Married by Accident

Mengingat Kembali.

Jangan lupa vote!

"Lucuti pakaiannya!" Perintahnya

"Kalian mau apain saya? Lepas!"
Teriak Sahilla memberontak melepaskan dirinya.

"Sakit!" Rintihnya.

"Hajar dia!"

'Brak...bruk...pak'

Sahilla memegang tubuhnya yang terasa sakit. Ia tidak tau harus sampai kapan ini berakhir.

"Ini buat loe yang udah berani nabrak Daniel pacar gue"

'Plak' satu tamparan mendarat di pipinya

"Jadi laki laki itu namanya Daniel" Batin Sahilla

"Hiks... hiks...ampun sa...sakit"

"Pegang tangannya!"

Kedua tangan Sahilla dipegang kuat oleh geng wanita itu.
Kepala Sahilla dibentur-benturkan ke wastafel.
Darah mengalir dari kepala Sahilla.

'Drettttt ' bell pulang berbunyi

"Jims ,ambil fotonya ayo cepat pergi!"

"Ok boss"

Jims memotret tubuh Sahilla yang hanya menggunakan bra dan underwear saja.
Badan Sahilla penuh luka terutama di dada nya.
Samar-samar ia mendengar percakapan orang di luar toilet.

"Udah deh gue mau ganti pembalut dulu" ujarnya

"Jangan lama-lama ya!"

"Iya tapi jangan tinggalin gue"

"Iya-iya cepet"

'Kriet ' pintu dibuka

"Astaga Sahilla? Kenapa kamu?" Ucapnya terkejut melihat Sahilla duduk sambil menangis.

"Ada apa sih Gadis?" Tanya mereka saru depan.

"Tasha! Serra! Cepet masuk!" Teriak Gadis.

Wanita yang namanya dipanggil itu pun masuk.

"Ya tuhan kenapa tubuh mu begini?pakaianmu sudah sobek?"

"Siapa yang bully kamu?"

"Aku gak apa-apa kok..Hiks..."

"Jangan bohong deh loe,loe itu dibully"

*
*
*
*
*

Keesokan nya Sahilla sekolah dengan tubuh nya banyak perban.
Sampai ada beberapa guru yang menanyainya .
Ia hanya menjawab 'jatuh pak/ jatuh bu'
Seperti tidak ingin memperbesar masalah.

"Eh lihat bukan nya itu cewek yang di madding ya?" Tanya salah satu dari mereka.

"Eh eh iya lihat tuh!" Soraknya.

"Wow! Sexy juga ya tuh bule,pengen gue ent*t mem*k nya"

"Gak malu amat ya!"

"Ada apa ini ribut-ribut?"

"Ya minggir-minggir cepat"

"Tasha Serra kalian kenapa nyabutin kertas madding?" Tanya Sahilla bingung