10 Oktober 2006 12:15 WIB adalah waktu yang tak akan ku lupakan. Dimana kamu memberikan begitu banyak kenangan sekaligus menorehkan luka dihati ku. Kau begitu tampak mempesona di hadapanku, bahkan ku pikir senja tak seindah senyummu. Senyum yang kau pancarkan, seakan-akan kehidupan gelap bersinar sebab pancaran senyum mu itu.
Hey, kau ingat? Dimana ketika detik-detik senja kembali ke peraduannya engkau mengungkapkan sesuatu? Sesuatu yang mengusik gendang telingaku hingga sekarang. Dan juga salah satu alasan, mengapa engkau selalu hadir di pikiran ku.
Siang berganti malam. Mentari berganti bulan. Dan dirimu tak ada yang bisa mengganti.
Langit malam yang terpancarkan luas di atas sana, di hiasi bintang-bintang kemilauan. Indah ku pandangi, melalui benda tipis nan bening di hadapanku. Duduk manis di baliknya, menunggu kedatangan seseorang.
"Assalamualaikum Zahra"
Ku arahkan pandangan ini menuju asal suara itu tiba. Yah, dia yang ku tunggu telah datang. Mu'minah. Salah satu nama yang memenuhi diary seorang Zahra. Coretan kalbu yang menuai isi perasaan.
"wa'alaikumusalam wa rohmatullah. Masyaa Allah., akhirnya datang juga"
Ku ulurkan tanganku, memberikan sambutan hangat kepadanya. Ku persilahkan Dia duduk di hadapanku. Dan mempersiapkan topik pembicaraan terhadapnya.
Ingin rasanya mengangkat topik tentang dirinya, tapi perasaan tak sanggup menerima. Inginku berbagi dengannya, dengan sahabatku yang selalu siap mendengar keluh kesahku. Tapi ku ragu untuk kali ini. Ragu akan perasaan yang tak akan kuat. Bagaimana ini?
~Senin, 15 April 2019~
@SRT