tiga

26 3 0
                                    

drrttt... drrrtttt...

hp Lisa yang berada dalam saku bajunya itu bergetar menandakan ada seseorang yang menelpon. Nama Nana tertera di ponselnya, Segera ia angkat barangkali ada sesuatu penting yang ingin disampaikan oleh orang yang menelonnya itu.

"apa?" Tanya Lisa

"lo dimana? Sibuk gak?" Tanya Nana juga

"di kampus lah, gue ada kelas siang ini jam 2. Kenapa?" jawab Lisa

"oohh yaudah deh ntar malam aja gue kerumah lo" ucap Nana lalu menutup telponnya

Lisa terdiam menatap ponselnya setelah mendengar bunyi *beep* tanda telpon telah dimatikan "emang kebiasaan ni anak metiin telpon seenaknya, untung gue udah kebal." Monolog Lisa lalu menyimpan kembali ponselnya ke dalam totebag nya dan berjalan memasuki kelas.

--------

Malam ini berjalan seperti biasanya, hanya bedanya sekarang dikamar Lisa bertambah seorang anggota yang memang sering seenaknya masuk kesana. Lisa yang sedari tadi berdiam diri menunggu gadis itu membuka suara pun mulai jengah, pasalnya setelah ia masuk ke kamar Lisa yang dilakukannya hanyalah guling-guling tidak jelas dan itu sangat menggangu Lisa yang keadaanya sudah sangat kepo tentang berita yang dibawa gadis itu.

"kenapa sih Naaa? Gue nungguin nih dari tadi." Ucap Lisa mencoba sabar

Nana yang mendengar itu langsung duduk dan menyelimuti dirinya dengan selimut lalu menatap Lisa dengan mata yang berkaca-kaca.

"huaaa Lisaaa," pekik Nana mulai meneteskan air matanya

"eh eh lo kenapa? Kenapa nangis? Bilang gak." Ucap Lisa terkejut lalu pergi mendekati Nana dan memeluknya. "tenangin diri lo dulu oke, baru cerita ke gue." Sambung Lisa sambil mengusap punggung Nana

Setelah tenang Nana pun memulai ceritanya yang didengarkan oleh Lisa secara seksama

"tau gak sih, tadi siang tuh gue sama marcel tuh baik-baik aja padahal. Gatau kenapa tadi habis magrib dia tiba-tiba minta break 3 hari. Kan gue kaget, perasaan gue gak ada salah apa-apa deh sama dia, tapi katanya dia mau coba tenangin diri dulu sama menjernihkan pikirannya." Jelas Nana

"oke. Jadi kata lo Marcel tiba-tiba ngajak break padahal kalian gak ada masalah?" Tanya Lisa

"iya" jawab Nana menganggu semangat

"GAK MUNGKIN." Pekik Lisa nyaring, "gak mungkin ceritanya cuma itu. Coba lo ingat-ingat lagi pasti ada yang ketinggalan." Sambungnya

Nana terdiam mencoba mengingat sesuatu, "oh iya, dia bilang dia ada buka usaha gitu kan bareng temennya, nah tapi duit usaha itu tuh kepake sama orangtuanya temennya itu. Padahal yang modalin paling banyak tuh dia, terus duit itu tuh awalnya mau dipake buat beli laptop baru soalnya laptop dia kemaren tuh dikasih ke adeknya." Jelas Nana

"nah kan Nanaaa... makanya kalo cerita tuh jangan dipotong-potong biar gue gak bingung jadinya. Udah kan nih selesai urusan lo?udah tau kan penyebab Marcel mau break dulu, jadi tunggu aja selama tiga hari ituu, entar kalo dia gak balik-balik lapor gue, biar gue hajar sekalian." Ucap Lisa final.

"ya maaf soalnya gue kira gue udah cerita yang masalah itu ke elo Lis, soalnya itu certanya udah dari dua hari yang lalu hehe," jawab Nana cengengesan

Lisa mencoba membenarkan badannya dan berbaring di kasurnya diikuti oleh Nana disampingnya.

"lo gamau pulang?" Tanya Lisa

"mager jalan, besok aja lah gue pulang. Nginep sini dulu." Jawab Nana

"yaudah serah, eh iya Na gue mau nanya." Ucap Lisa

Nana mengalihkan pandangannya ddari ponselnya dan menatap Lisa

"Khalis udah punya pacar belum sih?" Tanya Lisa

"lah lo beneran suka dia? Gue kira Cuma becanda doang njirr." Ucap Nana

"yaa ... gak suka juga sih, eh belum gitu tepatnya. Tapi ya mau kenal lebih deket aja sih, penasaran soalnya. Masa orang se ganteng itu jomblo kan ya, gak mungkin banget." Jawab Lisa.

"dia man jomblo tapi rasa ga jomblo. Udah lama sih putus sama mantannya, tapi ya gitu mantannya tuh gagal move on gitu sama dia jadinya ya masih sering ngehubungin dia gitu. Makanya dia sering kesini buat ngehindarin mantannya itu. Malah awalnya gue mau dilabrak tau gak sih sama tuh mantannya, udah di sindir-sindir gitu sama dia soalnya dikiranya gue pacar barunya Khalis." ungkap Nana

"berarti gue ada kesempatan dong buat deketin Khalis?" Tanya Lisa

"kesempatan sih ada, malah terbuka lebar. Tapi, sanggup ga lo sama mantannya yang posesif itu? Mana dia suka playing victim gitu, ilfeel gue liatnnya." ucap Nana

"ah itu mah masalah kecil, lo lupa waktu SMA gue pernah bikin si Sarah kena masalah sama geng cabe kelas kita pas kelas 10." Ucap Lisa menantang

"lah iya juga ya, lagian y ague sebel banget sama Sarah tuh, orangnya sok polos sok lembut padahal aslinya hiihhh pengen gue lempar ke laut tau gak." Ungkap Nana

"ya jadinya gimana nih, jalanin rencana pengusiran mantan gak?" Tanya Lisa menaik-turunkan alisnya

"gue sih gass aja ayok, entar gue bilang ke Khalis." Ucap Nana

"nah gitu dong, bantuin gue pdkt sama Khalis sekalian." Ucap Lisa

"ye dah serah lo. Gue mau tidur besok gue ada kelas pagi, bye." Ucap Nana lalu berbalik membelakangi Lisa yang terlihat tersenyum memikirkan sebuah rencana. 

DRAMA ✓ (lagi revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang