan tempat yang tepat untuk menyendiri . Tapi kurasa tidak ada .
Aku memutuskan keluar dan duduk dibawah pohon yang berada didepan gedung itu .
Sekarang adalah musim dingin . Aku selalu menyukai musim ini . Seoul menyenangkan pada setiap musimnya .
Tapi kali ini aku tidak merasakannya .
Hp ku berdering membubarkan lamunan . Tertera nama Jonghyun oppa didalamnya .
" hallo oppa "
" Eodiga ?" (Dimana?)
Aku tidak mau oppa menyusulku kesini .
" Aku sedang berjalan menuju rumah "
"Ah... sedang berjalan menuju rumah.."
Aku mendengar suaranya . Iya aku mendengarnya . Tapi bukan ditelepon . Suaranya tepat dibelakangku .
" O oppa ottoke...." aku benar benar takut . Dia pasti akan marah karena aku membohonginya .
" Apa ini jalan menuju rumah ? Eoh? " kali ini suaranya meninggi .
Aku benar benar takut .
" Oppa itu..itu.."
Dia memegang kedua bahuku . Dia sedikit mencengkramnya .
Sehingga aku merasakan sakit disana ." Kau tidak bisa membohongiku Kim Nana " kali ini suaranya tidak setinggi tadi namun ini lebih menakutkan
'Kau harus berterus terang padanya '
Aku ingat perkataan Anhjong .
Aku lepaskan kedua tangan Jonghyun dari kedua bahuku .
" Oppa .. kita putus "
Sebenarnya aku sudah pernah mengatakan ini padanya . Namun saat itu dia mengancam akan melukai orang orang yang dekat denganku .
Tapi kali ini aku tidak akan terpengaruh oleh ancaman nya . Jika dia akan melukai orang orangku aku akan lebih dulu melindungi mereka .
Aku sudah muak dengan batasan dia . Dia membatasi temanku , membatasi makananku , membatasi kegiatanku , membatasi apa yang aku suka termasuk idolku .
" Putus ? Ya .. Kim Nana kau tahu kan ...."
Sebelum dia mengeluarkan ancamannya aku memotong pembicaraannya .
" ara .. tapi aku kali ini tidak takut "
Aku mencoba setangguh mungkin . Walau sebenarnya aku menahan cairan yang akan keluar dari kedua mataku .
" Ya!! Apa kau gila ? Siapa lelaki yang mengajarimu seperti itu ?"
Kali ini nadanya benar benar meledak . Aku merasa malu jika ada orang yang melihat .
" opso " (Tidak ada)
Kali ini dia mencengkram leherku. Dia benar benar marah . Sepertinya dia akan membunuhku .
Aku merasa tidak bisa nafas . Aku memegangi tangannya mencoba menariknya agar dia melepas cengkramannya .
Namun tiba tiba ada seorang laki laki dengan topi dan masker dikaitkan ditelinganya .
Dia menepis tangan Jonghyun .
" Lepaskan ..!!"
Like and coments
Thankyou ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
FIREFLIES • MIN YOONGI
Fanfictionaku berharap dapat menemukan penerang walau hanya sebesar kunang kunang ...