mood hancur

18 14 0
                                    

Diva menatap papan tulis dengan kosong bahkan dia tidak tau apa yang sekarang sedang di terangkan oleh guru didepannya

Sedangkan Angel entah pergi kemana dia sama sekali belum kembali kedalam kelasnya semenjak kejadian siang tadi

Diva takut kalau Reza dan Angel akan berbuat macam-macam di belakangnya

"Woy Div" Teriak Rani sambil mengibaskan tangannya diwajah Diva

Diva yang sedang melamun sontak terkejut lalu memberikan sumpah serapah pada Rani dan itu membuatnya menjadi pusat perhatian siswa dikelas

Diva melirik teman sekelasnya lalu tersenyum tanpa dosa sambil menyatukan kedua tangannya lalu menangkupkannya tanda minta maaf. Diva menatap kembali sahabat kecilnya itu dan memberikan tatapan tajam menusuk pada Rani

"Apaan sih lo? Gue kaget tau gak?"

"Lo kenapa sih hari ini cemberut terus?" tanya Rani sambil membereskan alat tulisnya

"Gak papa gue cuma lagi gak enak badan aja!" Diva tersenyum sambil menatap heran Rani

"Kenapa?" tanya Rani

"Lo mau kemana, Kan belum bel pulang?"

"Ya elah nih bocah minta ditabok kali ya! Bel pulangnya udah dari tadi Div, kalau lo gak percaya lo liat deh anak-anak juga udah pada pulang!"

Diva memutar wajahnya melihat setiap sudut kelas. Ternyata ucapan Rani benar kelasnya sudah sepi hanya ada dia dan beberapa siswa yang sedang piket kelas

"Gue pulang ya! Awas kalau lo sampai ngelamun lagi, gue cuma takut lo kesurupan aja Div apalagi kerasukan arwah miper" ucap Rani lalu pergi dengan tawa terbahak-bahak

Diva memutar malas bola matanya lalu membereskan alat tulisnya dan dia masukan kedalam tas ransel yang dia bawa. Diva menatap sinis bangku Angel sebelum pergi dari kelasnya

°°°
Sesampainya di rumah Diva langsung pergi kekamarnya lalu menjatuhkan tubuhnya di kasur

Diva menarik semua boneka yang pernah di berikan oleh Reza dia memeluknya erat lalu menangis

Tok tok tok

Bima membuka pintu kamar adiknya sedari tadi dia khawatir karena di perjalanan pulang hingga sampai kerumah Diva nampak seperti zombie yang sedang pms dan itu membuatnya takut kalau Diva memang sedang ada masalah tapi enggan bicara padanya jadi dia berinisiatif sendiri untuk bertanya pada Diva

"De,kamu kenapa?" tanya Bima lalu duduk disamping Diva yang tengkurap di kasurnya sambil menangis

Diva mencengkeram erat ketiga boneka tersebut dia tidak mau jika tangisnya sampai di dengar oleh kakanya

"Kamu kalau lagi ada masalah cerita aja Div sama kaka!" ucap Bima sambil mengelus rambut Diva

Diva mengangkat tubuhnya yang tadinya tengkurap menjadi terduduk di hadapan kakanya

"Aku gak papa ko ka, sumpah!" Diva mengacungkan tangannya membentuk huruf v dengan senyum yang amat terpaksa dan itu membuat wajahnya menjadi aneh

"Ya udah kalau gitu sekarang kamu ganti baju terus turun kebawah disana udah banyak makanan!"

Diva mengangguk lalu berjalan kearah lemari dan memilih baju yang akan dia kenakan

Sesudah memakai pakaiannya Diva langsung pergi menuju kelantai bawah sesuai permintaan kakanya

"Hay kaka aku yang paling ganteng kayak tukang somay di sekolahnya Diva!" sapa Diva sambil duduk di kursi sebelah Bima

Didepan Diva sudah tersedia banyak sekali makanan yang membuat cacing diperutnya demo ingin diberi makan segera

"Hay juga ade, kaka yang nyebelin!" balas Bima

Keduanya tersenyum lalu mengambil makanan untuk dirinya masing-masing

Diva memakan makanannya sambil becanda bersama Bima hingga makanan habis pun Bima dan Diva masih asik berceloteh ria tentang siapa lelaki tertampan sedunia

"Menurut ka Bima sih, pastinya kaka dong!" ucap Bima sambil memasukkan kembali satu sendok nasi terakhir kedalam mulutnya

"Dih, mana ada cowo ganteng tidurnya ngorok" Diva menjulurkan lidahnya mengejek Bima

"Iya-iya tau, yang tampan menurut Diva pasti si Reza kan?" Bima menaik turunkan alisnya lalu tertawa terbahak-bahak

"Udah deh jangan bahas dia, gue lagi males" ucap Diva lalu menjatuhkan sendok ke piring yang sudah kosong dan membuat suara nyaring keras

"Ade gue sekarang gak sopan ya, ngomongnya gue-elo sama kaka sendiri juga" Bima menepuk dadanya seperti orang kesurupan monyet kebun binatang

"Bodo amat ah!" lalu Diva pergi dari hadapan Bima berjalan kembali kedalam kamar

"Ade gue marah!" ucap Bima pelan tapi masih bisa di dengar oleh Diva

Tok tok tok

Sebuah ketukan memberhentikan langkah Diva yang sedang manaiki tangga. Dia memutar tubuhnya lalu hendak turun untuk membuka pintu

"Udah biar kaka aja yang buka!" Bima segera berlari kearah pintu dengan secepat kilat

Bima yang semula tersenyum ramah mendadak dingin saat melihat siapa orang bertamu kerumahnya jam 8 malam

"Hay ka Bima!" sapa Reza

"Ngapain lo kesini?" tanya Bima ketus

"Divanya ada ka?" Reza tersenyum tulus sambil memegang sebuket bunga

"Gak ada" ucap Bima

"Mending sekarang lo pulang deh, gak guna juga lo ada disini"tambahnya

Reza menundukan kepalanya saat mendapatkan tatapan tajam dari Bima

"Reza pulang ya ka, aku titip salam aja buat Diva" Reza membalikan tubuhnya lalu pergi dari rumah Diva

Tiba-tiba seseorang memeluk tubuh Reza dari belakang dan membuatnya terhuyung kedepan

~tbc

👇vote dong readers yang cantik dan ganteng

Relationship✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang