Apa yang harus kulakukan?
Siapa dia? Apa aku mengenalnya?
---
"Maaf ibu mencari siapa?"Tanpa menjawab pertanyaanku wanita itu langsung masuk diikuti 2 orang yang kupikir pastilah pengawalnya. Siapa dia? Apa Gustian memberi kami apartemen yang salah? Aleo yang sejak tadi bermain diruang tamu langsung menghampiriku dengan takut.
"Mama siapa nenek itu?"
Aleo bertanya padaku yang tentu saja tidak bisa menjawab pertanyaanya.
Wanita itu terus menatap Aleo dengan raut wajah tidak percaya. Ada perasaan senang juga marah yang bisa kutangkap dari ekspresinya saat menatap Aleo. Siapa dia?
"Maaf tapi ibu ini siapa? Apa kami mengenal ibu?"
Beliau hanya diam dan menatapku tajam. Aku jadi takut sendiri karna mendapat perlakuan seperti itu.
"Kau siapanya Gustian?"Aku langsung terkejut dan mencoba menghubungkan segala situasinya. Otakku terus berfikir mencari kemungkinan yang paling masuk akal dari pertanyaan wanita itu. Mungkinkah dia ibunya Gustian? Aku jadi gemetar sendiri. Entahlah tiba-tiba aku merasa takut dan langsung memeluk Aleo erat.
"Kau siapanya Gustian?"Lagi-lagi dia bertanya dengan raut wajah menyelidik. Belum sempat aku menjawab seseorang langsung menarikku dan Aleo. Gustian, dia berdiri dihadapan kami dengan wajah yang terlihat berkeringat dan nafas ngos-ngosan. Aku yakin dia pasti kembali kesini dengan terburu-buru.
"Apa yang mommy lakukan disini?"
Gustian bertanya dengan gusar.
"Lalu apa yang bisa kau jelaskan dengan ini?"
Ibu Gustian menyerahkan sepucuk amplop putih yang aku tak tau apa isinya. Tak ingin memperlihatkan hal buruk pada Aleo, aku segera memintanya masuk ke kamar. Aleo langsung menurut dan segera menutup pintu kamarnya. Setiap pergerakan Aleo tak lepas dari pandangan ibu Gustian yang tak lain adalah neneknya sendiri.Gustian meraih amplop yang diletakan ibunya diatas meja. Setelah mengetahui apa isinya Gustian langsung meremas surat itu dan memandang ibunya dengan marah.
"Apa mommy masih menyelidikiku?"
"Tentu saja. Kau penerus keluarga kita Tian jadi mommy harus tau apapun hal yang kau lakukan"
"Apa harus mengusik segala hal pribadiku?"
"Jika perlu. Dan jelaskan kenapa hasil tes DNA anak itu cocok denganmu? Atau kenapa wajah anak itu begitu mirip denganmu?"Gustian menarik rambutnya sendiri dengan frustasi. Aku hanya bisa memperhatikan kekalutan hatinya dengan harap-harap cemas. Ada ketakutan dalam hatiku. Takut ibunya Gustian akan mengambil Aleo dariku. Apalagi jika beliau tau kalau aku bukanlah orang tua kandung Aleo.
"Dia anakku. Anakku dan wanita ini"
Aku terperangah tak percaya saat Gustian dengan gamblangnya mengatakan kalau Aleo adalah anakku dengannya.
"Tapi..."
"Diam Nola! Ini tentangku dan mommy kau tidak perlu ikut campur"
Bentakan Gustian membuatku terkejut setengah mati. Aku yakin dia sedang mencegahku untuk mengatakan hal yang sebenarnya.
"Baguslah jika kau mengakuinya. Aku hanya perlu menyiapkan berkas untuk segera mengambil cucuku"Setelah berkata begitu beliau langsung pergi dengan tersenyum licik. Sama sekali tak memikirkan perasaanku yang hancur lebur karna perkataan beliau barusan.
"Tidak. Aku tidak akan menyerahkan Aleo pada siapapun"
Kulihat beliau langsung berhenti dan menatapku tajam.
"Kau wanita licik. Kau bahkan berani mengandung dan membesarkan anak Gustian. Apa kau tidak malu?"
"Tidak bu, Aleo segalanya bagiku. Kumohon jangan ambil dia"
"Jangan memohon. Persiapkan saja dirimu untuk berpisah dengannya"Ibu Gustian berlalu pergi meninggalkanku yang langsung terduduk lemah dengan air mata yang sedari tadi tak bisa dibendung lagi. Andai saja, andai aku tak bertemu Gustian, andai hari itu aku tak menghubungi gustian, semuanya pasti tetap akan baik-baik saja. Aku terus menangis dengan Gustian yang hanya menatapku dingin. Tanpa perasaan sama sekali.
Aku segera menghapus air mataku dan berjalan kekamar Aleo. Gustian sudah pergi dan berjanji akan menyelesaikanya dengan baik. Satu hal yang membuatku bisa bernafas lega, Gustian berjanji apapun yang terjadi dia tidak akan memisahkanku dan Aleo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me Please (END)
RomansaHidup Nola yang dulunya biasa saja berubah secara drastis sejak dipertemukan dengan Gustian, ayah dari anak yang dia besarkan. Baca sampai habis ya, mudah-mudahan suka.