satu

37 5 1
                                    

🚨

Mari kita awali cerita ini tentang malam, sekelebat waktu singkat tapi punya arti besar bagi bumi dan manusia.

Malam ini tak seramai biasanya, seorang gadis terlihat berjalan diantara warung-warung kaki lima tempat nongkrong favoritnya. Memilih salah satu warung yang terlihat dapat mengunggah selera makannya malam ini.

Pilihannya jatuh pada sebuah warung yang terlihat tidak ada pembelinya itu, warung itu menjual makanan khas dari negeri turki yaitu kebab.

Bang Ali, nama sang penjual kebab itu. Karena sangat sering membeli panganan itu sang penjual pun sudah kenal dengan gadis ini.

"eh Lisa, tumben sendirian nih" sapa Bang Ali

Gadis yang bernama Lisa itu hanya membalas dengan cengengesan canggungnya "hehehe iya nih bang soalnya Nana lagi jalan bareng abangnya jadi kan aku gabisa ikut"

"oalaahh kasian betul kamu, ya udah ini mau kebab? Yang biasa kan?" Tanya Bang Ali

"that's right sir" jawab Lisa sambil menujuk Bang Ali dengan kedua tangannya yang dibuat menyerupai pistol

"sar ser sar ser, gak bisa bahasa enggres" jawab Bang Ali menirukan logat yang sedang viral di masyarakat Indonesia saat ini

"yeuu main tiktok ya lu" ucap Lisa meledek

"yeuu kayak elu kagak aja" ledek Bang Ali lagi

"udah deh ini kapan Bang Ali masak kebabnya kalo di ajak ngobrol mulu" sambungnya

"ya udah deh aku duduk" ucap Lisa

Seraya menunggu kebabnya masak, gadis itu duduk sambil memainkan ponselnya. Membuka berbagai macam aplikasi media sosialnya agar terlihat sibuk sendiri padahal kegiatannya hanya membolak-balikkan timeline dari medsos itu.

Setelah kebabnya selesai, Lisa langsung membayarnya dan pamit untuk pulang. Di perjalanan ia melihat-melihat warung kaki lima lain, sedang asik-asiknya melihat-lihat ia dikejutkan oleh suara sesorang memanggil namanya dari sebuah warung diseberang jalan.

Setelah memastikan yang dipanggil orang tersebut adalah dirinya, Lisa langsunng menyeberang untuk mendatangi orang tersebut.

"sendirian aje nih gue liat-liat" ucap seorang gadis lain menyapa indera pendengaran Lisa

"ya iyalah sendiri emang kenapa? Iri kan lo?" ledek lisa pada gadis itu

"dih ngapain iri? Mendingan gue lah keluar sama cowok, lah elu sendiri keliatan banget jomblonya" balas gadis itu yang tak lain adalah Nana –sahabat dari Lisa itu sendiri

"sama Bang Ilham doang bangga lu" ucap Lisa tak mau kalah

"ya gapapa, Bang Ilham cakep gini ngapain malu" balas Nana sengit

"eh udah ayo sini duduk makanannya udah dateng" lerai seorang laki-laki dewasa yang diketahui bernama Ilham tersebut

Setelah ditegur oleh Ilham, kedua gadis itu terdiam dan duduk bersama dengan Ilham dan seorang laki-laki lain

"lah kapan mesennya bang?" Tanya Nana bingung

"ya elo dek kelamaan ngobrol di depan situ mana tau orang udah mesen makan" jawab Ilham

"kok ada empat? bukannya kita Cuma bertiga" Tanya Nana lagi

"heh lu ga liat ada bidadari duduk disini, ya Bang Ilham mesenin buat gue lah" ucap Lisa yang duduk di sebelah Nana

"dih ngapain lo di sini anjriitt, pulang sono" usir Nana

"gue emang rencananya mau pulang tapi kalo ditawarin makan gratis ya ga nolak juga, ya kan Bang?" ucap Lisa minta persetujuan

"iye dah serah lo pada, ayo cepet dimakan" jawab Ilham

"makasih Bang Ilham sayang" jawab Lisa

"banyak bacot lo kadal" ucap Nana menyuapan sesendok nasi gorengnya kepada temannya itu

Saat ingin membalas perbuatan sahabatnya itu, Lisa tak sengaja menatap laki-laki yang sedari tadi hanya diam menatap interaksi dari tiga orang lain yang bersamanya itu.

"eh itu sape?" ucap Lisa pelan pada Nana yang sedang makan

"hah apaan" jawab Nana tak mendengar

"itu siapa?" ulang Lisa dengan suara sedikit lebih besar dari sebelumnya

"apaan sih anjir ga denger gua" jawab Nana bingung

"ITU COWOK DEPAN LO SIAPA ANJ-" belum selesai Lisa berbicara mulutnya sudah dibekap oleh Nana

"YA KAGA USAH TERIAK DITELINGA GUA EGE" jawab Nana yang dihadiahi mata melotot dari Lisa yang masih di bekapnya

"bisa gak sih kalo lo berdua tuh ngumpul jangan buat malu orang yang lagi sama kalian?" ucap Illham pasrah melihat kelakuan sang adik dan teman adiknya itu

"gak" jawab Lisa dan Nana serempak lalu menatap ke laki-laki lain yang duduk disebelah Ilham itu

Laki-laki yang ditatap kedua gadis itu mengedip kebingungan "kenapa ya?" Tanya nya mencoba sopan

"lo mau kenalan?" Tanya Nana pada Lisa sambil berbisik

"ya iyalah" jawab Lisa sambil berbisik juga

"oh yaudah, kenalin nih Khalis sepupu gue, nah Khalis ini Lisa temen sepermainan gue yang bentar lagi mau gua jual open bo" ucap Nana

"sembarangan lo open bo open bo, lo gue lelang depan om-om tau rasa" jawab Lisa mendorong Nana

"halo ganteng, seperti yang disebutkan nama gue Lisa, salam kenal" sambungnya mengarahkan tangannya ke hadapan Khalis

"iya salam kenal" balas Khalis menjabat tangan Lisa sebentar

"eh bentar deh, gue liat-liat nama kita nih pas tau ga sih, ya kan. Khalis-Lisa kalo digabung jadi Khalisa duh mantep ga tuh kalo anak kita nanti namanya Khalisa" ucap Lisa

"dih halu lo bego" ucap Nana menggetok kepala Lisa menggunakan ujung sendoknya

"sirik aja lo" balas Lisa

DRAMA ✓ (lagi revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang