Suasana meja makan Ahad pagi ini lumayan ramai.
Ada saja yang dibahas si kecil Mario.Tentang teman-teman di sekolahnya, tentang kegiatan seru yang ia lakukan bersama guru dan teman-teman. Tentang apa saja.
Erick dan Sarah sesekali berpandangan, saling melempar senyum, kadang tertawa mendengar celoteh putra mereka yang menggemaskan itu.
Hingga akhirnya Sarah merapikan meja makan. Dan Erick menepuk bahu Mario.
"Ayo, siap-siap! "
Mario mengangguk. Wajahnya sumringah. Ia akan ikut Erick latihan taekwondo. Ia begitu suka ikut latihan bersama papanya.
"Ummi ayolah sekali-sekali ikut aku latihan taekwondo," ajak Mario sambil memeluk manja pinggang Sarah yang sedang mencuci piring.
Sarah tersenyum, "Mario, ummi kan sudah beberapa kali bilang, ummi nggak bisa lihat orang latihan taekwondo. Ummi pernah hampir pingsan dulu," jawab Sarah sambil tersenyum penuh makna pada suaminya.
Erick tertawa kecil.
"Sudah, Mario. Kapan-kapan kita ajak Ummi jalan-jalan ke pegunungan saja. Atau ke taman bunga," Erick akhirnya menyela.
Mario merengut.
Aduh... Sarah sudah pasti tak tahan deh kalau Mario sudah begini. Ia tak tega mengecewakan putranya."Kapan-kapan kita ke Taman Safari ya... !" ucap Sarah sambil berjongkok menatap Mario lembut.
Mario masih merengut, "Aku pingin tunjukin ke Ummi. Aku sudah bisa kuasai jurus-jurus yang papa ajarkan,"
Sarah menghela napas panjang. Sepertinya ia harus mengalah kali ini.
"Baiklah. Tapi nanti kalau sudah latihan fighting, ummi di mobil, ya!"
"Waaahh... asyiiikkk! Iyaa..! Nanti kalau sudah fighting, ummi di mobil saja! Aku ambil tasku dulu!" sorak Mario senang sambil berlari ke tangga.
Erick agak berdehem lalu mendekati istrinya.
"Kamu serius, Sweetie?"
"Ya mau gimana lagi? Mario sudah merengut gituuu..." jawab Sarah sambil tertawa.
Erick memeluk hangat istrinya. Menatap mesra.
"Nanti kalo nggak enak badan bilang aku, ya... Jangan nunggu sampe keburu pingsan..." godanya.
Sarah tertawa malu, "Pingsan aja, ah... Biar digendong Mas Erick! " Jawab Sarah manja.
Erick terbahak. Makin dieratkannya pelukan dan mengecup kerudung Sarah penuh sayang.
*****
Sarah menghela napas panjang. Senyum lembut tersungging di bibirnya. Kadang tertawa melihat Mario yang sedang melakukan pemanasan.
Putranya begitu tampan, mirip sekali dengan Erick dalam jubah taekwondo.
Hanya beda di sabuknya saja. Erick sabuk hitam, sementara Mario sabuk putih."Miss Sarah! "
Sarah menoleh, "Waahhh... Syifaa...! "
Sarah melihat mantan santrinya itu baru datang.
Sudah begitu dewasa meskipun masih tersisa ke tomboyannya.Wanita muda itu menggandeng anak kecil perempuan berkerudung yang juga mengenakan jubah taekwondo. Usianya nampak sepantar dengan Mario.
Dibelakangnya dua anak laki-laki kembar dengan jubah yang sama nampak beberapa tahun lebih tua usianya dari si gadis kecil.
Syifa mencium tangan Sarah hormat, Sarah langsung memeluk dan mencium pipinya.
"Lama banget nggak ketemu kamu, Syifa.. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn, It's Hurt!
RandomNOVEL INI SUDAH PERNAH TAMAT. SEKARANG BISA DINIKMATI DI APLIKASI KBMApp #1 in Anak Haram 26/4/19 #4 in Tegar 26/4/19 #1 in Ponpes 22/6/19 #1 in Novel Religi 19/6/19 Mario Christoper Brayden, Adalah seorang anak yang terlahir diluar ikatan pernikah...