BAB VII

41 2 0
                                    

"Farel kok gak nelfon sih..."

Laras masih menunggu dengan sabar kabar dari Farel.
Dia tak berani menghubungi Farel duluan. Dia takut Farel ada acara lain dan dia mengganggu.

1 hari...

2 hari...

3 hari...

1 minggu...

Farel belum juga memberi kabar pada Laras.
Kali ini Laras sudah tak tahan lagi. Dia akhirnya menghubungi Farel duluan.

Tiiit...tiiitt

Tanda telefon terhubung.

Nomor yang anda tuju sedang sibuk. Cobalah beberapa saat lagi.

"kok sibuk... Jaringan kali yaa.. Coba lagi deh"

Jelas-jelas telefon itu dirijek oleh Farel. Tapi Laras masih saja berfikir positif.
Telefon kedua...

Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan. Cobalah beberapa saat lagi...

Kali ini farel me non-aktifkan telefonnya.

"loh kok udah gak aktif?"

Laras bertanya-tanya ada apa ini. Farel menghilang selama seminggu tanpa kabar sama sekali.

Tibalah hari di mana mereka masuk sekolah setelah sekian lama libur.
Kali ini mereka harus fokus untuk menghadapi UNBK.

Laras pun pergi ke sekolah tanpa ada lagi seseorang yang menghubunginya untuk menjemput.

Sesampainya di sekolah Laras mencari-cari sosok Farel. Namun tidak ketemu.
Ketika Laras sudah masuk ke dalam kelas kiranya hampir 1 jam, Farel pun masuk.

"Rel?"

Gumamnya.

Tapi Laras sama sekali tak berani untuk menghampiri Farel sekedar tanya kemana dia seminggu blakangan ini.

"Ras kamu kok tumben gak berangkat sama Farel?"

Tanya Luna.

Laras hanya bisa terdiam tak menjawab
Tetapi Luna kembali mengulangi pertanyaan.

"gak kok Lun gak papa:)"

Laras menutup dengan rapat masalah hilangnya Farel selama seminggu lebih ini.

Dan Farel?

Dia sedang menahan rasa nya untuk tidak menyapa Laras.

~•~•~•~

Waktu istirahat tiba. Para siswa berbondong-bondong pergi ke kantin. Tapi tidak dengan Laras. Dia membawa bekal sendiri.

Farel sebenarnya tidak ingin ke kantin. Tapi karena di dalam kelas hanya ada dia dan Laras, maka ia putuskan untuk ke kantin.

"Rel? Aka bawa bekal. Kamu mau??"

Tanya Laras yang sontak membuat langkah Farel terhenti.

"Ras udah lama banget aku gak denger suara kamu... Aku rindu kamu Ras. Tapi aku gak mau nambah-nambah bebanmu di akhirat kelak"

Gumamnya dalam hati.

Farel tidak memperdulikan tawaran Laras. Dia langsung pergi ke kantin dan temui Bisma.

"eh Rel tumben lo sendiri. Laras mana?"

Tanya Bisma.

"Laras? Dia gak ke kantin. Bawa bekal soalnya dia"

Hijrah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang