Tubuh Reza menegang saat tangannya menyentuh tangan Diva
"Ka Reza" ucap Diva pelan
Reza membalikan tubuhnya lalu membalas pelukan Diva. Dia mengusap rambut Diva yang terurai
"Ka, Aku rindu kaka!" ucap Diva sambil mempererat pelukannya pada tubuh Reza
"Kaka juga rindu sama kamu!" Reza melepas pelukannya lalu menangkup pipi Diva yang memerah
"Ka masuk yuk, di luar dingin!" Diva menarik tangan Reza dan menyeretnya masuk kedalam rumah tanpa memperdulikan Bima yang memperhatikan mereka sedari tadi
"Kaka tunggu ya, aku mau buatin kaka minum dulu!" ucap Diva
Saat hendak pergi kedapur tangan Diva di tahan oleh Reza
"Gak usah, kaka maunya kamu disini temenin kaka!" Reza menatap dalam mata gadis dihadapnya
"Iya" Diva mengangguk lalu duduk di samping Reza
"Awas ya kalau lo sampe ngapa-ngapain ade gue,gue tabok lo!" ucap Bima yang entah bagaimana bisa tiba-tiba muncul di depan mereka
"Iya-iya ka" Reza mengangguk-anggukan kepalanya
Reza memberikan buket bunga yang sedari tadi dia pegang lalu memberikan kepada Diva
"Wah cantik banget ka bunganya" Diva menerima bunga pemberian Reza lalu mencium bunga itu
"Wangi lagi, makasih ya!" Tambah Diva
Reza tersenyum kikuk dia tidak tau mau ngomong apa karena sedari tadi Bima memperhatikan gerak-gerik mereka berdua
"Kekamar dulu mau ngerjain tugas, awas aja kalau lo berani ngelakuin hal aneh sama ade gue" Bima menunjuk wajah Reza lalu pergi ke kamarnya
"Gak penting juga kaka disini, cuma gangguin Diva" Ucap Diva dalam hati
"Div" Reza menundukkan kepalanya lalu menghembuskan nafas kasar
"Kaka minta maaf ya!" tambahnya tanpa menatap Reza
"Iya Diva udah maafin ko, asal kaka janji dulu sama Diva!"
"Janji apa?"
"Kaka bakal jauhin Angel!" ucap Diva dengan tatapan menusuk
"Kenapa, dia kan gak salah apa-apa!"
"Angel itu jahat ka" Diva menitikan air matanya entah berapa kali perempuan itu membuat hidupnya hancur
"Maksud kamu apa sih, kaka gak ngerti?" Reza menatap heran Diva sambil mengusap air mata Diva
"Dia jahat ka, Angel cuma mau ngambil kaka dari Diva!" teriak Diva dan itu membuat Reza sedikit terkejut
"Kamu kalau ngomong bisa gak di pikir dulu, Angel itu sahabat kecil kaka dan kaka sudah menganggapnya seperti adik kaka sendiri jadi mana mungkin dia mau merebut kaka dari kamu bahkan dia bilang sama kaka bahwa dia mendukung sekali hubungan kita!" ucap Reza sedikit menekan kata sahabat kecil
"Aku cuma takut ka, kaka gak ngerasa kan semenjak ada dia kaka jadi berubah!" ucap Diva sambil menutup wajahnya dia menahan isak tangisnya supaya tidak di dengar oleh Reza
"Kaka berubah kaya gimana Diva?"
"Sekarang ka Reza lebih peduli sama Angel dari pada aku!" teriak Diva
tangisnya semakin kencang membuat Bima yang sedang berada di kamar mendadak keluar
"Ade gue kanapa?" Bima berlari menghampiri Diva lalu memeluk tubuh adiknya
"Sekarang juga lo pergi dari rumah gue, gue gak sudi punya adik ipar yang gk tau rasa bersyukur" ucap Bima sambil menatap Reza dengan sengit
Reza berdiri dari duduknya lalu melangkahkan kakinya menuju pintu keluar
Tapi seseorang mencekal tangan Reza seolah menahannya untuk tidak pergi
"Ka Reza jangan pergi" ucap Diva yang berusaha melepaskan pelukan kakanya
"Udah de lepasin cowo kaya gini mah gak guna" Bima menarik tangan Diva hingga terlepas dari tangan Reza
"Cepet sekarang juga lo pergi!" teriak Bima
Reza membalikan tubuhnya lalu berjalan mendekati pintu. Dia pergi tanpa pamit kepada kekasihnya
Diva mengejar Reza saat dirinya sudah berhasil lepas dari dekapan kakanya tapi sayangnya dia telat sekarang Reza sudah masuk kedalam mobilnya
"Ka Reza" teriak Diva amat memilukan siapa pun yang mendengarkannya
Reza menggas mobilnya dan pergi berlalu dari rumah Diva
Tubuh Diva jatuh di depan pintu rumahnya dia tidak kuat menahan berat tubuhnya
Sudah cukup derita yang dia rasakan kali ini Diva ingin semuanya kembali seperti dulu tanpa ada kehadiran Angel
Kehadiran Angel sudah merubah segalanya
Bima memeluk tubuh Diva yang terduduk dilantai dia mengusap rambut adik kecilnya lalu mengecupnya pelan memberikan rasa hangat pada Diva
"Kaka jahat" ucap Diva sambil memukul dada Bima
"Maafin kaka Div, ini juga demi kebaikan kamu!" Bima menarik tubuh Diva untuk berdiri lalu membawanya kekamar
°°°
Pada hari kamis Diva berangkat sekolah seperti biasanya dia mencoba untuk belajar menerima keadaan karna tidak mungkinkan dia harus selalu diam dalam keterpurukan hidupnyaDiva menatap sengit kursi kosong yang berada di sampingnya. Itu adalah tempat duduk Angel tapi sepertinya kursi itu belum terjamah oleh pemiliknya
"Div, lo tau gak?" ucap Rani sambil memilin ujun roknya nampak gugup
"Tau apa?" Diva menatap heran sahabatnya itu dia seperti sedang menyembunyikan sesuatu
"Tapi lo jangan marah ya!"
"Iya gue gak bakal marah, emang ada apa sih ko perasaan gue gak enak!"
"Tapi lo janji dulu sama gue lo gak bakal marah atau pun nangis!" Rani mengacungkan jari kelingkingnya dihadapan Diva
"Iya-iya gue janji" Diva membalas mengacungkan jari kelingkingnya lalu menautkannya pada jari kelingking Rani
"Kemarin malem gue ngelihat ka Reza sama Angel di dalam bioskop kebetulan waktu itu gue juga lagi nonton sama adik gue otomatis gue lihat mereka dong dan pasti lo tau apa yang mereka lakuin di dalam bioskop apalagi waktu itu mereka mendapat kursi depan tapi paling ujung jadi gak kelihatan sama orang-orang tapi gue masih bisa ngelihat ko mungkin sepertinya itu posisi yang tepat buat..." Rani menggantung ucapannya saat melihat Diva memegang dadanya
"Kamu kenapa?" Tanya Rani cemas
Diva menggeleng lalu tersenyum pada Rani seolah dia memang sedang baik-baik saja
"Bener lo gak papa?" Tanya Rani
~tbc
👇vote readers
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationship✔
Roman pour AdolescentsDiva salsa queria Merupakan seorang gadis manis serta sederhana dia memang hidup dilingkupi oleh kemewahan tapi tidak ada yang tahu bahwa dia adalah pewaris william corp sebuah perusahaan properti terbesar ke 2 diindonesia bahkan Reza sekalipun Reza...