BAB I

182 4 0
                                    

"Kamu capek ya?"

Tanya Laras

"Iya lumayan"

Jawab Farel

"Nih airnya"

Laras memberikan air mineral sambil mengelap keringat yang ada di wajah Farel

Farel adalah cowok yang paling dikagumi banyak wanita di sekolahnya.
Bagaimana tidak? Dia ganteng, pinter, jago main basket, serta anak orang kaya.

Tapi Farel tak pernah sombong dengan semua itu. Dia selalu terlihat biasa saja. Dia tidak suka dipandang istimewah.

"Kak Farell....:)"

Teguran kompak dari adik kelas.

"Hmm iyaa:)"

Bukan hanya ganteng, pinter, dan kaya. Farel juga orangnya ramah.

~•~•~•~

"Ras kantin yuk!"

Ajak Farel

"Gak Rel aku bawa bekal"

"Kamu bawa bekal apa?"

"Nasi goreng. Kamu mau?"

"Mau dong:)"

"Ih kamu mah. Yaudah ayo makan"

"lah kenapa?"

"harusnya pas aku nawarin itu kamu bilang GAUSAH"

"dihh.. Nawarin orang tapi gak mau ngasih gimana si"

"hahah aku laper tauu-_-"

Laras tampakkan wajah cemberutnya yang begitu imut.

"jangan cemberut gitu dong nanti aku makin cinta"

"ih apaan sih Rel"

"Eh tunggu dulu. Kamu bawa sendoknya berapa? "

"Eh iya satu aja Rel:v"

"yaudah ada kresek gak?"

"ada nih kresek bungkusan tempat makanan. Buat apa?"

"bungkus tangan aku pake kresek aja deh biar makannya pake tangan"

"anak basket mah gitu yah hehe"

"apaan sih kamu Ras. Udah cepetan aku udah laper nih"

"iya iyaa.."

Dengan mesranya mereka berdua terus menyantap nasi goreng buatan Laras itu
Hmm tampak serasi sekali.
Bagaimana tidak? Makannya satu tempat lalu sesekali Farel mengambil makanan lalu menyuapi Laras
Namun Laras kurang nyaman dengan itu makanya Laras gak mau di suapin hehe...

~•~•~•~

"Ras kamu pulang duluan aja yaa gpp kan?
Biar aku pesen Taxi online ya"

"em gausa Rel, biar aku suruh kak Fikri aja ngejemput aku"

"oh kak Fikri udah dateng?"

Kak Fikri itu kakaknya Laras.
Dia kerja di luar kota dan jarang banget buat pulang.
Kak Fikri itu orangnya kalem dan sayang banget sama Laras.

"iya Rel"

"oh ok aku mau latihan dulu ya:)"

"iya:) jangan terlalu capek"

"iya sayang:)"

Kalimat itu diikuti dengan tangan Farel yang mengusap kepala Laras.

Mereka berdua memang sangat romantis. Kesabaran Laras, dan pengertiannya untuk Farel inilah yang membuat Farel tak bisa memandang wanita lain.

~•~•~•~

"beruntung banget lo Rel pacaran sama Laras. Disuruh pulang duluan, sendirian, dia mau loh. Lah cewek gw boro-boro pulang sendiri. Ijin latihan aja gak diijinin"

"lah ini lo lagi latihan"

"gua boong sama pacar gw. Siap-siap diomelin dah gw bentar"

"haha Bisma Bisma gimana lo mau awet hubungannya kalo lo gitu. Kejujuran itu perlu dalam suatu hubungan Bis"

Bisma adalah sahabat Farel yang selalu apes dalam masalah percintaan. Dia takut banget sama pacarnya Lastri. Tapi gak jarang juga dia boongin Lastri wkwk

"gw juga maunya gitu. Tapi ya lo tau sendiri kan Lastri orangnya kaya gimana? "

"yaa iyaa lo juga harus banyak-banyak mengalah. Cewek itu mau selalu benar. Jadi kalo lo bener yaa lo salahin aja tuh wkwkw"

"ah lu mah gabisa apa ngasi gw nasehat yang faedah gitu-_-"

"hahah udah ah yuk latihan. Guys yo yo yo"

Farel memimpin tim basket itu.

~•~•~•~

Setelah latihan basket Farel pulang. Namun ia tak lupa menghubungi Laras bahwa dia sudah ingin pulang. Yaa sekedar memberi kabar.

Hallo Assalamualaikum

Waalaikumussalam Rel?

Ras aku udah habis latihan nih mau pulang. Kamu gimana tadi udah sholat ashar?

Oh iya Rel. Iya udah.

Oke aku mau jalan dulu yah. Nanti sampe rumah aku hubungi lagi.

Iya Rel hati-hati jangan ngebut-ngebut bawa motornya.

Iya sayang.

Selama 2 tahun mereka pacaran selalu seperti itu. Farel dan Laras tak merasa bosan dengan semua kenyamanan itu.

~•~•~•~

Sesampainya dirumah Farel langsung menghubungi Laras. Sekedar memberi kabar.

Setelah memberi kabar Farel bergegas mandi dan setelah itu sedikit rebahan.

"ya ampun Ras, aku kok bisa nyaman gini ya sama kamu? Hmm semoga saja kita bisa berjodoh"

Ucap Farel setelah berbaring di tempat tidur.

Farel tertidur lelap pada sore itu. Dan tiba-tiba dia mendengar tarhim magrib.

"sholat itu wajib Rel. Sesibuk apapun kita, kita harus melaksanakannya"

Farel teringat kata-kata Laras tentang wajibnya sholat. Dia pun segera bersiap-siap untuk pergi ke masjid menunaikan sholat walaupun dia ngantuk dan kelelahan.

~•~•~•~

"aduhh kok ganteng banget sihhh..."

Ini yang membuat Farel malas keluar rumah. Selama perjalanan ke masjid yang di tempuhnya dengan berjalan kaki, dia selalu dipuji para wanita.

Di tempuhnya dengan berjalan kaki karena masjid yang tak terlalu jauh dan langkah kaki yang dihitung sebagai ibadah.

Tapi dia agak risih ketika sudah digoda oleh para gadis. Farel memang kurang suka dengan wanita centil. Dia lebih senang dengan wanita yang pendiam dan membuatnya penasaran. Yaa seperti Laras.

Ketika selesai sholat magrib, dilanjutkannya sholat sunnah dan setelah itu dia membaca Al-Quran di masjid seraya menunggu waktu isya tiba.

Farel memang masih bolong-bolong ibadahnya tapi, sekalinya ibadah ya bakal total.

Hijrah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang