Rumkit.

10.8K 436 15
                                    

Jangan lupa vote!

Sahilla mengusap kulitnya karena dingin.
Entah sekarang sudah jam berapa,lagi pula Sahilla tidak mempunyai Handphone.

"Yoalah gusti,kaki Silla sakit kaya udah gak mampu jalan. Kok jalannya sepi ya?"

Sahilla meremas perutnya yang terasa sakit sudah berjam-jam ia berjalan tetapi Daniel tidak kunjung-kunjung menjemput nya.

"Padahal belum 9 bulan kok perut Silla rasanya kaya di aduk-aduk?"

Sahilla terduduk di aspal yang dingin,baju nya sudah basah kuyub karena hujan.

Kaki Sahilla kram dan sulit untuk digerakan.
Ia terbaring di aspal yang basah nan dingin tanpa ada seseorang yang lewat.

*

*

*

*

*

Perlahan mata coklat beningnya mengerjap-erjap berulang kali.
Menyesuaikan tempat dengan Netranya .

"Ampun ekke kira ye gak bakal sadar" ucap nya sambil bergaya perempuan.

"Azam? Kok aku bisa di sini?"

"Loe itu ngapain semalem tidur di jalanan basah lagi"

"Masa sih?"

"Iya,untung cepet gue bawa kerumah sakit."

"Makasih banyak ya Zam"

"Masama "

"Permisi Mas dan Mbak Dokter mau memeriksa Pasien ya" ucap perempuan menggunakan seragam berwarna putih itu ramah.

"Silahkan Sus"

"Apa ada keluhan Bu?" Tanya dokter tersebut

"Ada dok kepala saya pusing dan perut saya sakit tapi gak terlalu sakit" jawabnya pelan.

"Saya memberikan obat penahan kandungan ya... agar janin Ibu tidak luruh dan tolong suaminya menebus resep obat ini" ucap dokter cantik itu sambil memberikan Sahilla selembar kertas resep obat.

Azam membesarkan bola matanya kaget.

"Terima kasih Dok"

"Sama-sama kami permisi dulu ya Bu"

"Ye hamil sama siapa? Kok ekke di kira suaminya?" Ucapnya kaget dan heran.

"Azam yang Cantik,tolong tebusin obatnya ya" rayu Sahilla membuat
Azam tersipu malu.

Sahilla tau sahabatnya ini sangat-sangat menyukai jika Ia dibilang seperti wanita.

"Iya makasih cantik" balasnya dengan pipi berwarna merah

Dibalik tubuh tegap dan besarnya, Azam hanyalah pria yang sangat ingin menjadi Wanita.
Tetapi orang tua mereka melarangnya.

"Untung Ibu gak keguguran nak,bisa hancur harapan Ibu untuk menimang kamu" ucap sendu nya

Azam kembali dengan membawa sekantung obat-obatan.

Jika kondisi Sahilla sudah membaik maka dokter mengizinkannya untuk pulang.

Sore harinya, Sahilla sudah diizinkan pulang.

"Ey ke Restoran ya. Azam kan lapar seharian nunggu ye di rumah sakit"

"Iya,iya bawa mobil jangan ngebut-ngebut!"

"Asyapp "

Azam mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang dan berhenti ke Restoran di dekat mall.

Married by Accident Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang