2

8 1 0
                                    

" nee oppa "

"....."

" Oppa eodiga ? "

"....."

" nee , aku akan pulang sebentar lagi "

Jonghyun Pov

" nee oppa "

" Uri Nana neo eodiga ? " (Nanaku kamu dimana ?)

"Oppa eodiga ? "

" bukan kan jika ditanya kamu harus menjawab ? Cepat pulang!"

" Nee , aku akan pulang sebentar lagi "

Dia langsung menutup teleponnya .

Kim Nana Pov

" Anhjonga ? Setelah mengepel ruangan ini kita pulangkan ? " tanyaku sekmbari mengepel lantai yang penuh keringat . Entah siapa yang telah menggunakan ruangan latihan ini tapi sepertinya mereka berlatih dengan keras .

" iya . Siapa yang meneleponmu? "

" Jonghyun oppa "

" dia itu terlalu over protektif padamu "

" Eoh " aku sadar Jonghyun terlalu mengekangku . Apa masih bisa disebut pasangan jika salah satunya merasa tidak nyaman?

" Kau harus berterus terang padanya "

" aku akan membereskan ini . Kau tunggu diluar saja . " sambungnya .

Aku sebenarnya tidak tega meninggalkan Anhjong sendirian , tapi sepertinya dia mengerti dan menyuruhku menenangkan diri .

Aku berjalan menyusuri tempat tempat yang ada digedung ini . Berharap menemukan tempat yang tepat untuk menyendiri . Tapi kurasa tidak ada .

Aku memutuskan keluar dan duduk dibawah pohon yang berada didepan gedung itu .

Sekarang adalah musim dingin . Aku selalu menyukai musim ini . Seoul menyenangkan pada setiap musimnya .

Tapi kali ini aku tidak merasakannya .

Hp ku berdering membubarkan lamunan . Tertera nama Jonghyun oppa didalamnya .

" hallo oppa "

" Eodiga ?" (Dimana?)

Aku tidak mau oppa menyusulku kesini .

" Aku sedang berjalan menuju rumah "

"Ah... sedang berjalan menuju rumah.."

Aku mendengar suaranya . Iya aku mendengarnya . Tapi bukan ditelepon . Suaranya tepat dibelakangku .

" O oppa ottoke...." aku benar benar takut . Dia pasti akan marah karena aku membohonginya .

" Apa ini jalan menuju rumah ? Eoh? " kali ini suaranya meninggi .

Aku benar benar takut .

" Oppa itu..itu.."

Dia memegang kedua bahuku . Dia sedikit mencengkramnya .
Sehingga aku merasakan sakit disana .

" Kau tidak bisa membohongiku Kim Nana " kali ini suaranya tidak setinggi tadi namun ini lebih menakutkan

'Kau harus berterus terang padanya '

Aku ingat perkataan Anhjong .

Aku lepaskan kedua tangan Jonghyun dari kedua bahuku .

" Oppa .. kita putus "

Sebenarnya aku sudah pernah mengatakan ini padanya . Namun saat itu dia mengancam akan melukai orang orang yang dekat denganku .

Tapi kali ini aku tidak akan terpengaruh oleh ancaman nya . Jika dia akan melukai orang orangku aku akan lebih dulu melindungi mereka .

Aku sudah muak dengan batasan dia . Dia membatasi temanku , membatasi makananku , membatasi kegiatanku , membatasi apa yang aku suka termasuk idolku .

" Putus ? Ya .. Kim Nana kau tahu kan ...."

Sebelum dia mengeluarkan ancamannya aku memotong pembicaraannya .

" ara .. tapi aku kali ini tidak takut "

Aku mencoba setangguh mungkin . Walau sebenarnya aku menahan cairan yang akan keluar dari kedua mataku .

" Ya!! Apa kau gila ? Siapa lelaki yang mengajarimu seperti itu ?"

Kali ini nadanya benar benar meledak . Aku merasa malu jika ada orang yang melihat .

" opso " (Tidak ada)

Kali ini dia mencengkram leherku. Dia benar benar marah . Sepertinya dia akan membunuhku .

Aku merasa tidak bisa nafas . Aku memegangi tangannya mencoba menariknya agar dia melepas cengkramannya .

Namun tiba tiba ada seorang laki laki dengan topi dan masker dikaitkan ditelinganya .

Dia menepis tangan Jonghyun .

" Lepaskan ..!!"


Like and coments
Thankyou ❤

FIREFLIES • MIN YOONGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang